Begini Cara Menanam Lobak Hasil Melimpah

Cara Menanam Lobak

Sejarah singkat

Lobak termasuk golongan tanaman sayuran umbi-umbian yang berasal dari suku kubisan (Cruciferne atau Brassicaceae). Ada yang mengatakan tanaman lobak berasal dari negeri China sehingga populer dengan nama lobak China atau Chinese Radish. Pendapat lain mengatakan asal mula tanaman lobak dari Jepang, kemudian menyebar hingga ke berbagai negara di dunia khususnya kawasan Asia.

Pusat penanaman

Pusat budidaya tanaman lobak secara komersial dimulai oleh negara Filipina dan Taiwan. Tahun 1950 terdapat areal tanaman lobak seluas 16.000 hektar di Taiwan. Di Filipina tahun 1964 terdapat seluas 12.000 hektar dengan kapasitas produksi 122.000 metrik ton. Sedangkan budidaya tanaman lobak di Indonesia berpusat pada beberapa daerah yang ber dataran tinggi seperti daerah Lembang, Pengalengan, Pacet, dan Cipanas. Kemudian hampir sebagian besar provinsi Indonesia kecuali Lampung, Yogyakarta, NTT, Sulawesi Tenggara, dan Papua mulai membudidayakan tanaman lobak. Sedangkan daerah produksi lobak yang paling luas adalah wilayah Jawa Barat disusul Bengkulu, Sumatera Utara, dan Kalimantan Barat.

Jenis tanaman

Klasifikasi sistematika tumbuhan atau taksonomi tanaman lobak sebagai berikut;

  1. Kingdom: Plantae (tumbuh-tumbuhan).
  2. Famili: Brassicaceae (Cruciferae).
  3. Kelas: Dicotyledonae (biji berkeping dua).
  4. Divisi: Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
  5. Sub divisi: Angiospermae (berbiji tertutup).
  6. Spesies: Raphanus sativus L.

Tiga varietas umum yang dianggap kerabat dekat Raphanus Sativus L adalah;

  1. Lobak (R. sativus L. var. hortensis Backer).
  2. Lobak hitarn (R. sativus L. var. niger Mirat).
  3. Rades (R. sativus L. var. radicula Pres. A. DC.).

Manfaat lobak

Lobak memiliki rasa sedikit pedas. Biasanya digunakan sebagai lalapan mentah dan bisa juga untuk acar lobak korea kekinian atau asinan serta campuran soto. Daun lobak yang masih muda bisa juga untuk lalapan mentah ataupun masakan. Sedangkan biji lobak untuk menahan pendarahan, memperlancar buang air kecil, dan obat masuk angin. Selain itu mengkonsumsi lobak memberi manfaat bagi tubuh, di antaranya mampu memperbaiki kerja pinggang, membersihkan darah, menghilangkan lendir dalam kerongkongan (biasanya sebagai bahan dasar obat gurah), serta untuk mengatasi demam dan obat batuk.

Syarat tumbuh lobak

Tentunya untuk membudidayakan tanaman lobak kita perlu memperhatikan beberapa hal, karena jika kita asal-asalan dalam menanam lobak, besar kemungkinan akan gagal.

1. Iklim dan kelembaban

Lobak merupakan jenis tanaman yang tumbuh subur pada daerah beriklim dingin (sub-tropis). Sedangkan untuk wilayah yang beriklim panas atau tropis seperti Indonesia, lobak bisa tumbuh pada suhu udara yang antara 15 – 20° C. Agar lobak tumbuh dengan baik, maka kelembaban daerah sekitar berkisar antara 70 – 90 %.

2. Instensitas matahari

Tanaman ini membutuhkan cahaya matahari yang cukup, jangan terlalu panas. Pastikan kondisi sekitar memiliki keadaan air tanah yang memadai.

