Dorong Peran Pesantren dalam Pemilu Beretika: HNW Ajak Masyarakat Cerahkan Diri!

indotim.net (Selasa, 16 Januari 2024) – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menerima pimpinan pengurus Yayasan Al Ikhsan yang mengelola Pesantren Al Ikhsan, di Jakarta, Senin (15/1). Dalam pertemuan itu, banyak hal yang dibahas, termasuk masalah keumatan, kebangsaan, dan situasi Palestina saat ini.

Pada kesempatan tersebut, HNW mengharapkan kepada Pesantren Al Ikhsan yang terletak di Jakarta Selatan untuk turut mendukung, mendidik, dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang politik dan menghadapi pemilu dengan etika dan moral yang diajarkan di pesantren, terutama yang berbasis Al-Qur’an. Menurut HNW, hal ini ditekankan agar semua pihak, termasuk masyarakat, tidak terjerumus dalam pragmatisme, tergoda oleh politik uang, atau memilih untuk golput saat menghadapi pemilu. Pelaksanaan pemilu yang Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil (Luber dan Jurdil) menjadi tanggung jawab seluruh elemen bangsa karena pemilu merupakan amanat yang tercantum dalam UUD NRI Tahun 1945. “Kami mendorong Pesantren Al Ikhsan untuk ikut mendukung dan membantu masyarakat agar mereka mempertahankan nilai-nilai anak bangsa yang diajarkan di pesantren,” kata HNW dalam keterangan tertulis pada Selasa (16/1/2024).

Menurut HNW, pesantren memiliki peran penting dalam membentuk sikap mulia, utama, berakhlak, bertanggung jawab, serta mengutamakan kemaslahatan umat. Nilai-nilai tersebut diajarkan di pesantren dan sangat relevan dalam konteks pemilu beretika.

“Dan juga memilih pemimpin dan wakil rakyat yang baik,” tegas pria yang juga menjadi Ketua Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor, HNW. Sebagai alumni Universitas Madinah, Arab Saudi, HNW mengakui bahwa di tengah kehidupan perkotaan, arus gaya hidup materialistik dan pragmatisme dapat begitu kuat sehingga kehadiran lembaga pendidikan berbasis agama Islam seperti Al Ikhsan sangat penting.

READ  Bamsoet Mendorong Implementasi Nilai Pancasila agar Pemilu Menjadi Damai

“Untuk mengingatkan semangat idealisme dan mempunyai nilai-nilai yang sesuai jati diri pesantren,” tuturnya.

Sebagai salah satu elemen masyarakat, lanjutnya, Al Ikhsan tidak harus masuk dalam partai politik. Ia mendorong agar Al Ikhsan lebih fokus melakukan pemberdayaan masyarakat melalui jalur pendidikan.

Meski tidak perlu berpolitik, namun diingatkan agar partai politik jangan sampai mengkooptasi Al Ikhsan dan lembaga pendidikan lainnya.

Pria asal Klaten, Jawa Tengah, tersebut menegaskan bahwa partai politik harus tetap melaksanakan peran-perannya melalui anggota yang ada di DPR dan DPRD untuk memperjuangkan kemaslahatan rakyat dan lembaga-lembaga pendidikan dalam memenuhi hak-hak mereka. Dengan memastikan terpenuhinya hak-hak lembaga pendidikan, hal ini akan meningkatkan kualitas peserta didik.

“Bila lembaga pendidikan berkualitas maka demokrasi yang hadir juga semakin ideal,” ucapnya.

Sebagai informasi, Delegasi lembaga pendidikan pesantren yang berada di Kebagusan, Jakarta, yang hadir dalam silaturahmi tersebut terdiri dari Dr. KH. Abdurahman, Ibadurrahman, Saripudin Irwansyah, Zaenal Arifin, Alo Didi, dan Ustad Ichsan. Pada akhir pertemuan, pihak Al Ikhsan mengundang HNW untuk menghadiri Haflah Al Quran yang akan diselenggarakan pada minggu pertama bulan Februari.

Kesimpulan

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mendorong peran pesantren dalam pemilu beretika dengan mengharapkan Pesantren Al Ikhsan untuk turut mendukung, mendidik, dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang politik dan menghadapi pemilu dengan etika dan moral yang diajarkan di pesantren. Pesantren memiliki peran penting dalam membentuk sikap mulia, utama, berakhlak, bertanggung jawab, serta mengutamakan kemaslahatan umat. HNW juga menekankan bahwa partai politik harus melaksanakan peran-perannya melalui anggota yang ada di DPR dan DPRD untuk memperjuangkan kemaslahatan rakyat dan lembaga-lembaga pendidikan dalam memenuhi hak-hak mereka. Dengan demikian, pemilu yang beretika dapat terwujud dan meningkatkan kualitas peserta didik.

READ  Bamsoet Ajak Investor China-AS Bangun Cyber Park di Indonesia