Serba-Serbi Hari Energi Bersih Internasional: Menginspirasi Aksi Hidup Hijau

indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Hari Energi Bersih Internasional atau International Day of Clean Energy diperingati pada tanggal 26 Januari. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan menggerakkan aksi dalam transisi menuju energi bersih yang adil dan inklusif.

Hari Energi Bersih Internasional ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk diperingati setiap tahunnya pada tanggal 26 Januari. Apa sejarah di balik penentuan hari ini dan apa pesan penting yang ingin disampaikan dalam peringatannya? Mari kita lihat ulasan berikut:

Sejarah Hari Energi Bersih Internasional

Latar belakangnya, seperti dikutip dari situs resmi PBB (United Nations/UN), Hari Energi Bersih Internasional pada tanggal 26 Januari dideklarasikan oleh Majelis Umum PBB melalui Resolusi A/77/327. Hari ini menjadi panggilan untuk meningkatkan kesadaran dan menggerakkan tindakan untuk transisi yang adil dan inklusif menuju energi bersih demi kepentingan manusia dan planet ini.

Tanggal 26 Januari juga merupakan hari di mana International Renewable Energy Agency (IRENA) didirikan. IRENA adalah sebuah badan antar pemerintah global yang dibentuk pada tahun 2009 untuk mendukung negara-negara dalam transisi energi mereka. IRENA berfungsi sebagai platform kerja sama internasional dan menyediakan data serta analisis mengenai teknologi, inovasi, kebijakan, keuangan, dan investasi dalam energi bersih.

Tujuan dan Pesan Penting Hari Energi Bersih

Energi bersih memiliki peran yang sangat penting. Di tengah perubahan iklim yang kita alami saat ini, penggunaan energi bersih menjadi sangat relevan dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, energi bersih juga dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat yang belum memiliki akses terhadap sumber listrik yang andal.

READ  Industri Garmen: Penjahit Indonesia Raya Dukung Prabowo, Minta Fokus Perhatian

Menurut laporan dari PBB, sampai saat ini, masih terdapat 675 juta orang yang hidup dalam kegelapan, dengan 4 dari 5 orang di antaranya berada di Afrika Sub-Sahara. Selain itu, hubungan antara energi bersih, pembangunan sosial-ekonomi, dan kelestarian lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang rentan di seluruh dunia.

Bagi masyarakat yang tidak memiliki akses energi bersih, kurangnya pasokan listrik yang dapat diandalkan akan menghambat pendidikan, perawatan kesehatan, dan peluang ekonomi. Banyak dari wilayah berkembang ini masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil yang menimbulkan polusi untuk kehidupan sehari-hari, yang berperan dalam kepertahankan kemiskinan.

Jika tren saat ini berlanjut, diperkirakan pada tahun 2030, satu dari empat orang masih menggunakan sistem memasak yang tidak aman, tidak sehat, dan tidak efisien, seperti membakar kayu atau kotoran. Mengadopsi energi bersih juga merupakan bagian penting dari perjuangan melawan perubahan iklim.

Pada saat yang sama, meningkatkan efisiensi energi merupakan kunci penting. Penggunaan energi yang lebih sedikit untuk mencapai hasil yang sama dapat dilakukan melalui penerapan teknologi yang lebih efisien di sektor transportasi, bangunan, penerangan, dan peralatan. Langkah ini tidak hanya akan menghemat uang, namun juga mengurangi polusi karbon serta membantu memastikan akses universal terhadap energi berkelanjutan bagi semua orang.

Kesimpulan

Hari Energi Bersih Internasional pada tanggal 26 Januari merupakan panggilan untuk meningkatkan kesadaran dan menggerakkan tindakan menuju energi bersih yang adil dan inklusif. Dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang belum memiliki akses terhadap sumber listrik yang andal, energi bersih memainkan peran yang sangat penting. Namun, masih terdapat banyak orang yang hidup dalam kegelapan dan bergantung pada bahan bakar fosil yang menimbulkan polusi. Meningkatkan efisiensi energi juga merupakan kunci penting dalam perjuangan melawan perubahan iklim dan memastikan akses universal terhadap energi berkelanjutan bagi semua orang.

READ  Digugat Afsel, Israel Menegaskan Operasi Gaza Bukan Genosida