indotim.net (Selasa, 14 November 2023) – Profesi petani saat ini mulai ditinggalkan oleh banyak anak muda. Banyak yang lebih memilih untuk mencari pekerjaan kantor. Namun, pilihan Dwi Lili Indayani (37) berbeda.
Lili, seorang petani milenial asal Kota Batu, memilih untuk mempertahankan usaha budidaya tanaman hias dan bunga milik orangtuanya. Ia berhasil membuktikan bahwa dunia pertanian tetap bisa maju seiring dengan perkembangan teknologi.
Tak tanggung-tanggung, Lili menempuh pendidikan yang sejalan dengan passionnya. Ia menempuh pendidikan S-1 Pertanian di Universitas Brawijaya dan melanjutkan studinya di tingkat S-2 dengan mengambil bidang Agro Pariwisata di salah satu kampus di Italia. Bunga merupakan salah satu contoh objek kajian dalam bidang pertanian yang menarik perhatian Lili. Lihat juga informasi menarik tentang Foto di sini.
“Saya memilih pendidikan yang sesuai dengan minat dan hobi saya dalam tanaman. Saya ingin mengembangkan pertanian terutama di Kota Batu,” ujar Lili saat berbincang dengan detikJatim pada Senin (31/7/2023).
[Saya] memilih pendidikan yang sesuai dengan minat dan hobi saya dalam tanaman. [Saya] ingin mengembangkan pertanian terutama di Kota Batu,” ujar Lili saat berbincang dengan detikJatim pada Senin (31/7/2023).
Kini, Lili telah memiliki beberapa lahan pengembangan yang telah ia kembangkan selama berkecimpung di dunia tanaman hias dan bunga. Selain bercocok tanam, ia juga berinovasi menciptakan kreasi-kreasi baru untuk meningkatkan daya tarik tanaman hias.
Salah satu kreasi Lili, seorang petani milenial, adalah mengemas tanaman atau bunga dalam bentuk bola menggunakan sabut kelapa. Kreasi tersebut diberi nama Kokedama dan sangat menarik perhatian karena bentuknya yang lucu dan mudah diletakkan di manapun.
“Kokedama ini sebenarnya merupakan teknik dari Jepang Apakah Rentenir Bisa Diadili Hukum? yang saya kembangkan di sini. Di Jepang, kokedama menggunakan lumut sebagai bahannya, tetapi di sini saya menggantinya dengan sabut kelapa,” kata Lili.
Lili, seorang ibu yang juga memiliki satu anak, tidak hanya mengembangkan usahanya sendiri, tetapi juga berusaha membantu petani lain di desanya untuk maju dengan memanfaatkan media. Upayanya dalam hal ini tidak dianggap remeh.
Pada usianya saat ini, Lili dipercaya menjadi Ketua BUMDES Sidomulyo dan telah berhasil menciptakan konsep baru yang dinamakan mal bunga. Konsep ini bertujuan untuk memperkenalkan hasil budidaya bunga di desanya.
“Sebenarnya saya sudah menjalankan bisnis tanaman hias sendiri, tetapi karena adanya permintaan dari masyarakat akhirnya saya memutuskan untuk mengelola BUMDES,” ujar Lili.
Kesimpulan
Dalam artikel [Ngalam Mbois: Transformasi Lili Petani Milenial Membangun Mal Bunga untuk Kemajuan Desanya], dikisahkan perjalanan Dwi Lili Indayani, seorang petani milenial asal Kota Batu, yang berhasil membuktikan bahwa dunia pertanian tetap bisa maju seiring dengan perkembangan teknologi. Dengan melanjutkan pendidikan di bidang pertanian dan agro pariwisata, Lili tidak hanya mengembangkan usahanya sendiri dalam budidaya tanaman hias dan bunga, tetapi juga menciptakan inovasi baru seperti Kokedama. Selain itu, Lili juga berperan aktif dalam membantu petani lain di desanya dengan menjadi Ketua BUMDES dan mengelola mal bunga untuk memperkenalkan hasil budidaya bunga di desanya. Kesuksesan Lili menginspirasi generasi muda untuk tetap mengembangkan dunia pertanian dan melihat potensi di balik profesinya sebagai petani.