indotim.net (Sabtu, 13 Januari 2024) – Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, menanggapi migrasi relawan Turun Tangan yang mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan relawan Sahabat Ganjar Pranowo (SGP) yang berpindah mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Masinton menyebut pengumuman pergeseran dukungan tersebut telah dikondisikan sebelumnya.
“Ya, biasa itu memang telah dikondisikan. Bahkan bukan hanya organisasi relawan yang lincah, partai juga sering dimanipulasi,” kata Masinton Pasaribu di Oflan Donnut-Third Coffee, Bangka, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2024).
Masinton menyebut bahwa telah terjadi manipulasi terhadap partai politik dan organisasi relawan. Ia memberikan contoh beberapa deklarasi di Jawa Tengah yang seolah-olah dilakukan oleh PDIP dengan mengibarkan bendera PDIP. “Beberapa kali mereka memobilisasi seolah-olah berasal dari PDIP, baik saat pendaftaran dengan membawa bendera PDIP, maupun beberapa deklarasi di Jawa Tengah yang terlihat berasal dari PDIP. Hal ini juga tidak hanya terjadi pada PDIP, partai-partai yang mendukung paslon lain juga melakukan mobilisasi serupa. Meskipun demikian, kita mengerti bahwa cara-cara tersebut tidak mengikuti etika proses politik, namun kita memakluminya karena sejak awal sudah tidak ada etika yang diterapkan,” ujarnya.
Sejumlah relawan pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan relawan Sahabat Ganjar Pranowo (SGP) sebelumnya mengumumkan bahwa mereka sekarang mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Respons positif atas dukungan tersebut datang dari Wakil Komandan TKN Golf Bidang Relawan, Ahmad Gojali Harahap.
Pengumuman dukungan ini disampaikan di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, pada Jumat (12/1/2024). Gojali menyatakan kegembiraannya bahwa organisasi relawan akhirnya memberikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 02.
“Akhir-akhir ini terutama setelah debat pilpres yang ketiga itu migrasi kepada Pak Prabowo atau dukungan kepada Pak Prabowo semakin hari semakin banyak dan terus mengalir,” kata Gojali.
Gojali kemudian menyoroti bahwa Prabowo-Gibran juga baru-baru ini mendapat dukungan dari Pendukung Anies-Muhaimin (PAM) dan Pejuang PPP. Gojali optimis bahwa Prabowo-Gibran memiliki peluang menang dalam satu putaran.
“Mudah-mudahan kehadiran teman-teman ini bisa menambah kekuatan kita menang sekali putaran,” kata Gojali.
Di forum yang sama, inisiator Gerakan Turun Tangan Yogyakarta, Sanghyang Sukma Wahyu Abadi, menjelaskan alasan pihaknya mengalihkan dukungan ke pasangan Prabowo-Gibran. Menurutnya, saat penampilan Anies Baswedan dalam debat capres ketiga yang menyerang Prabowo secara pribadi, hal tersebut tidak mencerminkan jiwa kepemimpinan yang seharusnya dimiliki oleh seorang calon presiden.
Menanggapi pernyataan Sanghyang, Masinton, salah seorang relawan Anies-Ganjar, menegaskan bahwa migrasi relawan ke kubu Prabowo telah direncanakan dan dikondisikan sejak awal. Hal ini sebagai bagian dari strategi politik dalam mengamankan dukungan di Pemilihan Presiden.
“Kita harus lihat ini dari sisi strategi politik. Migrasinya sudah direncanakan dan dikondisikan sejak awal. Tidak ada masalah dalam politik migrasi dukungan,” kata Masinton dalam diskusi tersebut.
“Mungkin Pak Prabowo tidak terlalu mahir dalam berdebat, tetapi kami melihat bahwa Pak Prabowo telah memberikan kontribusi yang baik untuk negara ini. Itulah salah satu alasan mengapa kami beralih ke Prabowo-Gibran,” ujar Sanghyang.
Saat ini, Masinton Pasaribu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menyebut bahwa migrasi relawan dari Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto sudah direncanakan dengan baik sebelumnya.
Menurut Masinton, migrasi ini tidak terjadi secara tiba-tiba atau spontan. Ia berpendapat bahwa ada kondisioning yang telah dilakukan untuk mengalihkan dukungan relawan Anies dan Ganjar ke calon presiden Prabowo.
Sementara itu, Ahmad Muhdlor Ihsan, Ketua Umum Sahabat Ganjar Pranowo (SGP), juga mengungkapkan alasan pengalihan dukungan ke pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, pengalihan ini terjadi karena merasa tidak dihargai.
“Mohon maaf, kita sudah habis Rp 2,2 miliar selama 2 tahun. Kenapa SGP menarik dukungan karena kami, ketua umum SGP dan seluruh jajaran pengurus se-Indonesia, merasa sudah diinjak-injak harga diri kita,” kata Muhdlor.
Muhdlor menjelaskan, SGP telah dibubarkan pada 26 Desember 2023. Mereka kemudian membentuk Barisan Santri Indonesia (BSI).
“BSI barisan santri Indonesia bertekad bulat untuk memenangkan pasangan 02 Bapak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka satu putaran,” kata Muhdlor.
Kesimpulan
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, menanggapi migrasi relawan Anies-Ganjar ke Prabowo dengan menyatakan bahwa kondisi ini telah dikondisikan sebelumnya sebagai bagian dari strategi politik. Dia juga menyebut adanya manipulasi dalam partai politik dan organisasi relawan yang dilakukan untuk mengamankan dukungan dalam Pemilihan Presiden. Sementara itu, pengalihan dukungan ini terjadi karena beberapa alasan, termasuk penampilan Anies Baswedan dalam debat capres ketiga yang menyerang Prabowo secara pribadi. Masinton juga menyebut migrasi relawan ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan sudah direncanakan dan dikondisikan sebelumnya. Ada juga alasan pengalihan dukungan dari Sahabat Ganjar Pranowo (SGP) ke pasangan Prabowo-Gibran, karena merasa tidak dihargai.