indotim.net (Kamis, 29 Februari 2024) – Rute baru yang dioperasikan oleh TransJakarta (TransJ) dari Pulogadung menuju Kantor Wali Kota Jakarta Utara (Jakut) melalui Tipar Cakung (10M) harus mengalami penundaan sementara setelah mendapat sorotan tajam dari sopir angkot. Protes yang disampaikan oleh para sopir menjadi faktor utama dalam pengambilan keputusan ini.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan bahwa sebelumnya perwakilan Transjakarta (TransJ) dan sopir angkot reguler U03 telah mengikuti mediasi. Hasilnya, diputuskan bahwa rute 10M akan dihentikan sementara.
“Terjadi penolakan dari Angkutan Reguler U03 terkait pembukaan rute 10M. Mediasi telah dilakukan dengan melibatkan Perwakilan Dinas Perhubungan, Transjakarta, perwakilan kelurahan setempat, jajaran kepolisian, dan pengemudi Angkutan Reguler U03. Hasilnya, rute 10M dihentikan sementara,” ujar Syafrin dalam konfirmasinya pada Rabu (28/2/2024).”
Langkah Berikutnya yang Akan Diambil oleh TransJ
Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan pihak TransJ segera bergerak untuk mencari solusi terkait masalah ini. Upaya mereka saat ini difokuskan pada pendekatan langsung kepada para sopir angkot demi mencapai kesepakatan terbaik bagi semua pihak yang terlibat.
Pihak Dishub DKI dan TransJ akan melakukan sosialisasi lebih lanjut kepada sopir angkot terkait penutupan sementara rute baru ini. Syafrin, petugas TransJ, menyatakan bahwa keputusan ini mendapat respon positif dari masyarakat.
“Dengan melibatkan pemangku kepentingan atau stakeholder terkait akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada para pengemudi Angkutan Reguler U03 untuk mencari solusi terbaik,” jelas Syafrin.
“Terhadap Rute 10M tersebut pada prinsipnya merupakan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan mendapat respons positif dimana jumlah pengguna pada hari pertama cukup tinggi,” sambungnya.
Rute Baru TransJ Diprotes Angkot
Sebelumnya dilaporkan, TransJ menetapkan rute Pulogadung-Wali Kota Jakut via Tipar Cakung (10M) sejak Kamis (22/2) lalu. Rute tersebut menghubungkan Jaktim dengan Jakut.
Namun, pembukaan rute tersebut ditentang oleh para sopir angkot yang melakukan demonstrasi di sepanjang Jalan Tipar Cakung, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara. Akibatnya, arus lalu lintas di Jalan Tipar Cakung terhambat dan bahkan tersebar informasi bahwa bus TransJ terpaksa memutar balik karena tekanan dari massa sopir angkot.
Simak berita selengkapnya di halaman sebelumnya.
Pihak TransJ memberikan tanggapannya terkait protes yang dilontarkan oleh sopir angkot terhadap rute baru yang diberlakukan. Mereka memastikan akan segera berkoordinasi dengan Dishub DKI Jakarta selaku instansi yang berwenang.
Pasca pengoperasian rute baru TransJ di Jakarta Utara (Jakut), pihak manajemen TransJakarta tiba-tiba mengumumkan penyetopan sementara rute tersebut. Keputusan ini diambil menyusul protes yang dilontarkan oleh para pengusaha angkutan lain, khususnya angkot, terkait dengan dampak dari kehadiran rute tersebut.
“Terkait adanya keberatan dari pihak angkutan lain, kami akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan yang memiliki kewenangan dalam hal ini,” ungkap Daud Joseph, Direktur Operasional dan Keselamatan TransJakarta, dalam keterangannya pada hari Jumat (23/2).
Dia menyatakan bahwa pembukaan rute tersebut sebagai upaya meningkatkan layanan kepada warga. Rute Pulogadung-Walkot Jakut via Tipar Cakung (10M) dibuka untuk memenuhi kebutuhan penumpang.
Meski demikian, keluhan dari sopir angkot telah mempengaruhi jalannya rute baru TransJ hingga saat ini. Masih dalam tahap pencarian solusi untuk menyikapi aspirasi para sopir angkot tersebut.
“Masih dalam diskusi di lapangan,” kata Joseph saat ditanya soal kondisi layanan rute baru TransJ tersebut.
Kesimpulan
Rute baru TransJakarta (TransJ) dari Pulogadung ke Kantor Wali Kota Jakarta Utara (Jakut) melalui Tipar Cakung (10M) mengalami penundaan setelah mendapat protes tajam dari sopir angkot. Keputusan untuk menghentikan sementara rute ini diambil setelah mediasi antara pihak TransJ, sopir angkot, dan instansi terkait. Langkah selanjutnya akan difokuskan pada mencari solusi melalui sosialisasi dan pendekatan langsung kepada para sopir angkot untuk mencapai kesepakatan terbaik.