7 Jenis Pupuk Kompos Beserta Cara Membuatnya, Dijamin Irit dan Ramah Lingkungan!

Pengertian pupuk kompos

Jenis pupuk dibagi menjadi 3 macam. Pupuk kompos, kandang, dan kimia. Walaupun pupuk kompos banyak macamnya, namun berikut kami sajikan jenis pupuk kompos beserta cara membuatnya dengan mudah.

Pupuk kompos adalah pupuk yang berasal dari bahan organik. Bahan organik ini berasal dari makhluk hidup. Jadi pupuk kompos ini tidak hanya berasal dari dedaunan dan sisa-sisa tanaman saja, melainkan bisa pula dari kotoran hewan.

Lalu apa perbedaan pupuk kompos dengan pupuk kandang? Nah, perbedaannya untuk pupuk kandang ini sumber utamanya berasal dari kotoran hewan saja.

Sedangkan pupuk kimia adalah pupuk yang sumber utamanya berasal dari bahan an-organik (selain makhluk hidup). Pupuk kimia ini populer dengan sebutan pupuk urea di kalangan petani. Pupuk ini berasal dari bahan-bahan kimia sintesis seperti TS, ZA, sp-36, Kcl, atau urea.

Proses pengomposan

Proses ini ada dua macam.

Pertama, secara alami. Sejatinya, bahan-bahan organik untuk membuat kompos bisa terjadi secara alami, tanpa bantuan manusia.

Berjalan secara alami karena bahan-bahan organik tadi terurai oleh mikro organisme. Proses pengomposan secara alami ini disebut humus dan biasanya berlangsung lebih dari 3 bulan.

Mikro organisme ini bersifat alami. Dia akan datang, mencari sendiri makanannya untuk diuraikan.

Kedua, dengan campur tangan manusia. Manusia memperlakukan tindakan tambahan untuk mengompos bahan organik, yaitu dengan menambah mikro organisme atau bakteri pengurai. Tujuan manusia menambahkan bakteri pengurai adalah untuk mempercepat proses pengomposan.

Proses kedua ini yang lebih banyak diminati saat ini. Tentunya, karena hasilnya juga lebih cepat.

Manfaat pupuk kompos

Kompos tidak hanya berfungsi untuk menambah unsur hara, tetapi juga memastikan fungsi tanah agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Fungsi utama kompos adalah menambah unsur hara bagi tanaman. Selain itu, ada fungsi lain yang tak kalah penting, yakni menjaga fungsi tanah sehingga tanaman bisa tumbuh subur.

Secara garis besar berikut manfaat pupuk kompos.

a. Memberi nutrisi hara tanaman

Media tanam ideal adalah media yang bisa memenuhi 2 kebutuhan makro tanaman. Unsur makro dibagi menjadi 2, primer dan sekunder. Primer dan sekunder ini dibedakan berdasarkan banyaknya kebutuhannya.

Kebutuhan makro primer pada tanaman berupa Natrium, Pospat, dan Kalium atau sering disingkat NPK.

Sedangkan hara makro sekunder berupa belerang, magnesium, dan kalsium.

Namun, tanah yang mengandung kompos mampu menyediakan kebutuhan mikro pula, seperti tembaga (Cu), seng (Zn), Klor (Cl), dan Mangan (Mn).

b. Memperbaiki struktur tanah

Secara fisik, tanah yang ideal adalah tanah yang gembur. Cirinya berwarna coklat kehitaman. Teksturnya tidak kering, tapi juga tidak liat. Partikel antar tanah saling melekat satu dengan yang lainnya.

Kompos inilah yang merekatkan antar partikel tersebut, sehingga banyak mikro organisme tertarik melakukan aktifitas di dalamnya dan akhirnya tanah menjadi gembur. Aktifitas inilah yang mengubah tanah terlalu asam menjadi netral, tanah dengan basa tinggi menjadi normal.

c. Menaikkan KTK

Kapasitas Tukar Kation atau sering disingkat KTK merupak sifat kimiawi tanah berkaitan dengan tingkat kesuburan. Tanah dengan KTK tinggi mampu menyediakan hara lebih baik ketimbang tanah ber-KTK rendah.

