indotim.net (Jumat, 12 Januari 2024) – Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, kembali mengangkat isu lahan seluas 340 ribu hektare dalam kampanyenya di Lampung. Prabowo menjelaskan bahwa lahan tersebut merupakan kepemilikan pemerintah.
Prabowo menyampaikan pernyataan tersebut dalam acara konsolidasi relawan di gedung Grahawangsa, Lampung, pada Kamis (11/1) yang dirangkum secara eksklusif. Awalnya, Prabowo mengatakan bahwa ada seseorang yang menjadi tukang hasut, namun dia tidak ingin menyebutkan nama orang tersebut.
“Saudara-saudara sekalian ada tukang hasut, tapi saya tidak sebutkan namanya loh. Nanti dibilang Prabowo emosi,” ujar Prabowo dalam pidatonya.
Prabowo menegaskan bahwa ada pihak yang memprovokasi dengan menyajikan data yang salah. Salah satunya adalah mengenai lahan seluas 340 ribu hektare, yang disebut-sebut sebagai lahan negara.
“Jadi, mau menghasut, mau mengadu saya sama rakyat, tapi pakai data yang keliru. Kalau orang Jawa bilangnya keleru. Keleru, salah. Datanya salah,” kata dia.
“Dibilang Prabowo Subianto memiliki tanah seluas 340 ribu hektar. Tanah tersebut merupakan milik negara,” kata Prabowo.
Prabowo menyampaikan bahwa status lahan tersebut adalah hak guna usaha atau HGU. Jika negara membutuhkannya, Prabowo dengan terbuka mempersilakan untuk diambil.
“Semua itu adalah milik negara. Dan saya telah menyatakan berkali-kali bahwa jika negara membutuhkan, harus mengambil semuanya,” kata Prabowo dalam pernyataannya.
Prabowo menyampaikan informasi lebih lanjut bahwa ia sebelumnya telah menghadap ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada pertemuan tersebut, Prabowo berjanji untuk menyumbangkan sebagian lahan miliknya guna memenuhi kebutuhan lumbung pangan.
“Dan saya sudah pernah menghadap presiden saya sudah katakan ‘Bapak Presiden untuk lumbung pangan rakyat Indonesia kalau perlu semua lahan saya diambil’. Saya dari sejak muda saya sudah teken mati untuk rakyat Indonesia,” sebutnya.
Baca halaman selanjutnya mengenai pernyataan terkini Prabowo terkait Kemhan yang diberi nilai 10/100>>
Saksikan Live DetikPagi:
Seiring berjalannya kampanye pilpres, calon presiden Prabowo Subianto memberikan pernyataan terkait isu lahan yang semakin memprihatinkan. Dalam wawancara dengan media, Prabowo mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah saat ini belum mampu menyelesaikan masalah lahan secara efektif.
Dalam pernyataannya, Prabowo menyampaikan kekhawatiran akan terus meningkatnya konversi lahan menjadi perumahan, kawasan industri, dan infrastruktur. Hal ini menurutnya berdampak besar terhadap keberlanjutan pertanian dan lingkungan.
Prabowo juga menyoroti rendahnya nilai yang diberikan Indonesia dalam indeks keberlanjutan lahan dunia. Menurut laporan terbaru, Indonesia mendapatkan nilai 11/100 dalam indeks tersebut, menempatkannya di posisi terbawah.
Tak hanya itu, Prabowo juga kembali menyinggung masalah Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang diberi nilai 11/100. Hal tersebut Prabowo sampaikan saat menghadiri acara konsolidasi relawan Prabowo-Gibran di Gedung Balai Buntar Kota Bengkulu pada Kamis (11/1). Awalnya, Prabowo mengapresiasi sambutan luar biasa yang diberikan oleh warga Bengkulu.
“Saudara-saudara sekalian, terima kasih atas sambutan yang begitu meriah tadi, saya sempat diberi salam dengan genggaman yang sangat kuat oleh emak-emak Bengkulu ini,” ujar Prabowo dalam sambutannya.
Prabowo baru-baru ini menyatakan mengenai pemberian nilai 11/100 terhadap Kemhan. Menurut Prabowo, yang terpenting adalah nilai yang diberikan oleh para pendukungnya.
“Saya merasakan dukungan yang diberikan oleh bapak-bapak, ibu-ibu sekalian, meskipun ada yang memberikan nilai 11/100. Namun yang terpenting adalah nilai yang kalian berikan kepada saya,” ujarnya.
Selain itu, Prabowo juga memberikan pesan kepada para pendukungnya dengan menitipkan sebuah buku. Ia berharap agar para pendukungnya membacanya dengan sungguh-sungguh dan tidak sekadar sebatas “omon-omon”.
“Akan saya tinggalkan buku-buku itu, mohon dipelajari supaya saudara-saudara yakin kita bukan hanya omon-omon saja,” ujarnya.
Prabowo mengungkapkan bahwa dia tidak hanya ingin berjanji tanpa memberikan hasil nyata. Dia menyatakan bahwa rakyat Indonesia tidak bisa lagi dibohongi.
“Kita tidak mau banyak bicara, banyak janji tak ada hasil, tak ada kerja. Rakyat Indonesia sudah tidak bisa dibohongi lagi, walaupun ada yang memberi saya nilai 11/100,” ujar Prabowo.
Kesimpulan
Pernyataan terkini Prabowo Subianto mengenai lahan seluas 340 ribu hektare menjadi perhatian serius. Prabowo menyebut lahan tersebut milik pemerintah dan menegaskan bahwa jika diperlukan, lahan tersebut dapat diambil. Dia juga mengkritik kebijakan pemerintah dalam menyelesaikan masalah lahan dan mengkhawatirkan terus bertambahnya konversi lahan. Selain itu, Prabowo juga menyinggung masalah rendahnya nilai yang diberikan pada Kementerian Pertahanan. Meskipun ada kritikan terhadapnya, Prabowo berharap untuk tetap mendapatkan dukungan dari para pendukungnya.