Tante Sadis Lukai Bocah Perempuan untuk Curi Perhiasan Emas Korban

indotim.net (Sabtu, 20 Januari 2024) – Seorang wanita bernama Arnita Mamonto alias Aning (19) telah melakukan tindakan kejam di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut). Ia telah mengendap-endap membunuh ponakannya yang berinisial TAM. Motif pembunuhan ini pun terungkap, yakni untuk mendapatkan perhiasan emas yang dipakai oleh korban.

Melansir informasi dari detikSulsel, kasus pembunuhan ini terjadi pada Kamis (18/1) pukul 10.30 Wita. Setelah melakukan pembunuhan, pelaku juga mengambil perhiasan emas milik korban.

“Setelah itu pelaku berdiri dan mengambil perhiasan korban berupa satu buah kalung, satu buah gelang, dan dua buah cincin. Setelah perhiasan emas diambil, pelaku mendorong badan korban sehingga terjatuh ke dalam selokan,” ujar Kapolres Boltim AKBP Sugeng Setyo Budhi seperti yang dilansir oleh detikSulsel, Sabtu (20/1/2024).

Selanjutnya, pelaku membuang pisau yang digunakan untuk membunuh korban dan kembali pulang ke rumahnya. Di rumah, pelaku bahkan sempat mandi dan melaksanakan salat. Sementara itu, baju yang dipakainya ditinggalkan di atas mesin cuci.

“Pisau pelaku dibuang di tempat yang tidak jauh dari TKP, pelaku langsung pulang mandi dan salat mengikuti jalan belakang. Dan baju yang digunakan pelaku diletakkan di atas mesin cuci,” ungkap Sugeng.

Selanjutnya, pelaku pergi ke rumah tantenya untuk menjemput anaknya yang masih balita. Setelah itu, pelaku melanjutkan dengan menjual perhiasan yang telah diambil dari korban tersebut.

“Pelaku pergi ke rumah tantenya untuk menjemput anak balitanya. Pelaku pergi bersama anaknya untuk menjual emas di Desa Tutuyan II, Kecamatan Tutuyan Kabupaten Boltim dengan menggunakan bentor,” demikian diungkapkan narasumber.

Baca selengkapnya di sini.

Kesimpulan

Arnita Mamonto alias Aning (19) telah melakukan tindakan kejam di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut) dengan membunuh ponakannya untuk mendapatkan perhiasan emas korban. Pelaku juga mengambil perhiasan emas tersebut setelah melakukan pembunuhan. Pelaku kemudian membuang pisau yang digunakan dan kembali pulang ke rumahnya. Selanjutnya, pelaku menjemput anaknya yang masih balita dan menjual perhiasan yang telah diambil dari korban. Kasus ini menunjukkan kekejaman yang mengguncangkan masyarakat setempat.

READ  Wow! Kreativitas Siswa SD Lampung Melahirkan Puluhan Game dengan Tema Pancasila