READ  3 Jenis Pupuk Untuk Jahe Hasil Melimpah

Salah satu fungsi kompos adalah adanya mikro organisme melakukan aktivitas biologi sehingga tanah gembur, tidak kering dan juga tidak terlalu lembab.

d. Meningkatkan pH tanah asam

Daerah dengan curah hujan tinggi berpotensi mengkatnya kadar asam dalam tanah. Mengapa demikian? Karena air hujan akan mengikis ion-ion semacam kalsium, mangan, kalium, dan pospat.

Pada tanah dengan kadar asam tinggi, unsur pospat akan terikat A1. Sehingga jumlah oksigen berkurang, dampaknya bakteri aerob tidak mengurai zat organik di dalam tanah.

Jenis pupuk kompos

Jenis pupuk kompos ada banyak. Bahan utama bisa menyesuaiakan dengan ketersediaan bahan di sekitar Anda.

Beberapa jenis pupuk akan kita rangkum beserta cara membuatnya. Dan tentunya pupuk yang akan kita buat ini ada beberapa zat tambahannya. Sifatnya hanya sebagai pengurai saja, untuk mempercepat prosesnya, yakni pupuk organik cair EM4.

1. Pupuk kompos kotoran sapi

Jelas sekali, bahan utama pembuatan kompos ini adalah kotoran sapi. Bagi para peternak sapi skala rumahan, tentu mengolah kotoran ini sangat bermanfaat. Selain bisa memproses limbah, tentunya bermanfaat bagi tanaman yang dimilikinya.

Cara membuat pupuk kompos kotoran sapi dengan EM4;

a. Gemburkan terlebih dahulu kotoran sapi sebagai bahan utama. Jika tekstur terlalu padat maka bisa dihaluskan terlebih dahulu. Sedangkan jika terlalu berair bisa dikeringkan.
b. Kotoran sapi ideal (tidak terlalu padat / tidak terlalu berair) dihamparkan di atas terpal.
c. Siapkan larutan pengurai, caranya; larutkan cairan EM4 sebanyak 100 ml pada 5 liter air bersih. Dosis ataua takaran EM4 ini untuk 100 kg kotoran sapi. Jika kotoran lebih dari 100 kg maka dosis EM4 bisa menyesuaiakan. Jangan lupa, pilih pupuk EM4 yang berwarna kuning.
d. Tambahkan tetesan tebu alias molase. Bisa juga menggunakan gula pasir atau gula merah sebanyak 100 gr yang sebelumnya telah dilarutkan.
e. Campur kedua bahan, yakni kotoran sapi dengan molase kemudian aduk rata.
f. Siram larutan pengurai (EM4) menggunakan gembor pada hamparan kotoran.
g. Buat penyiraman kotoran sapi secara bertingkat. Maksudnya, setelah penyiraman pertama lapisi hamparan tadi dengan kotoran sapi lagi sampai larutan pengurainya habis.
h. Terpal atau plastik yang digunakan untuk membungkus ditutup rapat.
i. Buka terpal tersebut seminggu sekali sembari diaduk.
j. Dalam kurun 1 bulan kotoran sapi tersebut telah menjadi pupuk kompos. Untuk memastikan, ciri teksturnya kering lembab, berwarna coklat kehitaman dan tidak berbau.

2. Pupuk kompos kotoran kambing

Kotoran kambing segar bersifat panas karena mengandung amoniak tinggi. Oleh sebab itu, kotoran ini tidak bisa langsung digunakan untuk memupuk tanaman.

Kotoran kambing memiliki kandungan ideal yang dibutuhkan tanaman. Bahkan urine nya pun juga. Untuk itu, terdapat tata cara mengelola limbah kotaran kambing sehingga menjadi pupuk kompos yang berguna.

