10 Anak Gaza Meninggal Akibat Kekurangan Gizi dan Dehidrasi

indotim.net (Sabtu, 02 Maret 2024) – Tragedi menyedihkan kembali menyelimuti Gaza, Palestina, di mana 10 anak harus meregang nyawa akibat kekurangan gizi dan dehidrasi yang berkepanjangan. Pihak otoritas Gaza pun turut menyatakan keprihatinan akan kondisi kesehatan anak-anak di wilayah itu yang semakin memperihatinkan.

Pada Jumat (1/3/2024), lewat laporan dari AFP, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa empat anak telah meninggal akibat kekurangan gizi dan dehidrasi di tengah konflik yang melanda daerah tersebut. Kematian yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh meningkatnya kondisi kelaparan di Gaza.

Kematian anak-anak di Gaza terus meningkat akibat kondisi yang memprihatinkan. Berita terbaru menyebutkan bahwa 10 anak di Gaza meninggal karena mengalami kelaparan dan dehidrasi. Informasi ini disampaikan oleh juru bicara kementerian kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra. Menurutnya, korban meninggal tersebut tercatat di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara. Ancaman kelaparan dan dehidrasi semakin mengkhawatirkan karena telah merenggut nyawa 10 anak.

Sebelumnya pada hari Jumat, juru bicara badan kemanusiaan PBB OCHA mengatakan kepada wartawan bahwa “jika sesuatu tidak berubah, kelaparan hampir tidak dapat dihindari” di Gaza.

Situasi kemanusiaan di daerah tersebut semakin memprihatinkan dengan meningkatnya jumlah korban yang terkena dampak gizi buruk dan dehidrasi. Sedikitnya 10 anak Gaza dilaporkan meninggal dunia karena kondisi tersebut.

Menyusul pengumuman bencana kelaparan, banyak orang menjadi terlambat dalam memberikan pertolongan,” ujar juru bicara, Jens Laerke.

Perhatian global kini terfokus pada kondisi kemanusiaan yang sangat mengenaskan di Gaza pada tanggal Kamis (29/2). Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa lebih dari 100 warga Palestina tewas akibat tembakan pasukan Israel dalam situasi di mana warga sipil Palestina saling berebut pasokan makanan selama bentrokan yang sangat kacau.

READ  Kekejaman di Gaza: Seratusan Warga Meninggal dalam Perebutan Bantuan

Para pemimpin dunia pada hari Jumat menyerukan penyelidikan atas kematian tersebut dan gencatan senjata hampir lima bulan setelah perang, yang dimulai dengan serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut AFP. Penghitungan ini didasarkan pada angka resmi.

Masih segar dalam ingatan kita, serangan balasan Israel yang telah menghantam Gaza dengan kekejaman tanpa ampun. Sebuah tindakan yang tidak hanya merenggut nyawa para pejuang Hamas, tetapi juga menelan korban tak berdosa, termasuk anak-anak dan perempuan. Menurut data terbaru yang dirilis oleh kementerian setempat, jumlah korban jiwa akibat konflik ini telah mencapai angka tragis, 30.228 orang.

Kesimpulan

Situasi kemanusiaan yang mengenaskan di Gaza semakin memperlihatkan dampak tragis dari kekurangan gizi dan dehidrasi, dengan 10 anak Palestina yang harus meregang nyawa akibat kondisi tersebut. Setelah insiden yang menewaskan lebih dari 100 warga Palestina dalam insiden tembakan dan kekacauan perburuan makanan, pemimpin dunia menyerukan penyelidikan dan gencatan senjata di tengah konflik yang telah merenggut ribuan nyawa tak bersalah di wilayah tersebut.