indotim.net (Senin, 22 Januari 2024) – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak membicarakan kondisi di Papua. Beliau menyatakan akan mengadakan rapat bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengenai pembangunan di Papua.
“Kami sedang berdiskusi saat ini, kemungkinan minggu ini kami akan mengadakan rapat dengan Bappenas untuk membahas konsep-konsep kami terkait Papua,” ujar Jenderal Maruli kepada wartawan di Mabes AD, Jakarta, Senin (22/1/2024).
Menurut sumber, TNI AD mengusulkan kepada Bappenas agar mereka dapat turut serta dalam pembangunan di Papua. Mereka menyatakan kesiapan personel TNI AD untuk terlibat langsung dalam berbagai proyek pembangunan di wilayah tersebut. Rapat antara TNI AD dan Bappenas untuk mendiskusikan rencana pembangunan di Papua direncanakan akan dilaksanakan pada pekan ini.
“Kelihatannya secara informal kemarin mereka sangat antusias menanggapi. Makanya minggu ini kita akan adakan rapat dengan Bappenas. Mudah-mudahan kami diikutsertakan dalam pembangunannya,” ujar dia.
TNI AD mengusulkan kepada Bappenas agar terlibat secara aktif dalam pembangunan di Papua. Pihak militer menyatakan bahwa gejolak yang terjadi di Tanah Cenderawasih disebabkan oleh pembangunan yang dinilai belum efektif. Dalam diskusi informal dengan Bappenas, kondisi yang sedang terjadi di Papua telah disampaikan.
“Jadi menurut saya, yang patut diperhatikan adalah banyaknya orang yang merasa marah di daerah-daerah, bahkan di sekitar kabupaten saja, hanya berjarak 100 meter dari rumah Bupati tapi belum ada air dan lampu. Ini adalah hal yang ingin kami sampaikan,” ujar dia.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) mengusulkan agar Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) turut terlibat dalam pembangunan di Papua. KSAD menyatakan bahwa kekuatan TNI-Polri di Papua sebenarnya sudah cukup kuat. Namun, pihak TNI-Polri yang berada di garis depan sering kali menjadi target kemarahan pihak-pihak yang merasa tidak puas.
“Sebetulnya kita sudah cukup kuat di sana. Namun, masalah di Papua terkait pengamanan pembangunan belum efektif menurut saya. Akibatnya, banyak orang yang marah. TNI-Polri menjadi perwakilan pemerintah pusat di sana, dan merekalah yang menjadi sasaran kemarahan,” ujar narasumber.
KKB Bakar Rumdin DPRD-Teror Warga
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) mengusulkan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) agar TNI Angkatan Darat (AD) turut serta dalam upaya pembangunan di Papua. Usulan ini disampaikan sebagai respons atas gejolak terkini yang terjadi di Papua. Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, dilanda serangkaian serangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap anggota Polri, pembakaran rumah anggota DPRD, dan persebaran teror kepada masyarakat.
Tim Satuan Tugas (Satgas) Pamtas Yonif 501/BY melalui Komandan Satuan (Dansatgas), Letkol Inf Iskandar Lubis mengusulkan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk melibatkan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dalam upaya pembangunan di wilayah Papua. Usulan ini disampaikan sebagai bagian dari komitmen TNI AD untuk berperan aktif dalam mendukung pembangunan Papua.
Menurut Letkol Inf Iskandar Lubis, pelibatan TNI AD dalam pembangunan Papua sangat penting untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mempercepat pembangunan dan mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Dalam usulannya, TNI AD berencana untuk menyediakan personel dan peralatan yang diperlukan untuk membantu membangun infrastruktur di daerah Papua yang masih terisolasi.
Usulan ini muncul sebagai tanggapan terhadap tantangan pembangunan di Papua yang masih kompleks. Bappenas sendiri menyambut baik usulan dari TNI AD dan berkomitmen untuk melakukan kolaborasi yang sinergis dalam upaya memajukan Papua. Melalui keterlibatan TNI AD, diharapkan pembangunan di Papua dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.
Langkah ini juga selaras dengan program pembangunan nasional yang menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan pembangunan di daerah terpencil dan tertinggal, termasuk Papua. Dengan adanya peran aktif TNI AD dalam pembangunan, diharapkan akses masyarakat di Papua terhadap layanan publik dan infrastruktur yang lebih baik dapat terjamin.
Pada Jumat (19/1), Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Intan Jaya. Serangan ini menyebabkan gugurnya Bripda Alfandi Steve Karamoy, anggota Kepolisian Daerah (Polda) Setukpa VIII.
Serangan tersebut dipimpin oleh Apen Kobogau, yang merupakan Wakil Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban Daerah (Pangkodap) VIII dan sering beroperasi di wilayah Intan Jaya.
Pada hari berikutnya, yaitu Sabtu (20/1), Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan pembakaran terhadap rumah dinas anggota DPRD Kabupaten Intan Jaya dan melakukan teror terhadap warga sipil. Akibatnya, warga merasa takut dan terpaksa mengungsi.
Aparat TNI-Polri merespons tindakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) sejak awal terjadinya serangan. Pada Minggu (21/1), aparat TNI-Polri menemukan 7 anggota KKB yang sedang membawa 2 senjata api laras panjang di Distrik Sugapa, Intan Jaya. Sebagai tindak lanjut, aparat gabungan melakukan penanganan terhadap 7 anggota KKB tersebut hingga akhirnya terjadi kontak tembak. Dalam kejadian ini, satu anggota KKB tewas akibat tembakan dari aparat keamanan.
Pada tanggal 22 Januari, TNI dan Polri menembak 3 anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Yowsa Maisani di Distrik Sugapa, Intan Jaya. Kelompok KKB ini dikenal sering menyebabkan teror terhadap warga.
“Yoswa Maisani merupakan komandan lapangan yang memimpin kelompok tersebut. Kelompok ini terkenal karena telah melakukan tindakan-tindakan yang menyebabkan korban di antara aparat keamanan dan masyarakat sipil,” ujar Kasatgas Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani seperti dilansir detikSulsel pada Senin (22/1).
Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), Jenderal Andika Perkasa, mengusulkan agar TNI AD turut serta dalam pembangunan di Papua. Usulan ini disampaikan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan dan menciptakan kondisi yang stabil di wilayah tersebut.
Dalam pertemuannya dengan Bappenas, Jenderal Andika menjelaskan bahwa TNI AD memiliki peran strategis dalam membangun dan menjaga keamanan di daerah konflik, termasuk di Papua. Dengan melibatkan TNI AD dalam pembangunan, diharapkan dapat tercipta sinergi yang efektif antara berbagai stakeholders, termasuk pemerintah, TNI, dan masyarakat setempat.