indotim.net (Selasa, 05 Maret 2024) – Sebanyak 20 murid Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) telah bergabung dalam pelatihan interaktif pengembangan diri yang bertajuk ‘SATP Road to Mainstage Broadway Jakarta’. Dalam acara ini, Kepala Sekolah SATP, Yohana Tnunay, memperhatikan raut wajah mereka yang penuh dengan kegembiraan dan antusiasme selama pelatihan berlangsung.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan dan perspektif anak-anak Papua, serta mengajak mereka untuk berani bermimpi dan menggapai cita-cita mereka,” ungkap Yohana dalam keterangan tertulis pada Selasa (5/3/2024).
Anak-anak yang mengikuti pelatihan di SP-4 Mimika pada Kamis (28/2) dipilih melalui seleksi internal sekolah di mana setiap murid menampilkan bakat dan minatnya dalam bidang seni seperti Tari, Acting, Vocal Group, Melofon, Lukis, Drum, Puisi, dan Modern Dance. Sebanyak 86 siswa turut serta dalam seleksi ini, berasal dari kelas 4 SD hingga kelas 8 SMP dengan rentang usia 10-15 tahun.
Co-Founder & Program Director Camp Broadway Indonesia, Adit Marciano, menjelaskan bahwa pelatihan dengan tema ‘Bersinar Bersama’ merupakan workshop interaktif pengembangan diri yang terbagi menjadi tiga bagian. Sesi pertama berjudul ‘Aku, Mimpi, dan Pelindungku’, sesi kedua ‘Aku dan Talentaku’, serta sesi terakhir ‘Aku dan Refleksiku’, yang dipandu oleh Pengajar Seni dan Model Profesional, Laura Muljadi.
“Saya tidak boleh patah semangat, agar menjadi orang yang berguna bagi Tanah Papua dan Indonesia,” tulis siswi kelas 6E Monsela Janampa di selembar kartu berbentuk bintang.
“Saya ingin menjadi Pekerja Tambang, menggantikan Bapa saya di Tembagapura,” tulis siswi kelas 8E Evarella Hanau pada kertas bintang miliknya.
Sesi ‘Aku, Mimpi dan Pelindungku’ mengajak anak-anak Papua untuk menuliskan cita-citanya dan apa yang menjadi motivasi dalam menjalani keseharian mereka. Melalui sesi ini, diharapkan anak-anak tidak putus asa dalam mengejar impian. Mereka diminta untuk mengungkapkan simbol atau gambar yang menggambarkan impian mereka, yang kemudian ditulis di kertas bintang yang disediakan.
‘Aku dan Talentaku’ adalah sesi kedua yang diselenggarakan dalam bentuk permainan interaktif. Dalam sesi ini, anak-anak diberikan kesempatan untuk belajar seni dasar teater, seperti penghayatan karakter melalui kata-kata, ekspresi melalui gerakan dan mimik wajah, serta keharmonisan dalam gerakan tari.
Di sesi ‘Aku dan Refleksiku’, anak-anak mengungkapkan perasaan mereka selama mengikuti pelatihan dan pembekalan tentang keberhasilan, kegagalan, serta kesulitan yang merupakan bagian dari perjalanan menuju impian mereka. Camp Broadway Indonesia (CBI) menjadi tempat di mana anak-anak dan remaja diberikan pelatihan menyanyi, menari, dan berakting dalam konteks teater musikal. CBI adalah satu-satunya lembaga resmi di Indonesia yang memiliki lisensi dari Camp Broadway New York.
“Pada Juni mendatang, Camp Broadway Indonesia akan menyelenggarakan Mainstage Broadway Jakarta selama 6 hari dimana anak-anak akan berlatih menari, menyanyi, berakting dan kemudian di akhir pelatihan berpentas disaksikan langsung oleh publik. Kedatangan kami ke SATP ini untuk menyeleksi talenta-talenta muda yang nantinya akan mengikuti camp di Jakarta,” kata Adit.
Senior Vice President Community Development PT Freeport Indonesia (PTFI) Nathan Kum mengatakan SATP adalah bagian dari investasi sosial yang telah menjadi komitmen PTFI kepada generasi muda Papua.
“Dalam menjalankan usaha pertambangan, PTFI senantiasa memperhatikan pengembangan masyarakat Amungme, Kamoro, dan 5 suku kekerabatan yang tinggal di sekitar wilayah operasi perusahaan, serta masyarakat Papua lainnya. Pendidikan yang berkualitas dan bermartabat bagi anak-anak Papua adalah prioritas,” kata Nathan.
Pelatihan Mainstage Broadway Jakarta menjadi kesempatan berharga bagi puluhan anak-anak Papua. Mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman baru tetapi juga mengasah bakat di dunia seni yang mungkin belum pernah mereka telusuri sebelumnya.
Selain di bidang pendidikan, investasi sosial PTFI mencakup bidang pemberdayaan masyarakat, pelestarian seni dan budaya, pengembangan talenta muda Papua di bidang olahraga, pengembangan infrastruktur, kesehatan, dan ekonomi. SATP adalah sekolah berbasis asrama milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amugme dan Kamoro (YPMAK) yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) Perwakilan Timika. Tahun ini sebanyak 1.116 murid mengenyam pendidikan di SATP, terdiri dari 834 anak SD dan 282 anak SMP.
SATP mengembangkan Kurikulum Merdeka yang diterapkan dalam pendidikan berbasis kehidupan kontekstual Papua. Dalam proses pembelajaran, SATP menyesuaikan dengan Kurikulum Nasional yang telah dikembangkan dengan memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal dalam bentuk kurikulum berbasis kehidupan kontekstual Papua.
Adapun Yayasan Pendidikan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) bertanggung jawab atas pengelolaan dana kemitraan dengan PT Freeport Indonesia untuk program pengembangan masyarakat. Fokus program-program YPMAK adalah pada pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Amungme dan Kamoro, serta kelima suku kekerabatan (Dani, Damal, Moni, Mee, dan Nduga) di Kabupaten Mimika.
Mereka mengikuti pelatihan yang difasilitasi oleh yayasan seni Mainstage Broadway Jakarta.
Selain mendalami dunia teater, para peserta juga mendapatkan wawasan dalam bidang-bidang lainnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan bakat seni dan meningkatkan kreativitas anak Papua.
Diharapkan melalui program Mainstage Broadway Jakarta ini, anak-anak SATP bisa mengembangkan bakat seni teater mereka, meningkatkan rasa percaya diri, menyalurkan bakat, berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai wilayah, serta tampil di atas panggung teater.