Cegah Banjir Bekasi-Karawang dengan 2 Bendungan Megah

indotim.net (Senin, 04 Maret 2024) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang giat melakukan pembangunan dua bendungan dengan total dana sebesar Rp 9,2 triliun di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Proyek ini bertujuan untuk mengurangi risiko banjir di sepanjang aliran Sungai Citarum yang berada di hilir.

Dua bendungan yang dibangun adalah Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijurey yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa proyek pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey dengan total anggaran sebesar Rp 9,2 triliun telah dimulai sejak bulan September 2023.

Kedua bendungan ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi titik-titik rawan banjir yang terdapat di wilayah Kabupaten Bekasi dan Karawang.

Dua bendungan ini dibangun untuk pengendalian banjir di hilir Sungai Citarum, seperti di Muara Gembong, Bekasi, dan Karawang. Kami berharap masyarakat bisa mendukung pembangunan kedua bendungan ini, yang nantinya juga akan diikuti dengan pembangunan sejumlah tanggul di hilirnya.

Kementerian PUPR bangun Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijurey. Foto: Dok PUPR

Sesuai kontrak berjalan, pembangunan Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijurey masing-masing dikerjakan dalam tiga paket berbeda dengan total nilai Rp 9,2 triliun. Adapun biaya pembangunan kedua bendungan menggunakan skema Multi Years Contract. Berikut rincian kedua proyek tersebut.

1. Bendungan Cibeet

Bagian sebelumnya membahas tentang rencana pembangunan Bendungan Cibeet yang bernilai kontrak Rp 5,5 triliun. Kini, pada Paket I, pembangunan Bendungan Cibeet dikerjakan oleh PT Nindya Karya-PT Adhi Karya-PT Bahagia Bangun Nusa (KSO). Paket ini meliputi pekerjaan urugan kiri bendungan utama dan bangunan pengelak.

Bendungan ini sangat strategis untuk mencegah banjir di wilayah Bekasi-Karawang. Dengan adanya bendungan tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko banjir yang sering melanda daerah tersebut. Selain itu, pembangunan bendungan juga dapat meningkatkan ketersediaan air untuk kebutuhan pertanian dan masyarakat sekitar.

READ  5 Macam Tali Temali Pramuka Terpopuler dan Fungsinya yang Esensial

Paket II dikerjakan oleh kontraktor PT PP-PT Marfri Jaya Abadi-PT Daya Mulia Turangga (KSO) meliputi pekerjaan bendungan utama (kanan), bangunan fasilitas umum, dan jalan akses;

Paket III dikerjakan PT Waskita Karya-PT Bumi Karsa-PT KPR (KSO) meliputi bendungan utama (tengah), bangunan pelimpah, dan pengambil.

Bendungan Cibeet sedang dalam proses pembangunan di Kecamatan Cariu. Bendungan ini memiliki luas genangan mencapai 735,61 hektare (ha) dan mampu menampung volume efektif sebesar 22,53 juta m3. Selain itu, bendungan ini juga memiliki volume tampung mati sebesar 28,75 juta m3 dan volume tampung total mencapai 97,53 juta m3.

Pembangunan dua bendungan di Bekasi-Karawang diharapkan dapat menjadi solusi untuk mencegah banjir di sekitar Sungai Citarum Hilir. Dengan kapasitas tampungan yang besar, kedua bendungan ini diproyeksikan dapat mengurangi risiko banjir hingga 66%.

Selain itu, manfaat lain yang diharapkan adalah pengairan untuk irigasi baru dengan luas mencapai 1.000 ha dan sawah eksisting seluas 1.037 ha. Tak hanya itu, bendungan ini juga akan menyuplai air untuk 5.000 ha lahan irigasi di Saluran Tarum. Tidak hanya itu, bendungan ini juga akan menghasilkan pasokan air baku sebesar 3,77 m3/detik dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 0,25 MW.

Berbekal dana sebesar Rp 9,2 triliun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun dua bendungan sebagai upaya pencegahan banjir di daerah Bekasi-Karawang yang rawan banjir. Salah satu dari kedua bendungan yang akan dibangun adalah Bendungan Cijurey.

Pembangunan bendungan di wilayah Bekasi-Karawang merupakan langkah strategis yang diambil oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam upaya mencegah potensi banjir di daerah tersebut. Salah satu bendungan yang saat ini dibangun adalah Bendungan Cijurey dengan total nilai kontrak mencapai Rp 3,7 triliun. Proyek pembangunan Bendungan Cijurey sendiri terbagi menjadi 3 paket, termasuk Paket I yang dikerjakan oleh PT Brantas Abripraya-PT Minarta-PT Raya (KSO). Paket ini mencakup pembangunan bendungan utama, bangunan fasilitas pendukung, serta pekerjaan mekanikal elektrikal.

READ  Dukung Ganjar Mahfud, Calon Baru di Pemilihan Presiden 2024, PMI Jepang Gelar Diskusi Pondok 3 Jari

Sementara Paket II dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya-PT Sacna (KSO) meliputi pekerjaan bendungan utama, jalan akses, dan bangunan pengendali sedimen. Lalu Paket III dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-PT Jaya Konstruksi (KSO) meliputi bangunan pelimpah, jalan akses, hidro mekanikal elektrikal, dan fasilitas penunjang.

Bendungan Cijurey direncanakan memiliki volume tampung efektif sebesar 9,76 juta m3. Terletak administratif di Kecamatan Sukamakmur, Cariu, dan Tanjungsari, bendungan ini diharapkan mampu mengurangi banjir dari hulu Sungai Cihoe hingga 59,33%. Selain itu, bendungan ini akan digunakan untuk irigasi seluas 561 hektar serta memproduksi air baku sebanyak 0,71 m3/detik dan PLTA sebesar 2×0,5 MW.