Cara membuat pupuk kompos kotoran kambing dengan fermentasi EM4;

a. Pisahkan terlebih dahulu kotoran kambing sebagai bahan utama. Jika kotoran masih segar maka perlu diangin-anginkan. Kotoran kambing segar membawa mikro organisme tidak menguntungkan, bersifat patogen.
b. Kotoran kambing dihamparkan di atas terpal.
c. Siapkan larutan pengurai, caranya; larutkan cairan EM4 sebanyak 100 ml pada 5 liter air bersih. Dosis ataua takaran EM4 ini untuk 100 kg kotoran kambing. Jika kotoran lebih dari 100 kg maka dosis EM4 bisa menyesuaiakan. Jangan lupa, pilih pupuk EM4 yang berwarna kuning.
d. Tambahkan tetesan tebu alias molase. Bisa juga menggunakan gula pasir atau gula merah sebanyak 100 gr yang sebelumnya telah dilarutkan.
e. Campur kedua bahan, yakni kotoran sapi dengan molase kemudian aduk rata.
f. Siram larutan pengurai (EM4) menggunakan gembor pada hamparan kotoran.
g. Buat penyiraman kotoran kambing secara bertingkat. Maksudnya, setelah penyiraman pertama lapisi hamparan tadi dengan kotoran lagi sampai larutan pengurainya habis.
h. Terpal atau plastik yang digunakan untuk membungkus ditutup rapat.
i. Buka terpal tersebut seminggu sekali sembari diaduk.
j. Dalam kurun 1 bulan kotoran kambing tersebut telah menjadi pupuk kompos. Untuk memastikan, ciri teksturnya kering dengan sedikit kadar air dan tidak berbau.

3. Pupuk kompos kotoran ayam

Bagi para peternak, tentunya tak asing lagi bergelut dengan kotoran ayam. Kotoran ayam dianggap sebagai limbah, baik ayam pedaging maupun petelur, limbah tersebut berpotensi besar untuk digunakan sebagai pupuk.

READ  Pupuk Power Soil, Kandungan Asam Humat dari Saripati Pupuk Organik

Pupuk kompos bisa juga terbuat dari limbah kotoran ayam ini. Tentunya komponen kotoran akan bervariasi, tergantung sebesar apa pengaruh ransum yang dimakan ayam tersebut, sifat fisiologis, lingkungan kandang baik suhu maupun kelembaban.

Walaupun macam kotoran bervariasi, tetapi proses pembuatan pupuk dari bahan ini tetap sama.

Kandungan yang terdapat pada kotoran ayam tinggi akan unsur nitrogen, kalium, dan fosfor. Untuk itu, kotoran ayam bisa digunakan sebagai pupuk kompos ideal.

Cara membuat pupuk kompos kotoran ayam dengan fermentasi EM4;

a. Pisahkan terlebih dahulu kotoran ayam sebagai bahan utama. Jika kotoran masih segar maka perlu diangin-anginkan.
b. Siapkan dedak sebanyak 10 kg, sekam padi giling 200 kg.
c. Campurkan ketiga bahan utama pembuat pupuk, yakni kotoran ayam (200 kg), dedak, dan sekam padi. Sebaiknya proses ini dilakukan di atas lantai atau ubin kering bersuhu ruang.
d. Larutkan gula merah sebanyak 12 kg ke dalam air 10 liter dicampur dengan EM4 sebanyak 10 ml.
e. Siramkan larutan yang telah bercampur tadi pada bahan utama pembuat pupuk, aduk hingga rata kemudian tutp dengan terpal atau plastik. Aduk setiap 5 jam sekali.
f. Setelah 5 hari pupuk kompos kotoran ayam sudah jadi.

4. Pupuk kompos kulit kopi

Selain berfungsi sebagai media tanam cabe atau pakan ternak, kulit kopi terkadang dianggap sebagai limbah. Untuk itu, pemanfaatan kulit kopi sebagai pupuk tentu menjadi alternatif bagi petani kopi.

Alasan kulit kopi bisa digunakan sebagai pupuk karena kandungan nitrogen yang dimilikinya cukup tinggi, yakni 0,18 %.