3. Curah hujan

Tanaman lobak adalah jenis tanaman yang tidak tahan terhadap curah hujan tinggi. Selama masa pertumbuhannya, sebagaimana tanaman umbi-umbian lainnya, apabila terlalu banyak kandungan air pada tanah akan menyebabkan pembusukan dan serangan penyakit tinggi.

4. Ketinggian

Tanaman lobak mampu tumbuh pada dataran rendah maupun dataran tinggi. Tetapi akan lebih cocok apabila ditanam pada dataran tinggi yang memiliki ketinggian sekitar 1100 – 1250 mdpl. Sedangkan lingkungan tumbuh terbaik lobak adalah dataran tinggi 1300 – 1500 mdpl.

Media tanam

Kondisi tanah untuk menanam tanaman lobak adalah tanah yang gembur, banyak mengandung unsur hara, tidak banyak kerikil, dan lapisan olah tanahnya cukup dalam. Andosol adalah jenis tanah yang cocok untuk menanam lobak. Andosol tersebut mempunyai ketebalan solum tanah sekitar 100 – 225 cm, memiliki warna hitam – kelabu, atau kecoklat-coklatan, strukturnya remah, dan konsistensinya gembur. Sedangkan ph atau keasaman tanah berkisar antara 6 – 6,8.

READ  Tips Menanam Cokelat (kakao) dan Cara Merawatnya

Cara menanam lobak dengan benar

Berikut tahapan proses dalam menanam lobak;

1. Pembibitan

Cara memperbanyak lobak adalah secara generatif melalui biji-bijinya. Benih untuk menanam lobak tiap hektarnya berkisar 4 kg dengan daya kecambah di atas 80%. Apabila anda kesulitan mencari biji lobak, maka sekarang toko-toko pertanian telah banyak menyediakan biji lobak berkualitas, terutama benih lobak hibrida. Sedangkan untuk lobak kultivar lokal, petani bisa membuat benihnya dengan cara menyisakan beberapa tanaman di kebun untuk dipelihara sampai matang di pohon.

a. Pemilihan benih

Benih lobak yang baik mengandung kriteria-kriteia berikut; #. Memiliki daya perkecambahan (germination capacity) tinggi, yaitu sekitar lebih dari 80 % #. Benih utuh (tidak cacat) dan tampak bernas. #. Bebas dari hama penyakit berbahaya (seed-borne disease). #. Tidak ada campuran benih atau benda lain. #. Hanya memiliki kadar air sekitar 9 – 12 %.

b. Penyiapan benih

Benih lobak yang akan digunakan sebagai bibit adalah lobak yang tertanam secara terpisah oleh tanaman lobak konsumsi. Caranya dengan memisahkan bibit yang telah tumbuh kemudian dipilih tanaman yang pertumbuhannya paling baik. Pindahkan bibit yang paling baik tersebut ke lahan lain. Sisakan 5 – 6 tangkai bunga yang terbaik dari tiap bunga yang tumbuh pada setiap satu tanamannya. Rawat bunga tersebut sampai mampu menghasilkan biji. Apabila kemudian hari telah menghasilkan biji atau benih, maka bunga akan mengering dan berubah warnanya menjadi kecoklatan. Umur tanaman saat hal ini terjadi adalah 4 – 5 bulan. Supaya benih tetap bagus, maka simpan dengan baik. Setelah benih bersih dan kering, simpan dalam wadah yang tertutup rapat. Letakkan benih pada tempat yang dingin dan kering.

c. Penyemaian benih

Dalam menyemai benih terdapat beberapa kriteria lokasi; #. Tempat semai mendapatkan sinar matahari yang cukup #. Tidak jauh dengan sumber air #. Tanah untuk menyemai tidak mengandung hama atau faktor-faktor yang merugikan. Supaya lebih aman, maka netralkan terlebih dahulu lahan semai tersebut. Cara menyemai bisa dengan langkah berikut;

#. Pada petak semai

Cara ini bisa dengan menyebar benih secara langsung dan menanam dengan jarak tanam tertentu (rapat). Kelebihan metode ini adalah menghemat waktu, permukaan petak semai sempit tetapi jumlah benih persatuan luas dan banyak. Sedangkan kekurangannya adalah pemakaian benih lebih banyak, penyiangan gulma sulit, dan membutuhkan tenaga kerja yang terampil pada saat memindahkan bibit ke lahan.

