Inflasi Korea Selatan Meningkat, Penyebabnya Terkuak!

indotim.net (Rabu, 06 Maret 2024) – Gejala inflasi di Korea Selatan kembali mencuat. Kali ini, lonjakan inflasi disebabkan oleh tekanan yang terjadi di sektor suplai barang.

Inflasi konsumen di Korea Selatan meningkat pada bulan Februari 2024 melebihi perkiraan sejumlah ekonom. Data resmi yang dirilis pada hari Rabu (6/3) menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (CPI) naik menjadi 3,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Tingkat inflasi pada bulan Februari juga mencatat kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,8%. Para ahli ekonomi sebelumnya memperkirakan inflasi pada bulan Februari hanya sebesar 2,9%.

Secara bulanan, harga konsumen pada Februari 2024 naik sebesar 0,5%, mengikuti kenaikan sebesar 0,4% pada bulan sebelumnya. Menurut Statistics Korea, kenaikan inflasi tersebut merupakan lompatan tercepat sejak September 2023.

Ditinjau dari jenis produk, harga produk pertanian mengalami kenaikan sebesar 5,7% dalam sebulan, sementara harga produk minyak bumi naik 2,5%.

Para pengambil kebijakan menegaskan bahwa fluktuasi inflasi dapat terjadi antara Februari dan Maret 2024. Namun, diprediksi bahwa inflasi akan kembali stabil setelah periode tersebut.

“Tren inflasi diprediksi akan melambat, kecuali terjadi lonjakan tajam dalam harga minyak, karena tekanan yang lemah dari sisi permintaan. Namun, kemungkinan tren ini akan berfluktuasi dan tidak berjalan lancar, dengan biaya hidup seperti produk pertanian yang tetap tinggi untuk periode tertentu,” ujar Bank of Korea (BOK) seperti dilansir oleh Reuters pada Rabu (6/4/2024).

Di sisi lain, inflasi inti pada Februari 2024, yang tidak termasuk harga bahan pangan dan energi naik 2,5% dari tahun sebelumnya. Angka tersebut sama seperti bulan Januari tahun ini.

Kesimpulan

Inflasi di Korea Selatan meningkat pada bulan Februari 2024 akibat tekanan di sektor suplai barang, dengan Indeks Harga Konsumen (CPI) naik menjadi 3,1%. Lonjakan terjadi terutama pada harga produk pertanian dan minyak bumi. Meskipun diprediksi akan mengalami fluktuasi, Bank of Korea (BOK) meyakinkan bahwa tren inflasi kemungkinan akan melambat setelah periode tersebut, walaupun biaya hidup seperti harga produk pertanian dapat tetap tinggi untuk beberapa waktu.

READ  Kompolnas: Tindakan Tegas Terhadap Firli Bahuri