Geger! Mayat Wanita Ditemukan Penuh Luka Sayat di Kosan Pria Jogja

indotim.net (Senin, 26 Februari 2024) – Peristiwa mengerikan mengguncang Kota Jogja saat ditemukan mayat seorang wanita di sebuah rumah kos di Jalan Krasak, Kotabaru. Autopsi yang dilakukan mengungkap fakta mengejutkan; terdapat sebanyak 11 luka sayatan dan tusukan pada tubuh wanita tersebut.

Dari hasil penyelidikan awal, mayat wanita tersebut adalah seorang wanita yang dikenal dengan inisial FD dan berasal dari Sleman. Penemuan mayat FD terjadi pada malam Sabtu (24/2).

“Jadi kita laksanakan penyelidikan bahwasanya korban tersebut wanita berinisial FD warga dari Sleman,” ungkap Kapolresta Jogja Kombes Aditya Surya Dharma kepada awak media pada Senin (26/2/2024),” ujar beliau seperti dilansir dari sumber.

Mayat wanita tersebut diautopsi di RS Bhayangkara. Menurut Aditya, dari hasil autopsi ditemukan sejumlah luka memar dan sayatan atau tusukan.

Hasil autopsi menunjukkan bahwa korban diperkirakan sudah meninggal selama 3 atau 4 hari. Tubuhnya ditemukan dengan beberapa luka atau memar yang diyakini menjadi penyebab kematian. Luka-luka tersebut antara lain luka tusukan dan luka sayatan,

Lebih lanjut, menurut Aditya, dugaan awal mayat wanita tersebut merupakan korban pembunuhan.

Kejadian tragis terjadi di sebuah kosan di Jogja yang mengegerkan warga sekitar. Seorang wanita ditemukan tewas dengan luka sayat di tubuhnya.

Menurut keterangan yang dihimpun, mayat wanita tersebut pertama kali ditemukan oleh pemilik kosan. “Saya kaget, pagi-pagi saya lihat ada cewek di luar kamar, eh ternyata sudah tidak bergerak,” ujar Pak Slamet, pemilik kosan.

Pihak kepolisian yang turun ke lokasi langsung melakukan olah TKP untuk mengungkap penyebab kematian wanita tersebut. Belum ada informasi lebih lanjut terkait motif di balik insiden mengerikan ini.

Kesimpulan

Peristiwa geger penemuan mayat wanita dengan 11 luka sayat dan tusukan di kosan pria di Jogja telah mengguncang warga. Dari hasil autopsi di RS Bhayangkara, korban diperkirakan sudah meninggal selama 3 atau 4 hari dan dugaan awal menunjukkan pembunuhan sebagai penyebab kematian. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif di balik tragedi yang mengegerkan ini.

READ  Mahfud Singgung Aktivis Lingkungan: Tangkapan Terhadap Pembela Lingkungan