Viral Aksi Kelompok Pesilat Menghantam 2 Pemuda di Jalan Tunjungan Surabaya

indotim.net (Selasa, 16 Januari 2024) – Suatu kejadian mengejutkan terjadi di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur. Sebuah kelompok pesilat tiba-tiba melancarkan aksi kekerasan dengan mengeroyok dua pemuda di jalan tersebut.

Dilansir sebuah media lokal, kejadian tersebut terjadi pada Senin (15/1/2024) dini hari. Aksi sekelompok pesilat dari sebuah perguruan bela diri tersebut menjadi viral setelah direkam oleh pengunjung dan petugas Command Center (CC) Surabaya.

Dalam video berdurasi 45 detik yang diunggah akun resmi Instagram @call112Surabaya terlihat sekelompok pesilat menyerang dua pemuda secara brutal di Jalan Tunjungan, Surabaya. Tanpa belas kasihan, para pesilat tersebut menghujani pukulan dan tendangan kepada kedua pemuda tersebut. Korban tampak tak berdaya dan terjebak di tengah kerumunan pesilat yang beraksi dengan kejam. Tak ada yang berani menghentikan kejadian tersebut karena massa pesilat yang sangat banyak.

“Berdasarkan keterangan saksi di lokasi sebelumnya, sedang berjalan di Jalan Gubernur Suryo, tiba-tiba sekitar 100 orang gerombolan pemuda dan pemudi yang tidak dikenal melakukan pengeroyokan terhadap 2 orang. Kejadian serupa juga terjadi di Jalan Tunjungan,” tulis akun @call112 Surabaya.

Pada kejadian pengeroyokan tersebut, dua pemuda mengalami luka-luka. Korps Bhayangkara telah memastikan bahwa aksi pengeroyokan dilakukan oleh anggota salah satu perguruan silat.

“Iya sudah termonitor, dari kelompok salah satu perguruan silat,” kata Kapolsek Genteng Bayu Halim saat dilansir detikJatim, Senin (15/1/2024).

Sebanyak 5 pesilat ditangkap sebagai pelaku pengeroyokan tersebut. Mereka diamankan saat sedang konvoi di kawasan Wonokromo dan Jalan Ahmad Yani di Surabaya. Awalnya, Bayu mendapatkan informasi bahwa korban pengeroyokan tersebut berjumlah 4 orang. Namun setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata hanya ada 2 orang yang menjadi korban.

READ  Alam Ganjar: Pentingnya Pembentukan Karakter Anak dalam Pendidikan

Surabaya – Kejadian pemukulan oleh gerombolan pesilat kepada dua orang pemuda di Jalan Tunjungan, Surabaya, viral di media sosial. Insiden tersebut terjadi pada hari Selasa pukul 21.00 WIB.

Menurut saksi mata yang berada di lokasi kejadian, keberanian gerombolan pesilat ini bermula dari adanya provokasi verbal oleh kedua pemuda tersebut. Sesaat setelah itu, sekitar 10 orang pesilat dengan seragam bela diri yang lengkap datang dan menyerang tanpa ampun kedua pemuda tersebut.

Pemukulan tersebut langsung menjadi sorotan publik setelah video yang menampilkan adegan kekerasan tersebut diunggah ke media sosial oleh salah satu saksi mata. Dalam video tersebut, terlihat jelas aksi kekerasan yang dilakukan oleh gerombolan pesilat.

Pasca kejadian, kedua pemuda yang menjadi korban pemukulan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Kabarnya, kondisi mereka stabil meski mengalami beberapa luka serius.

Pihak kepolisian setempat sudah mengamankan beberapa anggota gerombolan pesilat yang terlibat dalam insiden tersebut. Kasus ini sedang dalam proses investigasi lebih lanjut.

Kepolisian mengimbau kepada masyarakat agar tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Jika ada potensi konflik atau provokasi, sebaiknya segera melaporkan ke pihak berwajib.

Kami akan terus mengikuti perkembangan kasus ini. Tetap pantau detikNews untuk mendapatkan informasi terbaru dan terpercaya.

Kesimpulan

Suatu kejadian yang mengejutkan terjadi di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, saat sekelompok pesilat tiba-tiba melancarkan aksi kekerasan dengan mengeroyok dua pemuda. Video viral menunjukkan para pesilat menghantam kedua pemuda secara brutal tanpa belas kasihan di tengah kerumunan massa yang tidak berani menghentikan kejadian tersebut. Dua pemuda mengalami luka-luka dan lima pelaku telah ditangkap oleh kepolisian. Kejadian ini mengundang perhatian publik dan menjadi pengingat akan pentingnya mencegah kekerasan serta melaporkan potensi konflik kepada pihak berwajib.

READ  Misteri Produktivitas Padi Asia Tenggara Saat El Nino