indotim.net (Selasa, 16 Januari 2024) – Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, memastikan tidak ada aturan yang dilanggar terkait pemasangan spanduk sosialisasi pemilu damai bergambar Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, di halte-halte Transjakarta. Ia juga menilai banner tersebut tidak mengganggu layanan.
“Sejauh ini dari sisi layanan tidak ada yang terganggu. Karena penempatan dan segala macamnya itu juga tidak mengganggu layanan karena tidak ada misalnya yang tertutup,” ujar Welfizon kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (16/1/2024).
“Jadi menurut kami apa yang dilakukan, sosialisasi terkait dengan menjaga situasi agar pemilu tetap aman, tetap damai masih sesuai aturan. Nggak ada aturan yang dilanggar gitu,” lanjutnya.
Welfizon menjelaskan bahwa tugas Pj Gubernur adalah menjaga agar pemilu berlangsung dengan baik, aman, dan damai.
“Jadi menurut kami itu hal yang wajar untuk menjadi pimpinan daerah dan mengajak semua masyarakat untuk menjaga situasi yang aman dan kondusif dalam menyambut pesta demokrasi,” ungkap Dirut TransJ.
Selain itu, Welfizon memastikan pihaknya tidak menerima pembayaran dari pemprov DKI atas pemasangan stiker tersebut. Ia menjelaskan bahwa 30% lahan iklan memang diperuntukkan untuk iklan layanan masyarakat.
“Semua fasilitas atau surat iklan itu ada yang kita gunakan untuk komersial, dan ada yang digunakan untuk layanan masyarakat. Sesuai aturan pun, sebenarnya surat iklan itu 30% harus digunakan untuk layanan masyarakat,” ujar Dirut TransJ.
“Nah, ini sebenarnya sebagai pesan layanan masyarakat untuk menyambut atau mengimbau warga agar dapat menjalankan pemilu dengan damai. Jadi, tidak berarti ada pembayaran dari pemprov, begitu juga,” sambungnya.
Welfizon menyatakan bahwa stiker ‘Pemilu Aman’ yang dipasang oleh Heru Budi pada sejumlah halte tidak melanggar aturan. Stiker-stiker tersebut hanya dipasang di beberapa halte saja dan tidak sampai memenuhi 30 persen dari tempat iklan yang tersedia.
“Jadi itu pesan layanan masyarakat. Sama juga dengan kita lihat di beberapa LED, ada beberapa slot yang disiapkan untuk pesan layanan masyarakat,”
“Sebenernya kalau dihitung dari semua titik di halte itu sedikit sekali. Kita punya halte 284, baik BRT maupun yang non. Ini kan cuma kita pasang di beberapa halte saja. Dari pemprov semua desainnya. Karna kalau dilihat kan apa yang dipasang itu sama semua. Dan pesannya seragam,” pungkasnya.
Stiker bergambar Heru Budi yang berisi pesan pemilu damai sebelumnya menuai protes dari sejumlah warga karena dianggap merusak keindahan halte. Stiker atau banner tersebut berisi tulisan “Pilihan cerdas, pemilu aman, Indonesia kuat!” dengan foto Heru Budi terletak di sebelah kanan tulisan tersebut.
Kesimpulan
Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, memastikan bahwa tidak ada aturan yang dilanggar terkait pemasangan spanduk sosialisasi pemilu damai bergambar Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, di halte-halte Transjakarta. Ia juga menegaskan bahwa banner tersebut tidak mengganggu layanan. Welfizon menjelaskan bahwa tugas Pj Gubernur adalah menjaga agar pemilu berlangsung dengan baik, aman, dan damai. Selain itu, ia memastikan bahwa pihaknya tidak menerima pembayaran dari pemprov DKI atas pemasangan stiker tersebut dan bahwa stiker ‘Pemilu Aman’ yang dipasang oleh Heru Budi pada sejumlah halte tidak melanggar aturan. Meskipun menuai protes dari sejumlah warga karena dianggap merusak keindahan halte, pemasangan stiker atau banner tersebut dirasa perlu untuk menyampaikan pesan layanan masyarakat dan mengajak warga untuk menjalankan pemilu dengan damai.