#. Pada bumbung (bisa koker atau polybag)

Letakkan benih pada bumbung yang buat dari daun pisang atau daun kelapa dengan diameter 5 cm. Bisa juga letakkan pada polybag kecil berukuran 7 – 8 cm x 10 cm.

#. Kombinasi petak dengan bumbung

Sebar benih pada petak persemaian. Setelah berumur 4 – 5 hari pindahkan ke dalam bumbung atau polybag. Pada umur tersebut biasanya sudah berdaun 3 – 4 helai.

#. Tanam langsung

Metode ini adalah dengan menanam benih langsung ke lahan. Kelebihan tehnik ini adalah waktu, biaya, dan tenaga menjadi lebih hemat. Tetapi tehnik ini memiliki kelemahan juga, yakni membutuhkan perawatan yang lebih intensif.

d. Persiapan media semai

Siapkan lahan berbentuk bedeng selebar 110 – 120 cm, memanjang utara ke selatan, olah tanahnya sedalam ± 30 cm dan bersihkan dari segala macam kotoran termasuk bekas-bekas akar. Gemburkan lahan tersebut dan campur menggunakan pupuk kandang kemudian ratakan kembali. Tutup bedengan dengan lembaran plastik setinggi 1,25-1,50 meter (Timur) dan 0,80-1,00 meter (Barat). Lahan persemaian dapat diganti dengan kotak persemaian dan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Buat medium terdiri dari tanah, pasir dan pupuk kandang (1:1:1).
  • Siapkan kotak persemaian dari kayu dengan ukuran 50 x 30 x 15. Kemudian buat lubang pada dasar kotak sebagai drainase.
  • Masukkan media ke dalam kotak dengan ketebalan 10 – 15 cm.

Isi dengan tanah bercampur pupuk kandang dengan rasio 2 : 1 apabila proses penyemaian dalam bumbung atau polybag. Dibeberapa daerah, media semai disterilkan dahulu dengan mengkukus media semai pada temperatur 55-100 derajat C selama 30-60 menit atau dengan menyiramkan larutan formalin 4%, ditutup lembar plastik (24 jam), lalu diangin-anginkan. Cara lain dengan mencampurkan media semai dengan zat fumigan Basamid-G (40-60 gram/ m2) sedalam 10-15 cm, disiram air sampai basah dan ditutup dengan lembaran plastik (5 hari), lalu plastik dibuka, dan lahan diangin-anginkan (10-15 hari). Berikan perhatian khusus pada naungan bedengan. Naungan berfungsi untuk mengurangi cahaya matahari dan menghindari pukulan air hujan yang dapat merusak tanaman muda. Penggunaan naungan bisa juga dengan paranet.

e. Cara menyemai benih;

Sehari sebelum menyemai, lakukan penyiraman pada media. Selanjutnya buat alur penanaman dengan cara saling menyilang (5 – 10 cm). Pada titik-titik persilangan atau tiap bumbung polybag, taburkan benih lobak (1 benih untuk satu titik) atau tanam bibit stek. Benih yang tersebar ditutup dengan tanah halus tipis-tipis. Selanjutnya siram merata dengan gembor berlubang halus. Sebaiknya lakukan penyemaian pada pagi atau sore hari.

