indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Tim Penggalangan Dana (TPN) Ganjar-Mahfud yang terdiri dari Direktorat Penggalangan Dana dan Tim Pemenangan Nasional, Miftah Sabri, menyarankan agar Erick Thohir mundur dari jabatannya sebagai Menteri BUMN. Tujuannya adalah untuk mencegah penggunaan perusahaan BUMN sebagai sumber pendanaan kampanye pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
“Saya menyarankan Mas Erick Thohir mengikuti contoh yang sudah dilakukan ketua TPN Prabowo Gibran Mas Rosan Roslani yang secara jantan dan bermartabat mundur dari jabatan sebagai Wamen BUMN,” kata Miftah melalui keterangan tertulis, Selasa (23/1/2024).
Menurut TPN Ganjar, situasi politik yang rentan dapat dimanfaatkan oleh oknum BUMN untuk mencari keuntungan dengan mendapatkan dukungan dari menteri. Dia mengingatkan bahwa akan ada bahaya jika para bos BUMN terlibat dalam permainan politik.
“Kita tahu, situasi pilpres ini rentan dijadikan oleh ‘oknum-oknum’ BUMN untuk mencari muka ke depan menteri dan melakukan penyalahgunaan kekuasaan terhadap perusahaan yang mereka pimpin. Menteri BUMN memiliki kontrol atas jumlah uang dan aset yang sangat besar, sangat berbahaya jika pimpinan BUMN terlibat dalam politik praktis,” ujarnya.
Miftah mengungkapkan bahwa integritas pemilu dipertaruhkan dengan langkah yang diambil oleh Erick Thohir. Hal ini dikarenakan Erick secara terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap paslon nomor urut 2.
“Integritas pemilihan kita dipertaruhkan dengan posisi Mas Erick Thohir yang secara resmi dan terbuka mendukung pasangan nomor urut 2. Terlebih lagi, setelah Kak Boy Thohir mengumumkan dukungan resmi dari Adaro dan beberapa kelompok konglomerasi lainnya kepada pasangan nomor urut dua, maka semakin jelas bahwa ada kepentingan bisnis dan kelompok yang akan dipertanyakan integritasnya jika Mas Erick Thohir tidak mundur,” ungkap TPN Ganjar.
Miftah berpendapat bahwa Erick Thohir sebaiknya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Miftah melihat bahwa Erick adalah sosok yang menjaga integritas, dan ia menyoroti platform akhlak BUMN yang telah dibangun oleh Erick.
“Sejauh yang saya ketahui, Mas Erick Thohir adalah orang yang sangat menjunjung tinggi integritas sepanjang rekam jejak bisnisnya. Dengan landasan moral yang dimilikinya, transformasi BUMN telah berjalan dengan baik. Jika beliau tidak mundur, maka sangat disayangkan platform moral yang telah dirintisnya dapat terganggu dan mengalami penurunan semangat serta mungkin kehilangan esensi moralnya,” ungkapnya.
“Ayo Mas Erick, ikutin jejak Mas Rosan yang lebih elegan. Masak kalah ama Mas Abdee Slank dan Mas Rosan,” ujar Miftah.
Kesimpulan
Tim Penggalangan Dana (TPN) Ganjar-Mahfud menyarankan agar Erick Thohir mundur dari jabatannya sebagai Menteri BUMN untuk mencegah penggunaan perusahaan BUMN sebagai sumber pendanaan kampanye pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran. TPN Ganjar mengingatkan bahwa situasi politik yang rentan dapat dimanfaatkan oleh oknum BUMN untuk mencari keuntungan dan bahwa pimpinan BUMN terlibat dalam politik praktis dapat membahayakan. Mereka mengungkapkan adanya penyalahgunaan kekuasaan oleh Erick Thohir yang secara terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap paslon nomor urut 2. Miftah Sabri juga menyoroti integritas dan platform moral BUMN yang telah dibangun oleh Erick Thohir, dengan harapan agar keputusan mundurnya beliau dapat melindungi integritas platform tersebut.