indotim.net (Sabtu, 20 Januari 2024) – Paguyuban olahan daging anjing atau Paguyuban Kuliner Solo Guk-guk meminta adanya audiensi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, dan komunitas pecinta hewan. Aktivitas ekonomi mereka kini terganggu usai adanya penangkapan distributor anjing di Semarang beberapa waktu lalu.
Koordinator paguyuban, Agus Triyono (51) mengungkapkan bahwa distribusi anjing sedang mandek, sehingga warung olahan daging anjing di Kota Solo terpaksa harus tutup selama tiga minggu terakhir. Agus berharap agar masalah ini segera mendapatkan solusi yang memuaskan.
“Kami ingin mengadakan audiensi dengan Pemerintah dan pecinta hewan, agar kita dapat duduk bersama mencari solusi. Selama lima tahun terakhir, kami terus diguncang oleh pecinta anjing. Kami yang berjualan sudah merasa resah, terutama para pengepul. Kami sudah mengajukan permohonan audiensi, tetapi belum ada tanggapan,” kata Agus saat ditemui media di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, seperti dilansir dari detikJateng, Sabtu (20/1/2024).
Seorang pedagang daging anjing mengungkapkan keinginannya untuk bertemu dengan Joko Widodo (Jokowi), yang pada saat itu menjabat sebagai Wali Kota Solo. Pertemuan tersebut dihadiri oleh sekitar 50 pedagang.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi meminta bahwa warung olahan daging anjing di Solo harus diperjelas. Pada saat itu, warung mereka menggunakan nama “Sate Jamu”.
“Waktu itu Pak Jokowi pernah ngomong, biar masyarakat tidak keliru tolong namanya diperjelas. Dulu kan namanya Sate Jamu, lalu diganti nama Rica-rica Guk-guk, dan kami setuju. Setelah ganti nama ada gejolak, antara kami dengan komunitas pecinta hewan,” ucapnya.
Baca selengkapnya di sini.
Kesimpulan
Paguyuban olahan daging anjing di Solo, yang dikenal sebagai Paguyuban Kuliner Solo Guk-guk, mengajukan permohonan audiensi dengan Pemerintah Kota Solo dan komunitas pecinta hewan. Mereka mengalami kesulitan dalam distribusi dan penjualan setelah adanya penangkapan distributor anjing di Semarang. Paguyuban tersebut berharap dapat duduk bersama mencari solusi yang memuaskan bagi semua pihak terkait. Pedagang daging anjing di Solo juga mengungkapkan harapannya untuk bertemu dengan Jokowi, yang pada saat itu menjabat sebagai Wali Kota Solo, guna memperjelas nama warung olahan daging anjing serta mengatasi konflik dengan komunitas pecinta hewan.