READ  Menanam Kangkung dari Batang

f. Pemeliharaan benih lobak

Supaya benih berhasil tumbuh, maka ada beberapa tindakan khusus terhadap benih tersebut, diantaranya adalah;

  • Penyiraman

Biarpun tanaman masih berupa benih, tetap saja dia membutuhkan air untuk bertumbuh. Penyiraman benih ini lakukan secara rutin setiap pagi dan sore hari untuk mencegah kekeringan dan menghindari biji lobak tidak tumbuh. Penyiraman dapat dilakukan menggunakan alat gembor yang memiliki lubang-lubang kecil halus.

  • Pengaturan ruangan

Pada fase perkecambahan lobak, benih tidak mampu menerima banyak intensitas cahaya matahari, sehingga perlu mengatur ruangan atau tempat semai supaya benih menerima cahaya dengan cukup. Cara paling mudah mengatur intensitas matahari yang berlebih adalah dengan menggunakan paranet. Letakkan paranet di atas tempat semai bibit.

  • Penyiangan

Seringkali karena lobak termasuk tanaman daerah dingin, maka banyak gulma tumbuh lebih cepat ketimbang tanaman inti tersebut. Maka dari itu harus telaten untuk gulma-gulma yang mengganggu benih harus dicabut.

  • Pemupukan

Biarpun tanaman itu masih berupa benih, tetap saja membutuhkan pemupukan. Pemupukan yang dimaksud adalah pupuk susulan tambahan setelah bibit tersemaikan. Caranya dengan melarutkan NPK ke dalam air siraman secukupnya saja.

  • Pencegahan hama dan penyakit

Untuk biji yang belum tumbuh biasanya hama yang menyerang adalah semut, siput, ulat tritip, mollusca, ulat pucuk, dan cendawan. Sedangkan penyakit yang biasa menyerang adalah semacam penyakit layu. Tetapi jangan khawatir, untuk mengatasinya bisa menggunakan insektisida dan fungisida seperti antrocol, hostathion, dithane, dan furadan 3 G.

2. Pemindahan bibit

Proses pemindahan benih dilakukan apabila benih pada tempat persemaian. Kapan pemindahan benih ke lahan tanam dilakukan? Pemindahan ketika benih 1 bulan cirinya adalah benih atau bibit telah berdaun 3-4 hel helai. Pada usia ini benih telah memiliki perakaran yang kuat. cara memindahkan bibit dapat dilakukan dengan cara sistem cabut. Sistem ini adalah dengan mencabut bibit-bibit secara hati-hati agar tidak merusak akar. Sedangkan cara selanjutnya, adalah sistem putaran yakni siram tanah kemudian ambil bibit bersama tanahnya sekitar 2,5 – 3 cm dari batang dengan kedalaman 5 cm. Pengolahan media tanam

a. Persiapan lahan

Usahakan tanah untuk menanam lobak adalah lahan bukan bekas bahan tanaman sefamili. Hal ini bertujuan sebagai rotasi tanah untuk menjaga hara. Jikapun terpaksa harus menggunakan lahan yang sama, maka perlu proses pendiaman dan penambahan pupuk kandang.

b. Pembukaan lahan

Hal pertama jika lahan telah siap adalah mengolahnya. Anda bisa mencangkul atau membajak dengan kedalaman 30 – 40 cm. Selanjutnya biarkan lahan tersebut selama 15 hari. Selanjutnya bisa memberikan pupuk kandang sebagai dasaran sebanyak 10 ton untuk tiap hektarnya.

c. Membuat bedengan

Ratakan tanah yang telah digemburkan dan buatlah alur bedengan dengan bentuk memanjang dari timur ke barat supaya tanaman lobak nantinya menerima cahaya matahari penuh. Ukuran lebar bedengan bisa sekitar 1,5 atau 2 meter dengan panjang menyesuiakan lahan tanam. Sedangkan tinggi bedengan diatur supaya 15 cm, dan untuk tanah terendam bisa lebih tinggi lagi. Buatkan parit di sela bedengan dengan lebar 25 – 30 cm kedalaman 30 cm. Panjang parit menyesuaikan panjang bedengan. Fungsi parit ini sebagai drainase dan untuk memudahkan penanaman serta pemupukan.

