5 Berita Terkini Dunia | Update Internasional Hari Ini

indotim.net (Rabu, 28 Februari 2024) – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengungkapkan bahwa Israel telah menyetujui untuk menghentikan serangannya terhadap Jalur Gaza selama Ramadan dalam kesepakatan gencatan senjata yang bisa ditandatangani paling cepat pekan depan. Pernyataan tersebut direspons oleh Hamas yang menyebutnya terlalu ‘prematur’.

Kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengatakan pihaknya masih dalam tahap mengkaji proposal gencatan senjata terbaru yang ditawarkan. Hal ini seperti yang dilaporkan oleh Reuters dan Al Arabiya pada Rabu (28/2/2024).

Selain informasi sebelumnya, berikut adalah beberapa berita internasional yang menarik perhatian pembaca kita pada hari ini.

– Hamas Mengapresiasi Aksi Tentara AS yang Mengorbankan Diri dengan Teriakan ‘Bebaskan Palestina’

Kelompok Hamas memberikan pujian kepada seorang anggota Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) yang tewas setelah melakukan aksi bakar diri di luar Kedutaan Besar Israel di Washington DC sebagai protes terhadap perang di Jalur Gaza.

Hamas menyatakan bahwa tentara AS akan “tetap abadi” karena tindakan mereka yang mengejutkan dalam memprotes perang yang dipicu oleh Israel di Jalur Gaza yang didukung oleh Washington.

Seperti yang dilaporkan oleh AFP dan Al Arabiya pada Rabu (28/2/2024), rekaman aksi bakar diri tentara AS tersebut telah menyebar luas secara online. Hamas menggambarkannya sebagai “ekspresi kemarahan yang semakin meningkat di kalangan rakyat Amerika” atas konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza.

Perang dimulai setelah serangan tak terduga Hamas ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang menyebabkan kematian sekitar 1.200 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil.

– Bantu Rentenir Ngiklan di TikTok, PRT Indonesia Diadili di Singapura

Seorang pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia tengah menjalani persidangan di Singapura atas kasus dugaan keterlibatan dalam kegiatan rentenir yang memasang iklan di aplikasi TikTok. PRT berusia 43 tahun tersebut didakwa melanggar undang-undang rentenir Singapura dan berpotensi dijatuhi hukuman penjara maksimal empat tahun.

READ  Korban Tewas di Gaza Mencapai 25.900 Orang, Serangan Mematikan Israel Berkepanjangan

Seperti yang dilaporkan oleh Channel News Asia, pada Rabu (28/2/2024), seorang PRT bernama Ida Yuliati (43) yang merupakan warga negara Indonesia, telah didakwa dengan satu tuduhan berdasarkan Undang-undang Rentenir karena terlibat dalam membantu rentenir ilegal dalam aktivitas bisnis mereka.

Ida memberikan indikasi kepada pengadilan Singapura bahwa dia akan mengakui bersalah atas dakwaan yang dituduhkan padanya. Meskipun begitu, Ida juga menyatakan bahwa dia tidak menyadari bahwa dia meminjam uang dari rentenir yang tidak memiliki izin.

– Balasan Terhadap Serangan Houthi, AS Telah Menyerang 230 Target di Yaman

Militer Amerika Serikat telah menyerang 230 target di Yaman setelah serangan-serangan yang dilakukan kelompok pemberontak Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Demikian diungkapkan seorang pejabat tinggi Pentagon, yang memberikan laporan publik paling rinci mengenai serangan udara tersebut sejauh ini.

Dalam konferensi pers yang digelar pagi ini, juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Mark Thompson, menyampaikan bahwa serangan udara dilakukan sebagai respons atas serangan Houthi yang telah mengakibatkan kerugian besar bagi kapal-kapal asing yang melintas di wilayah tersebut.

