indotim.net (Selasa, 16 Januari 2024) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mengeluarkan analisis mengenai potensi cuaca ekstrem selama musim hujan di Indonesia pada tahun 2024. Selain itu, BMKG juga menjelaskan penyebab terjadinya cuaca ekstrem selama musim hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengungkapkan potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi selama puncak musim hujan pada bulan Januari hingga Februari 2024. Potensi hujan lebat dan gelombang tinggi diperkirakan akan melanda sebagian besar wilayah Indonesia.
“Cuaca eksrem bisa terjadi saat periode puncak musim hujan, terutama pada bulan Januari dan Februari. Peluang terjadinya hujan lebat, hujan sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi masih cukup tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, pada Jumat (12/1/2024).
Penyebab cuaca ekstrem yang terjadi selama periode puncak musim hujan tahun 2024 di Indonesia telah dijelaskan oleh Dwikorita, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Menurut Dwikorita, terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan cuaca ekstrem tersebut, yaitu Monsun Asia, daerah tekanan rendah, dan aktivitas gelombang atmosfer.
Penyebab Cuaca Ekstrem Musim Hujan 2024
Berikut beberapa faktor penyebab terjadinya cuaca ekstrem selama periode puncak musim hujan di Indonesia tahun 2024 yang disampaikan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati:
- Naiknya suhu permukaan Laut Hindia bagian tenggara.
- Kelembaban udara yang tinggi.
- Peningkatan intensitas siklon tropis di wilayah Samudra Hindia.
- Terbentuknya anomali tekanan rendah di sekitar wilayah Indonesia.
- El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang mempengaruhi sistem iklim global.
Faktor-faktor tersebut berkontribusi pada terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan banjir yang sering terjadi selama musim hujan.
Musim hujan tahun 2024 ditandai dengan cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menganalisis beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.
- Monsun Asia adalah salah satu faktor utama yang memiliki aktivitas signifikan dalam beberapa hari terakhir. Aktivitas ini berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Selain itu, fenomena seruan dingin dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
- Adanya daerah tekanan rendah di sekitar Laut Timor, Teluk Carpentaria, dan Samudra Hindia barat Sumatera juga berpengaruh. Daerah ini dapat memicu pembentukan pola curam angin dan perlambatan kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator. Hal ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di beberapa wilayah, seperti Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi selatan. Selain itu, dampaknya juga berpotensi memicu gelombang tinggi di sekitar perairan tersebut.
- Aktivitas gelombang atmosfer juga masih cukup signifikan dalam meningkatkan pembentukan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem. Terdapat fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terjadi bersamaan dengan aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial. Kondisi ini meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia.
Faktor Lain Penyebab Terjadinya Cuaca Ekstrem
Selain faktor-faktor tersebut, BMKG juga mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan cuaca ekstrem, antara lain:
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem pada musim hujan tahun 2024 antara lain:
- Intensifikasi seruakan dingin Asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia. Seruakan dingin Asia adalah fenomena yang umum terjadi saat Monsun Asia aktif, yang menandakan adanya kemungkinan aliran massa udara dingin dari wilayah Benua Asia ke wilayah selatan.
- Bibit siklon tropis yang tumbuh dengan kecepatan angin maksimum dan tekanan terendah. Siklon tropis adalah sistem tekanan rendah dengan angin berputar siklonik yang terbentuk di lautan wilayah tropis dengan kecepatan angin minimal 34,8 knots atau 64,4 km/jam di sekitar pusat pusaran.
Kesimpulan
Potensi cuaca ekstrem selama musim hujan di Indonesia pada tahun 2024 telah dianalisis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Faktor utama yang menyebabkan cuaca ekstrem tersebut adalah naiknya suhu permukaan Laut Hindia bagian tenggara, kelembaban udara yang tinggi, peningkatan intensitas siklon tropis di wilayah Samudra Hindia, terbentuknya anomali tekanan rendah di sekitar wilayah Indonesia, dan adanya pengaruh El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang mempengaruhi sistem iklim global. Selain itu, aktivitas Monsun Asia, daerah tekanan rendah, dan aktivitas gelombang atmosfer juga berkontribusi pada terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan banjir.