Seloroh Prabowo ke Agus Jawo-Budiman: Maaf Dulu Saya Kejar, Bandel Sih

indotim.net (Sabtu, 27 Januari 2024) – Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, meminta maaf kepada Ketua Umum Prima Agus Jawo dan mantan politikus PDIP Budiman Sudjatmiko karena pernah mengejar keduanya. Prabowo menjelaskan bahwa dulu ia melakukan pengejaran tersebut atas perintah tertentu.

Prabowo menyampaikan selorohnya dengan nada canda saat memberikan sambutan dalam acara Suara Muda Indonesia bersama di JCC Senayan, Jakarta, pada Sabtu (27/1/2024). Awalnya, Prabowo meminta maaf kepada Agus.

Prabowo menyampaikan seloroh kepada Agus Jawo-Budiman dalam sebuah acara. Ia mengakui bahwa dulu dia sering kejar-kejar Agus. Namun, itu semua dilakukan atas perintah. Prabowo mengaku bandel.

Sama seperti Agus, Prabowo juga meminta maaf kepada Budiman. Prabowo mengungkapkan bahwa permohonan maafnya sebelumnya juga telah disampaikan pada kesempatan yang berbeda.

“Kemudian Saudara Budiman Sudjatmiko. Ini juga, maaf ya, Bang, dulu saya kejar-kejar kamu. Tapi saya sudah minta maaf kepada kamu kan?” ucap Prabowo.

Selain Budiman dan Agus, Prabowo juga menyapa Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, yang turut hadir dalam acara tersebut. Prabowo menganggap Emil Dardak sebagai contoh pemimpin muda yang memiliki kapabilitas.

“Saudara Emil Dardak Wagub. Waktu pertama umur berapa ya? 34! Ternyata mampu, pantas nggak ini?” ujarnya.

Agus Jawo dan Budiman memainkan peranan penting dalam gerakan reformasi 1998 yang menggulingkan rezim Soeharto. Keduanya merupakan tokoh utama dalam pendirian Partai Rakyat Demokratik (RPD).

Kesimpulan

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, meminta maaf kepada Ketua Umum Prima Agus Jawo dan mantan politikus PDIP Budiman Sudjatmiko karena pernah mengejar keduanya. Prabowo menjelaskan bahwa dulu ia melakukan pengejaran tersebut atas perintah tertentu. Selain itu, Prabowo juga memberikan seloroh dan permohonan maaf kepada Budiman Sudjatmiko, Agus Jawo, dan Emil Dardak dalam acara Suara Muda Indonesia bersama. Budiman dan Agus memiliki peranan penting dalam gerakan reformasi 1998 dan pendirian Partai Rakyat Demokratik (RPD).

READ  Andi Arief Desak Penyelidikan Penggelembungan Suara PD, KPU Menyampaikan Klarifikasi