indotim.net (Senin, 22 Januari 2024) – Seorang wanita bernama Arnita Mamonto alias Aning (19) di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut), nekat melakukan mutilasi terhadap seorang bocah perempuan berinisial TAM (8) demi merampas perhiasan milik korban. Aning mengaku menyesal atas perbuatan sadisnya terhadap keponakannya tersebut.
Pembunuhan itu terjadi di Desa Tutuyan III, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Boltim, Kamis (18/1/2024) siang. Aning menggorok leher TAM menggunakan pisau hingga membuat kepala korban terpisah dari tubuhnya.
“Kita (saya) merasakan penyesalan, rasa takut, dan rasa kasihan,” ujar Aning saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Boltim, seperti dilansir dari detikSulsel, Senin (22/1).
Aning merasa kasihan terhadap keluarga korban. Dia mengaku tidak tega saat orang tua korban mencari keberadaan TAM yang awalnya dilaporkan hilang.
“Saya melihat wajah mereka yang hampir gila ketika mencari anak-anak mereka dan itu membuat saya merasa iba,” ujar Aning.
Sementara itu, Kapolres Boltim AKBP Sugeng Setyo Budhi menuturkan, korban masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Korban dinilai mudah akrab dengan orang lain.
Tante yang melakukan mutilasi terhadap bocah perempuan di Boltim akhirnya mengakui perbuatannya. Dalam pengakuannya, Tante mengungkapkan motifnya yang tak masuk akal.
Menurut Tante, dia melakukan tindakan kejam tersebut karena merasa tersaingi oleh bocah perempuan tersebut. Tante menganggap bahwa bocah perempuan itu mendapatkan perhatian lebih dari orang-orang di sekitarnya.
Tindakan sadis Tante bermula dari rasa iri yang berlebihan. Dia merasa cemburu melihat bocah perempuan itu bisa dengan mudah menjalin pertemanan dan mendapatkan simpati dari banyak orang.
Tante tidak mampu mengendalikan rasa iri dan cemburunya, sehingga dia dengan dingin merencanakan dan melaksanakan mutilasi terhadap bocah perempuan tersebut. Padahal, korban dan Tante memiliki hubungan kekeluargaan yang dekat.
“Kami masih mendalami motif lain dari perbuatan Tante ini. Namun, yang pasti tindakannya sangat keji,” ungkap Kapolres Boltim.
Tante Agnes (nama samaran) yang melakukan mutilasi terhadap bocah perempuan di Bolmong Timur (Boltim), Sulawesi Utara, akhirnya mengakui perbuatannya.
Tante Agnes mengaku melakukan tindakan sadis itu secara terencana. Ia merencanakan pembunuhan bocah perempuan tersebut jauh-jauh hari sebelumnya.
Menurut keterangan Tante Agnes kepada polisi, motif dari kejadian ini adalah dendam pribadi. Ia merasa tersinggung dan marah terhadap keluarga korban.
Pembunuhan terjadi pada malam hari di rumah keluarga korban. Tante Agnes masuk ke rumah korban dengan alasan ingin meminjam bumbu masak, namun sebenarnya ia sudah membawa pisau yang kemudian digunakan untuk mutilasi.
Tindakan keji tersebut baru terungkap setelah mayat bocah perempuan ditemukan terpotong-potong di beberapa lokasi yang berbeda. Kejadian ini sempat menghebohkan warga Boltim dan menggemparkan seluruh Indonesia.
Polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus ini dan akan menyeret Tante Agnes ke meja hijau untuk diadili. Ia terancam hukuman berat atas perbuatannya tersebut.
Kesimpulan
Aning, seorang wanita di Boltim, Sulawesi Utara, telah mengakui melakukan mutilasi terhadap seorang bocah perempuan demi merampas perhiasan miliknya. Motifnya yang tak masuk akal adalah rasa iri dan cemburu karena korban mendapatkan perhatian lebih dari orang lain. Tante Agnes, julukan wanita tersebut, mengaku merencanakan tindakan sadis ini jauh sebelumnya dan memiliki dendam pribadi pada keluarga korban. Pembunuhan yang menggemparkan ini sedang diselidiki oleh polisi dan Tante Agnes akan dihadapkan ke meja hijau untuk diadili.