Nggak Punya Mata, Bagaimana Bunga Matahari ‘Melihat’ Matahari?

indotim.net (Selasa, 14 November 2023) – Bukan rahasia lagi jika bunga matahari tumbuh ‘menghadap’ Matahari. Tetapi, bagaimana bunga itu tumbuh ke arah Matahari jika tidak memiliki mata?

Studi baru dari ahli biologi tanaman di University of California, Davis, yang diterbitkan pada 31 Oktober 2023 di jurnal PLOS Biology, menunjukkan bahwa bunga Matahari menggunakan mekanisme baru yang berbeda dari studi sebelumnya.

Kebanyakan tumbuhan menunjukkan fototropisme, kemampuan tumbuh menuju sumber cahaya. Ilmuwan tanaman berasumsi bahwa heliotropisme bunga matahari, yaitu kemampuan mengikuti matahari, didasarkan pada mekanisme dasar yang sama.

Laboratorium Harmer di UC Davis College of Biological Sciences sebelumnya telah menunjukkan bagaimana bunga matahari menggunakan jam sirkadian internal, jam biologi waktu tidur, untuk mengantisipasi terbitnya Matahari.

Dalam studi terbaru, mahasiswa pascasarjana Christopher Brooks, peneliti pasca doktoral Hagatop Atamian dan Harmer mengamati gen mana yang diaktifkan pada bunga matahari yang ditanam di dalam ruangan dan pada bunga matahari yang tumbuh di bawah sinar matahari di luar ruangan.

Apa Bedanya?

Di dalam ruangan, bunga matahari tumbuh lurus ke arah cahaya, mengaktifkan gen yang terkait dengan fototropin. Namun tanaman yang ditanam di luar ruangan, menghadap matahari, menunjukkan pola ekspresi gen yang sangat berbeda.

“Kami tampaknya telah mengesampingkan jalur fototropin, namun kami tidak menemukan bukti yang jelas,” kata Harmer dalam Science Daily dikutip Jumat (3/11/2023).

Memblokir cahaya biru, ultraviolet, merah, atau merah jauh dengan kotak peneduh tidak berpengaruh pada respons heliotropisme. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan terdapat banyak jalur bunga matahari untuk ‘menghadap’ Matahari.

Cepat Belajar

Ilmuwan meyakini bunga matahari adalah pembelajar yang cepat. Ketika tanaman yang ditanam di laboratorium dipindahkan ke luar ruangan, mereka mulai melacak Matahari pada hari pertama. Harmer meyakini, temuan ini memiliki potensi luas untuk didalami.

READ  Infografis: Mengenal 8 Ilmuwan Top Dunia dari Indonesia

“Hal-hal yang Anda definisikan dalam lingkungan terkendali seperti ruang pertumbuhan mungkin tidak berjalan dengan baik di dunia nyata,” katanya.

Kesimpulan

Studi terbaru dari University of California, Davis, menemukan bahwa bunga matahari menggunakan mekanisme baru yang berbeda untuk tumbuh menuju matahari. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa bunga matahari yang ditanam di dalam ruangan menggunakan jalur fototropin untuk mengikuti cahaya, sedangkan bunga matahari yang tumbuh di luar ruangan menunjukkan pola ekspresi gen yang berbeda. Temuan ini menunjukkan bahwa kemungkinan terdapat banyak jalur bagi bunga matahari untuk menghadap matahari. Selain itu, ilmuwan juga menemukan bahwa bunga matahari adalah pembelajar yang cepat, karena mereka dapat mulai melacak matahari pada hari pertama setelah dipindahkan ke luar ruangan. Penemuan ini memiliki potensi luas untuk dikembangkan lebih lanjut.