Akhir bulan lalu, pasukan Amerika juga menghalangi kapal-kapal yang membawa bantuan mematikan dari Iran ke Houthi, termasuk komponen drone, hulu ledak rudal, rakitan rudal anti-tank dan material lainnya, kata Wakil Asisten Menteri Pertahanan Daniel Shapiro kepada subkomite Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS pada hari Selasa (27/2) waktu setempat.

Dilansir Al Arabiya dan Bloomberg, Rabu (28/2/2024), Shapiro menyatakan bahwa bantuan tersebut “jelas melanggar hukum internasional.” Meskipun serangan AS kemungkinan telah menghancurkan ratusan senjata Houthi, kelompok pemberontak di Yaman itu nampaknya “berkomitmen untuk melanjutkan serangan maritim dengan sisa persediaan senjata mereka.”

READ  Pendaftaran Polteknaker 2024: Daftar Sekarang untuk Kuliah Gratis!

Di Texas, rencana eksekusi mati seorang narapidana tetap dilanjutkan meski ada kemungkinan bahwa orang tersebut tak bersalah.

Seorang pria asal Texas, Amerika Serikat dinyatakan akan dieksekusi mati atas tuduhan pembunuhan ganda yang masih ia klaim tidak pernah dilakukannya. Kasus ini mencuri perhatian Gereja Katolik serta mendapat sorotan dari Kim Kardashian dan Martin Sheen.

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (28/2/2024), Ivan Cantu (50) yang divonis bersalah atas pembunuhan sepupunya dan tunangan sepupunya pada tahun 2000, adalah salah satu dari dua narapidana yang dijadwalkan akan dieksekusi mati dengan suntikan mematikan di Amerika Serikat pada hari Rabu (29/2) waktu setempat.

Napi lainnya, terpidana pembunuh berantai Thomas Creech (73) akan dieksekusi mati di Idaho. Creech telah divonis mati sejak hampir 50 tahun lalu karena membunuh narapidana lain.

Sementara itu, dalam wawancara terbaru, kepala polisi Inggris mengungkapkan bahwa upaya penyelundupan manusia melalui Channel telah mencapai titik kritis. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah migran yang mencoba menyeberang.

Kasus Cantu menarik perhatian luas karena keraguan atas kesalahannya. Pria itu dihukum pada tahun 2001 atas pembunuhan di Dallas tahun sebelumnya terhadap sepupunya, James Mosqueda dan Amy Kitchen, tunangan Mosqueda, yang ditembak mati.

Keputusan pada kasus tersebut menciptakan kontroversi besar di masyarakat dan media internasional. Banyak pihak mendesak untuk melakukan penyelidikan ulang terkait bukti-bukti baru yang muncul setelah hukuman Cantu.

– Biden Berharap Gencatan Senjata di Gaza Terjadi Pekan Depan, Hamas Berpendapat Lain

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan bahwa Israel telah menyetujui untuk menghentikan serangannya terhadap Jalur Gaza selama Ramadan dalam kesepakatan gencatan senjata yang bisa ditandatangani paling cepat pekan depan. Hamas menyebut pernyataan Biden itu terlalu ‘prematur’.

READ  Kejar-kejaran Monyet Liar di Permukiman Bandung, Cerita di Atas Atap

Menurut sumber yang dekat dengan negosiasi, kedua belah pihak telah memperhitungkan masa depan yang lebih stabil dan damai di kawasan tersebut. Meskipun demikian, masih terdapat ketidakpastian mengenai kemungkinan perpanjangan gencatan senjata tersebut setelah berakhirnya Ramadan.

Kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengatakan pihaknya masih dalam tahap mengkaji proposal gencatan senjata terbaru yang ditawarkan. Informasi ini berdasarkan laporan dari Reuters dan Al Arabiya pada Rabu (28/2/2024).

Komentar Biden, yang direkam pada Senin (26/2) dan disiarkan televisi AS usai tengah malam pada Selasa (27/2), muncul ketika para perunding berupaya mewujudkan perpanjangan kesepakatan gencatan senjata pertama dalam perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu.