Hadiri Kampanye Ganjar-Mahfud, Megawati Sampaikan Pentingnya Pemimpin Berwibawa ala Bung Karno

indotim.net (Senin, 22 Januari 2024) – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri turut menghadiri kampanye terbuka pertama Ganjar-Mahfud di Monumen Bandung Lautan Api, Lapangan Tegallega, Jawa Barat. Pada kesempatan tersebut, Megawati menegaskan peran seorang pemimpin dan meminta masyarakat tidak takut untuk diintimidasi dalam berdemokrasi.

“Saya ingin menyampaikan kebenaran kepada rakyat Indonesia bahwa seorang pemimpin seharusnya melindungi seluruh rakyatnya. Sebagai abdi negara, mereka harus membantu rakyat karena mereka juga berasal dari rakyat. Mereka diberikan pendidikan untuk membela rakyat, bukan menyakiti mereka. Jika ada yang mengalami intimidasi, laporkan. Laporkan kepada presiden yang kamu pilih,” kata Megawati dalam keterangan tertulis, Minggu (21/1/2024).

Megawati mengungkapkan alasan menghadiri kampanye bertajuk ‘Hajatan Rakyat’ tersebut adalah karena mengingat sosok Bung Karno.

“Saya ingat bapak saya (Bung Karno), bayangkan jangan lupa dengan beliau. Bukan karena beliau bapak saya, (tetapi) dia pemimpin kita yang memerdekakan kita dari penjajahan 3,5 abad,” ujar Megawati.

Megawati melanjutkan, Jawa Barat merupakan daerah pertama yang dikunjungi Bung Karno ketika beliau remaja. Pada saat itu, ayah Megawati ingin menyebarkan semangat kemerdekaan Indonesia di Jawa Barat.

“Dari umur 16 tahun beliau keliling di Jabar, tempat beliau pertama keliling karena apa, beliau yakin permulaan disini (Jabar) rakyat diberi pengertian apa arti kemerdekaan itu, pasti akan kena ke tempat lain,” katanya.

Megawati juga mengingatkan ajaran agama Islam mengenai berbakti kepada orang tua. Ia menjelaskan bahwa bentuk penghormatan terbesar dari seorang anak adalah memberikan hormat kepada orang tua.

“Kalau kalian lupa pada beliau, padahal di agama Islam selalu dikatakan, budaya, budi paling besar, Ibu nggak bisa bahasa Arab, tapi Ibu ngerti, budi paling besar dari seorang anak adalah ketika memberikan hormat yang luar biasa bagi orang tuanya,” ucapnya.

READ  Info Aturan Penggunaan Stop Kontak di Kereta Api, Simak!

Pada kesempatan tersebut, Ganjar juga menyebutkan bahwa di debat cawapres nanti malam, Mahfud MD akan membahas peran pemimpin dalam mengendalikan pangan oleh negara.

“Tidak boleh pangan itu jadi bahan liberal yang diperdagangkan. Negara yang harus bertanggung jawab,” tegas Ganjar.

Menyikapi pemilihan presiden (pilpres) pada tanggal 14 Februari 2024, Ganjar menegaskan bahwa dirinya dan rakyat Indonesia bukanlah orang yang takut terhadap demokrasi. Oleh karena itu, kita harus berani menjaga keutuhan demokrasi tersebut.

“Apakah takut kalau ditekan? Kita bukan orang-orang penakut. Tapi kita penjaga demokrasi yang akan mengawal jalannya pemilu yang jujur dan adil. Terima kasih untuk masyarakat Jawa Barat,” kata Ganjar.

Sebagai informasi, ‘Hajatan Rakyat’ di Kota Bandung juga dihadiri langsung oleh Ganjar Siti Atikoh, Alam Ganjar. Keluarga tersebut kompak mengenakan pakaian berwarna putih dan juga menyanyikan lagu dari God Bless berjudul ‘Rumah Kita’.

Foto: Dok. TPN Ganjar-Mahfud

Alam Ganjar juga terlihat turun dari lapangan dan menyapa warga yang hadir. Hal ini juga diikuti oleh Ganjar yang terlihat menyalami uluran tangan warga.

Acara tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Ketua Umum (ketum) PDI-P, Megawati Soekarnoputri, Ketum Hanura, Oesman Sapta Odang, Ketua Plt PPP, Muhamad Mardiono, Menteri Pendayagunaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, Ketua TPN, Arsjad Rasjid, Wakil Ketua TPN, Jenderal TNI (Purn.) Andika Perkasa, Tuan Guru Bajang, dan masih banyak lagi.

Kesimpulan

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menghadiri kampanye terbuka Ganjar-Mahfud di Bandung dan menekankan pentingnya pemimpin yang berwibawa seperti Bung Karno. Megawati juga meminta masyarakat untuk tidak takut dalam berdemokrasi dan melaporkan intimidasi kepada presiden yang dipilih. Ganjar dalam kampanyenya menegaskan komitmen menjaga demokrasi dan peran pemimpin dalam mengendalikan pangan. Acara kampanye dihadiri oleh beberapa tokoh penting termasuk ketum partai dan menteri.

READ  Andi Arief Bantah Desakan 2009: Hasto Sceptis kepada Survei