Cara membuat pupuk kompos kulit kopi;

a. Siapkan bak untuk mengompos, bisa menggunakan tong plastik biru 150 liter.
b. Masukkan kulit kopi sebanyak 600 kg ke dalam tong dengan ditambahkan 300 kg pupuk kandang. Pupuk kandang bisa berasal dari kotoran sapi. Tentu semua bahan tersebut tidak akan muat apabila dimasukkan ke dalam 1 tong plastik besar. Maka solusinya bisa membaginya ke dalam beberapa tong.
c. Taburkan / campur dengan kapur dolomit sebanyak 20 kg, gula 12 kg, dan dekomposer atau bakteri pengurai EM4 1 liter per ton ditambah trichoderma 2 kg per tonnya.
d. Komponen yang dimasukkna ke dalam tong dibuat berlapis, minimal 75 cm.
e. Tutup tong plastik dengan rapat.
f. Suhu di dalam tong akan memanas hingga 50° C, tetapi setelah proses pemuaian akan turun kembali.
g. Balikkan tong plastik sehingga posisi tutup menjadi di bawah. Lakukan hal ini 2 pekan sekali.
h. Setelah 2 bulan proses pembuatan kompos kulit kopi telah jadi.

5. Pupuk kompos kulit pisang

Kulit pisang memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Kandungan utama dalam kulit pisang adalah potasium, fosfor, dan kalium. Selain itu juga terdapat kalsium dan nitrogen.

Sebagaimana penjelasan di awal, tumbuhan memerlukan nutrisi makro primer dan sekunder. Hampir semua kebutuhan tersebut ada pada kulit pisang.

Bahkan kulit pisang bisa dijadikan sebagai humus karena sifatnya yang berdaging dan teksturnya lembab.

Oleh sebab itu, kulit pisang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, baik padat maupun cair. Untuk pembuatan pupuk kompos kulit pisang dengan tekstur padat akan kita ulas berikut ini.

Cara membuat pupuk kompos kulit pisang;

a. Siapkan dekomposer (EM4) dengan mencampur air, gula, dan EM4. Kemudian diamkan selama 24 jam. Pastikan setelah 24 jam warna dekomposer akan berubah menjadi lebih pekat.
b. Cacah menjadi kecil-kecil limbah kulit pisang dan letakkan dalam suatu wadah.
c. Masukkan EM4 yang telah dicampur tadi ke dalam gembor.
d. Siram cairan EM4 tadi ke dalam kulit pisang. Aduk hingga merata.
e. Tutup wadah tadi hingga kedqap udara.
f. Diamkan, dan proses fermentasi akan berjalan selama 3 – 4 hari. Letakkan pada suhu ruang.
g. Setelah proses fermentasi, kulit pisang berbau menyerupai tape. Dan ciri demikian artinya pupuk kompos kulit pisang telah jadi.

6. Pupuk kompos limbah baglog

Baglog adalah media tanam untuk meletakkan bibit jamur. Komponen utama baglog berasal dari serbuk kayu gergaji, kemudian dicampur dengan kalsium karbonat dan bekatul. Umumnya, baglog berbentuk silinder atau tabung.

READ  3 Pupuk Organik Terlaris dan Termurah, Salah Satunya Berasal Dari Kotoran Hewan

Jenis jamur yang menggunakan baglog biasanya jamur tiram. Baglog tidak bisa selamanya digunakan oleh petani jamur. Melainkan ada masa pakainya. Umur baglog hanya bertahan sekitar 4 – 5 bulan, mulai dari umur tanam jamur pertama kali hingga baglog tidak lagi memproduksi jamur.

Sebuah penelitian mengatakan (https://snllb.ulm.ac.id), limbah baglog cocok dijadikan pupuk kompos karena memiliki kandungan hara cukup lengkap bagi tanaman. Unsur hara yang terkandung dalam baglog adalah pospat 0,7 %, kalium 0,02 %, nitrogen 0,6 %, dan C – organik hingga 49,00 %.

