indotim.net (Minggu, 21 Januari 2024) – Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa para pemimpin harus bersatu dan tidak saling menjelekkan. Dia memberikan contoh hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya pernah bersaing dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).
Prabowo menceritakan tentang persaingannya dengan Jokowi yang kini menjabat sebagai presiden. Namun, kenyataannya setelah Pemilihan Presiden 2019, Jokowi justru mengundang Prabowo untuk bergabung dalam kabinet sebagai Menteri Pertahanan.
“Kita adalah tim, timnya Joko Widodo saudara-saudara, kita tidak malu-malu mengatakan itu. Saya sendiri beberapa kali berseberangan dengan Pak Jokowi, saya bersaing dengan beliau, saya berkompetisi, tapi akhirnya beliau mengajak saya bersatu, demi rakyat Indonesia saudara-saudara,” kata Prabowo dalam acara ‘Menyapa Relawan TKD se-Kalimantan Selatan’ di GOR Rudy Resnawa, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (20/1/2024).
Prabowo menyatakan bahwa tindakan bersama Jokowi layak dijadikan contoh yang patut diteladani oleh para pemimpin di masa depan.
“Kita, Pak Jokowi dan saya, telah memberikan contoh dan menjadi suri tauladan bahwa seorang pemimpin harus bersatu demi kebaikan dan pelayanan kepada rakyatnya saudara-saudara sekalian. Kami bersaing untuk kebaikan, kami bersaing untuk melayani,” ucap Prabowo dalam kesempatan tersebut.
Prabowo menegaskan bahwa baik dirinya maupun Pak Jokowi adalah contoh dari suri tauladan yang baik. Menurutnya, sebagai pemimpin, mereka harus bersatu dalam menjunjung tinggi persatuan. Prabowo juga menekankan bahwa persatuan adalah hal yang penting dalam memperjuangkan kebaikan untuk rakyat.
“Tapi kita bersaudara kita harus bersaudara, kita harus bersahabat, kita harus rukun, kita harus bersatu kita tidak boleh saling menjelek-jelekkan,” kata Prabowo.
Prabowo Subianto menyatakan bahwa dirinya dan Presiden Joko Widodo adalah contoh bagi masyarakat dalam hal kesatuan. Menurutnya, tidak akan ada manfaat apapun jika kita sebagai sesama anak bangsa terlibat konflik satu sama lain.
“Kalau kita saling menjelek-jelekkan, kapan selesainya?” seru Prabowo
“Apakah jika seseorang mencela orang lain, orang tersebut bukanlah manusia? Jika orang tersebut merasa sakit hati, lalu mencela orang pertama, dan orang pertama juga mencela orang kedua, kapan kita akan menyelesaikannya, saudara-saudara?” ujar Prabowo memberikan contoh dengan bijak.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Prabowo menyatakan bahwa rakyat tidak suka jika pemimpin mereka saling mencela satu sama lain.
“Apakah Anda senang melihat pemimpin-pemimpin Anda saling bertikai, saudara-saudara?” tanya Prabowo.
Lebih jauh, Prabowo mengatakan bahwa menjadi manusia adalah memiliki kesalahan dalam hidupnya. Namun, hal tersebut bukan menjadi alasan untuk saling bertikai.
Kesimpulan
Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, menjelaskan betapa pentingnya persatuan dan tidak saling menjelekkan dalam kepemimpinan. Ia memberikan contoh hubungannya dengan Presiden Joko Widodo yang sebelumnya mereka bersaing dalam Pemilihan Presiden. Namun, setelah Pilpres, Jokowi mengundang Prabowo untuk bergabung dalam kabinet. Prabowo menegaskan bahwa persatuan dan pelayanan kepada rakyat adalah contoh yang harus diteladani oleh para pemimpin di masa depan. Dalam menjunjung tinggi persatuan, Prabowo menekankan pentingnya kesatuan dan kerukunan serta menyingkirkan adanya saling mencela antar pemimpin untuk kebaikan bangsa dan negara.