Guru Besar UI Pionirkan Material Interior Otomotif Ramah Lingkungan dari Serat Rami Lokal

indotim.net (Rabu, 06 Maret 2024) – Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE, MSi, IPU ASEAN-Eng sedang mengembangkan material pre-impregnated (pregpeg) untuk interior otomotif ramah lingkungan yang berasal dari serat rami lokal Indonesia. Material inovatif ini saat ini sedang diterapkan pada model struktur serta badan pesawat terbang.

Trisna menjelaskan, material pregpeg merupakan bahan komposit setengah jadi yang biasanya digunakan dalam pembuatan bahan. Inovasi material Trisna, Ramie Fiber Reinforced-PolyLatctic Acid (RFR-PLA), terbuat dari matriks polimer alam (PLA) sebagai bahan utama dan serat rami lokal dari Jawa Barat sebagai penguat alam.

Menurutnya, penggunaan komposit RFR-PLA mampu mengurangi bobot kendaraan sebanyak 20-30 persen. Selain itu, material ini bisa diaplikasikan pada kapal nelayan dan peralatan rumah tangga.

“Dimulai pada tahun 2020, riset ini menjadi solusi untuk kebutuhan komoditas pasar prepreg konvensional yang biasanya menggunakan serat sintetis seperti carbon, glass, dan kevlar,” ujar Trisna dalam pernyataan resmi UI seperti dilansir pada Rabu (6/3/2024).

“Jika dibandingkan dengan prepreg yang menggunakan fiber sintetik, prepreg RFR-PLA memiliki harga yang lebih terjangkau, ramah lingkungan, ringan, serta emisi yang lebih rendah,” jelasnya.

Paten hak cipta RFR-PLA sedang diajukan melalui Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) UI. Setelah memenuhi uji standar, material komposit inovasi Tresna rencananya akan diaplikasikan pada body dan interior otomotif.

Serat Rami Jabar Buat Material Interior Otomotif

Serat rami hasil pemberdayaan petani lokal diolah menjadi benang dan fabric, lalu digunakan dalam pembuatan material komposit sehingga meningkatkan nilai TKDN-nya. Foto: Dok UI

Tresna bersama mahasiswa S3 bimbingannya, Ardy Loloau, Herry Purnomo, dan Mustasyar sejak akhir 2023 bekerja sama dengan pembudidaya rami di Jabar di bawah pengasuhan Balai Besar Tekstil. Serat rami hasil pemberdayaan petani lokal diolah menjadi benang dan fabric, lalu digunakan dalam pembuatan material komposit sehingga meningkatkan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)-nya.

READ  Pesawat Berhasil Mendarat Darurat Meski Ban Copot di Saat Lepas Landas

Serat rami lokal dari Jawa Barat ini kemudian dibawa ke Prancis untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Profesor tersebut bekerja sama dengan Prof Olivier Polit, Wakil Rektor Université Paris Nanterre serta Ketua Laboratory for Electronics, Mechanics, and Magnetics di Composite Laboratory.

Uji Coba Prototipe

Uji coba prototipe prepreg RFR-PLA diharapkan hasilkan material yang mudah diproduksi dalam skala industri. Foto: Dok UI

Tresna menjelaskan bahwa temuannya berasal dari hasil penelitian yang telah dilakukan sejak tahun 2000. Bersama rekan-rekannya, mereka melakukan uji coba pregpeg mulai dari komposisi bahan, penggunaan peralatan, proses produksi, hingga penyesuaian temperatur untuk mendapatkan versi prototipe terbaik.

Guru Besar UI bidang Perancangan Mekanikal & Konstruksi serta Applied Mechanics for Composite Materials ini menjelaskan, pada tahap uji dengan beban multiaksial, prototipe versi terbaru Delta (𝛿) memiliki kekuatan sebesar 60-80 megapascal (MPa) pada 0° dan 20-40 MPa pada 90°. Capaian ini menurutnya menunjukkan hasil yang memuaskan.

Tresna juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara serat rami impor dengan serat rami lokal. Ini memberikan harapan bahwa uji coba prototipe prepreg RFR-PLA akan menghasilkan material yang dapat diproses secara optimal, serta mudah diproduksi dalam skala industri.

Memanfaatkan Beasiswa untuk Mendukung Penelitian

Tresna dan Polit. Foto: Dok UI

Inovasi yang dikembangkan oleh Tresna didukung oleh beasiswa kolaborasi untuk penelitian ilmiah tingkat tinggi yaitu Séjour Scientifique de Haut Niveau (SSHN) yang berhasil diraihnya. Melalui program SSHN, Tresna memiliki kesempatan untuk melakukan visiting research di Université Paris Nanterre pada periode November 2023-Januari 2024.

Tingkat keberhasilan dalam percobaan ini memberikan keyakinan pada Prof. Indra bahwa penggunaan serat rami lokal memiliki potensi yang besar dalam industri otomotif.

Di Indonesia, riset tentang material ini masih jarang dilakukan sehingga sulit memenuhi kebutuhan riset baik dari segi peralatan maupun sumber daya manusia. Program beasiswa kerja sama ini sangat membantu untuk mengembangkan kinerja prepreg yang sedang dikaji, terutama untuk eksperimen pembebanan multiaksial statik dan fatik,” jelasnya.

READ  Anies Berganti Investasi, Air Bersih DKI Disulap Menjadi Bir

Hasil kerja sama penelitian ini akan dipublikasikan dengan judul “Experimental Study on Mechanical Behavior and Damages of Ramie Fiber-Reinforced PolyLatctic-Acid Natural Prepreg Composite Under Multiaxial Loading Using Modified Arcan Fixture”. Tresna dan Polit juga akan menerbitkan buku Development of Natural Composites and Their Use in Human Life and Advanced Industry.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Prof Dr Heri Hermansyah ST MEng IPU menjelaskan bahwa inovasi RFR-PLA kolaborasi pengembangan pregpeg oleh fakultasnya dan Université Paris Nanterre membuat Tresna dapat memanfaatkan fasilitas penelitian terkini serta bekerja sama dengan para ahli di bidang tersebut.

“Ini juga menjadi bukti komitmen FTUI dalam menjalin kerja sama internasional dengan universitas terkemuka di dunia yang membuka peluang untuk transfer teknologi dan pengembangan penelitian lebih lanjut yang unggul dan berdampak,” kata Prof. Darmawan.