d. Pengapuran

Proses pengapuran perlu bagi lahan tanam. Dengan pengapuran maka pH tanah akan meningkat dan mencegah kurangnya unsur hara makro maupun mikro. Takaran pengapuran bergantung pH tanah. Pada umumnya, dosis kapur ialah 1 – 2 ton untuk tiap hektarnya. Gunakan kapur dolomit.

e. Pemupukan

Memang, tanaman lobak akan memperoleh hara dengan pupuk organik. Tetapi tetap saja berbeda kualitas dan kuantitasnya apabila tidak menggunakan pupuk buatan alias pupuk an-organik. Pupuk an-organik untuk tanaman lobak ini adalah campuran NPK atau bisa dengan pupuk TSP, KCl, ZA dengan rasio 2 : 1 : 1. Pemupukan bisa juga bersamaan waktunya dengan penyiangan, yakni sekitar tanaman berusia 2 atau 3 minggu setelah tanam. Cara memupuk tanaman lobak ini dengan menebarkan pupuk (tabur) secara merata di antara barisan tanaman dengan jarak 5 cm dari batang lobak. Selanjutnya tutup dengan tanah tipis dan siram dengan tanah hingga basah (jangan sampai becek).

3. Teknik penanaman lobak

  • Pola penanaman

Pola tanam tanaman lobak terbilang praktis karena cukup dengan menaburkan tipis-tipis secara merata pada alur-alur yang telah diolah sebelumnya. Supaya nanti mudah dalam penjarangan, maka beri jarak tabur benih sekitar 5 – 10 cm. Sehingga prakiraan jumlah tanaman tiap hektarnya menjadi 250.000 hingga 500.000 tanaman lobak.

  • Cara penanaman

Tanaman lobak mampu hidup sepanjang tahun, baik musim kemarau maupun penghujan. Asalkan tidak kekurangan air, maka pada musim kemarau pun lobak bisa tetap tumbuh dengan baik. Cara menanam lobak adalah dengan menanam benih atau bibit yang telah siap sebelumnya, yakni pada fase pembibitan, dengan kedalaman 10 cm.

  • Pemeliharaan tanaman

4. Penjarangan

Lakukan proses ini bersamaan ketika melakukan pengguludan dan penyiangan. Caranya adalah dengan mencabut tanaman yang tumbuh tidak normal, yakni tanaman yang tingginya berbeda dengan tanaman lainnya. Fungsi penjarangan adalah selain memperoleh kualitas lobak yang merata, juga supaya tanaman yang sehat mampu tumbuh secara maksimal.

READ  Tips Menanam Lada dan Cara Merawatnya

5. Penyiangan dan pengguludan tanaman

Cara penyiangan dan pengguludan pada tanaman lobak adalah sebagai berikut: Penyiangan dan pengguludan ini waktunya setelah tanaman berumur 3 minggu setelah menaburkan benih. Cara menyiangi rumput bisa dengan membersihkan gulma dengan kored atau arit. Lakukan secara hati-hati dan perlahan supaya tidak merusak perakaran. Untuk cara menggulud adalah dengan mengubur atau menimbun garitan atau alur memakai tanah yang sudah ada pada barisan tanaman lobak.

6. Penyiraman

Untuk fase awal perkecambahan, tanaman lobak membutuhkan cukup banyak air. Sehingga proses pengairan atau penyiraman menjadi fase terpenting saat itu. Basahi lahan tanam tetapi jangan sampai becek. Usahakan penyiraman ini konsisten, terutama pada musim kemarau. Sebagaimana tanaman lainnya, tanaman lobak juga perlu disiram pada waktu pagi dan sore, yakni saat terjadinya proses penguapan air dalam tanah dan saat suhi udara tidak terlalu tinggi. Cara mengairi lahan tanaman lobak bisa menggunakan gembor atau bisa dengan di-leb (genangi air) selama 30 menit kemudian buang airnya melalui saluran pembuangan.

