JK Ungkap Cita-cita Membangun Bangsa Melalui Sidang Senat Terbuka UICI

indotim.net (Senin, 15 Januari 2024) – Pada tanggal 10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) menghadiri sidang senat terbuka dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-3 Universitas Insan Cita Indonesia (UICI). Acara ini diselenggarakan di Perpustakaan Nasional Indonesia.

Sidang dihadiri oleh Prof Dr Muhammad Dimyanti selaku ketua senat beserta empat anggota senat, yaitu Dadan Sukma, Laode M Kamaluddin, Moh Jawahir, dan Lely Pelitasari Sukmabekti serta Kepala LLDIKTI Wilayah III Toni Toharudin.

Pada pidato ilmiahnya, JK menyampaikan pandangannya bahwa bangsa Indonesia sangat membutuhkan pendidikan yang baik, tersebar secara merata, dengan kualitas yang tinggi, serta terjangkau secara ekonomi. JK memberikan perumpamaan dalam menggambarkan operasional universitas dengan bank.

“Artinya jika sudah didirikan, tidak dapat berhenti. Saya katakan, universitas itu seperti bank, setelah Anda meninggal dunia, tidak dapat berhenti. Kecuali jika bangkrut. Berbeda jika Anda membuka toko, jika pada pagi hari tidak ada pelanggan, Anda bisa menutupnya, tetapi universitas tidak bisa karena ada mahasiswanya. Dan itu adalah janji,” kata JK dalam pidatonya, Senin (15/1/2024).

JK kemudian mengingatkan semua pihak untuk bekerja sama dalam mendukung pendidikan di universitas. JK meyakini bahwa upaya untuk mencerdaskan bangsa termasuk dalam amalan jariyah yang tak akan putus.

“Karena itulah tentu kita harus sama-sama mendukung dan membantu pelaksanaan secara baik. Karena cita-cita ini amal jariyah mencerdaskan masyarakat anak muda dan masyarakat adalah amal jariyah tak terputus. Karena itu lah, di samping berdasarkan keilmuan berdasarkan dasar-dasar Islami yang selalu kita laksanakan sebaik-baiknya,” ucapnya.

JK menghadiri Sidang Senat Terbuka UICI dengan tujuan memberikan semangat kepada para pelopor pendiri UICI dalam acara dies natalis mereka.

READ  Jusuf Kalla: Pendamping Anies dalam Kampanye di Bone Sulsel

“Acara dies natalis ini diadakan untuk memberikan semangat kepada para pionir pendirian UICI yang berbasis digital dalam mewujudkan pembelajaran yang luas. Namun, harus dengan semangat yang baru,” jelas JK.

JK menyampaikan bahwa UICI adalah kampus yang menggunakan teknologi digital dalam proses pembelajarannya. Beliau berharap UICI akan terus berkembang dan menjadi sukses dalam memberikan pendidikan kepada masyarakat luas.

“Maju dengan semangat pendidikan baik masyarakat luas,” terangnya.

Sementara, Rektor UICI Prof. Dr. Laode M Kamaluddin mengungkapkan bahwa universitasnya sedang menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari keterbatasan sumber daya hingga kendala teknis dan finansial. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak universitas melakukan upaya penggalangan dana melalui program beasiswa dan UICI Trust Fund.

“Hingga akhir Desember 2023 tercatat jumlah mahasiswa penerima beasiswa sebanyak 1.144 orang yang diterima dari 17 donatur pribadi/lembaga. Untuk program Trust Fund, telah tercatat 29 orang/lembaga yang telah berkontribusi,” ujarnya.

“Momentum ulang tahun ke-3 ini adalah indikator awal sejauh mana UICI dapat berkembang dan tumbuh. Kedua hal tersebut tidak akan tercapai tanpa dukungan dari Bapak-bapak dan Ibu-ibu semua,” ujar JK.

Jumlah mahasiswa Universitas Indonesia Cerdas Intelektual (UICI) tercatat mencapai 1.800 orang, yang tersebar di 7 program studi. Selain 4 program studi yang telah dibuka sejak Tahun 2021, yaitu Bisnis Digital, Komunikasi Digital, Informatika, dan Sains Data, pada tahun 2022 UICI menambah satu program studi baru, yaitu Digital Neuropsikologi. Sementara itu, Teknik Industri (Manufacturing System Engineering) dan Teknologi Industri Pertanian (Digital Farming) baru dibuka dan menerima mahasiswa baru pada tahun akademik 2023.

Kesimpulan

Pada sidang senat terbuka perayaan Dies Natalis ke-3 Universitas Insan Indonesia (UICI), Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan pentingnya pendidikan berkualitas, merata, dan terjangkau secara ekonomi untuk membangun bangsa. JK juga menekankan pentingnya kerja sama dalam mendukung pendidikan dan mengingatkan bahwa cita-cita ini merupakan amal jariyah yang tak akan putus. JK hadir sebagai penyemangat bagi para pendiri UICI yang berbasis digital. Rektor UICI juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi universitas dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Dukungan dari semua pihak sangatlah penting dalam pertumbuhan dan keberhasilan UICI dalam memberikan pendidikan kepada masyarakat luas.

READ  Jerman: Kontroversi Kembalinya Wajib Militer