Cara membuat pupuk kompos limbah baglog dalam skala besar. Sesuaikan takaran apabila Anda hendak membuatnya dalam jumlah kecil;

a. Pilah bahan bahan baku yang telah disiapkan, di antaranya limbah baglog jamur 1000 kg, bekatul (dedak juga bisa) 40 kg, gula merah ¼ kg, pupuk kandang (kotoran sapi) 400 kg, EM4 300 ml, MOL 2 Liter, dan air secukupnya. Jika bahan tersebut masih dalam bentuk gumpalan, maka dihancurkan atau dilebutkan.
b. Timbang semua bahan sesuai takaran kemudian campurkan secara merata bahan-bahan tersebut. Letakkan semua bahan di sebuah tempat yang teduh. Usahakan di atas ubin / lantai.
c. Tutup bahan-bahan tadi menggunakan terpal. Proses ini adalah proses fermentasi atau pengomposan. Durasi proses ini berlangsung selama 1 bulan.
d. Ukur suhu bahn tersebut. Normalnya, untuk minggu pertama suhu akan mencapai 45 – 50° C kemudian berangsur turun. Jika terjadi peningkatan suhu, maka sebaiknya bahan-bahan yang ditumpuk tadi dibalikkan supaya membuang panas berlebih dan meratakan proses pelapukan secara merata.
e. Lakukan penyiraman apabila kelembaban kurang dari 50 %.
f. Setelah berjalan 30 hari maka proses pengomposan baglog sudah selesai. Cirinya tumpukan telah lapuk dan berwarna coklat kehitaman.
g. Saring dan kemas ke tempat lebih kecil.

7. Pupuk kompos limbah pasar atau limbah rumah tangga

Menurut catatan statistik Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2021, penyumbang sampah terbesar negeri ini berasal dari kalangan rumah tangga (41 %). Disusul yang kedua oleh pusat perniagaan (19,3 %) kemudian pasar tradisional (15,7 %).

jenis pupuk kompos beserta cara membuatnya

Sedangkan jenis sampah terbesar berasal dari sisa makanan (28,2 %), kemudian plastik (15,9 %), baru kayu / ranting / daun (12,8 %).

jenis pupuk kompos beserta cara membuatnya

Semua limbah ini apabila dibiarkan begitu saja tentunya akan menambahmasalah bagi ekosistem maupun ekologi manusia.

Manusia dengan akalnya hadir untuk memanfaatkan potensi limbah tersebut dengan cara menggunakannya sebagai pupuk kompos.

Akan tetapi, dari semua jenis sampah, terdapat jenis sampah yang tidak bisa diurai menjadi kompos. Hanya sebagian saja. Bagaimana proses membuat kompos dari limbah rumah tangga atau pasar? Berikut catatannya.

Cara membuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga atau limbah pasar;

a. Pilah semua jenis sampah. Sampah yang mampu diurai oleh bakteri aerob adalah sampah jenis organik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup.
b. Sampah yang digunakan menjadi pupuk kompos adalah sampah organik.
c. Letakkan semua sampah yang telah dipilah ke dalam wadah. Bisa juga menggunakan tong plastik besar.
d. Campur sampah yang telah siap dengan tanah, dan arang sekam. Rasio antara tanah dengan sampah organik adalah 1 : 1.
e. Siram permukaan bahan-bahan tadi menggunakan air yang telah dicampur EM4.
f. Lapisi permukaan bahan tadi dengan tanah, tipis saja.
g. Tutup tong plastik tersebut. Minggu kedua Anda bisa mengaduk rata bahan-bahan yang bercampur di dalam tong plastik tersebut dan biarkan selama 3 minggu.
h. Setelah 3 minggu, pupuk kompos dari limbah telah jadi.

Ringkasan

Jika pupuk kimia atau urea dirasa mahal, maka Anda bisa membuat pupuk kompos sendiri saat ini. Pupuk kompos banyak digunakan petani karena biayanya yang murah.

Apabila kesulitan mendapatkan bahan, Anda bisa mengumpulkan daun yang berserakan. Cara membuat pupuk kompos dari daun tidak jauh berbeda prosesnya dengan cara membuat pupuk kompos dari sampah rumah tangga.

Demikian jenis pupuk kompos beserta cara mebuatnya. Membuat pupuk kompos menjadi lebih mudah jika Anda mengikuti panduan di atas.