7. Gangguan hama penyakit tanaman lobak dan cara mengatasinya

Terdapat beberapa hama yang suka mengganggu tanaman lobak ketika dewasa. Beberapa hama tersebut adalah ulat tanah, ulat daun kubis, dan kumbang daun. Ulat tanah memiliki ciri berwarna hitam ke abu-abuan, suka memangsa segala jenis tanaman, lebih aktif pada malam hari, dan daur hidupnya sekitar 6 – 8 minggu. Cara mengatasinya bisa dengan menyemprotkan insektisida hostathion 40 EC sebanyak 1 – 2 cc perliternya dan menaburkan furadan sebelum menanam tanaman lobak. Sedangkan ulat kubis memiliki ciri warna coklat kelabu,aktif pada malam hari pula, dan daur hidupnya 21 hari. Cara menanganinya bisa dengan menyemprot insektisida selektif semacam dipel wp. Untuk kumbang daun biasanya berukuran kecil, memiliki warna hitam kecoklatan bersayap kuning. Kumbang daun aktif menyerang tanaman ketika musim kemarau. Cara mengatasinya cukup dengan insektisida semacam orthene 75 sp dengan takaran 1 – 2 cc tiap liternya. Sedangkan penyakit yang sering menjadi ancaman bagi tanaman lobak ada beberapa, di antaranya; bercak daun, busuk lunak, layu, busuk akar, dan karat putih. Bercak daun penyebabanya ialah Cercospora brassicicola P. Henn. Mulanya daun bercak-bercak kecil pada tepian kemudian berkembang ke dalam jaringan daun. Cara mengendalikannya dengan menyemprotkan dithane M-45 sesuai takaran. Busuk lunak disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovora (L.R. Jones) Holland. Tandanya adalah bercak-bercak kebasah-basahan warna coklat pada daun. Cara mengendalikannya bisa dengan menyemprotkan Agrept atau Agrimysin sesuai dosis pemakaian. Layu dan busuk akar termasuk akibat patogen Pythium splendens Braun. Batang menjadi layu dan akarnya membusuk. Salah satu faktor pemicunya adalah tanah yang terlalu basah. Cara mengendalikannya bisa dengan menyemprotkan Derosal 60 WP sesuai takaran. Sedangkan untuk karat putih adalah akibat serangan Albugo candida (Pers.) Russel. Gejalanya semacam kelainan bentuk daun. Taoi jangan khawatir, hal ini tidak memberikan dampak yang berarti. Cara mengatasinya adalah dengan menyemprot Dithane M-45 atau Afugan 300 EC sesuai dosis takaran.

8. Proses pemanenan

Tanaman lobak bisa diambil daun dan umbinya. Keduanya sama-sama mempunyai value. Panen daun lobak biasanya ketika lobak berumur 25 – 60 hari setelah tanam. Cirinya daunnya lebat, segar, dan tidak terlalu tua. Sedangkan umbi pada lobak bisa panen setelah berumur sekitar 40 – 90 hari setelah masa tanam. Biasanya umbi panen ketika belum terlalu tua tetapi ukurannya sudah besar maksimal. Cara memanen tanaman lobak adalah dengan mencabut umbinya secara manual dengan tangan, atau bisa juga dengan alat bantu semacam arit atau cangkul. Sebaiknya panen lobak waktunya pagi atau sore hari. Hal ini bermaksud supaya kualitas lobak tetap segar. Biasanya untuk lobak varietas lokal akan mengahsilkan sekitar 15 hingga 20 ton utnuk tiap hektarnya. Sedangkan varietas hibrida bisa mencapai 2 atau 3 kali lipat varietas lokal. Demikian sobat indotim, semoga tips cara menanam lobak ini bermanfaat.