indotim.net (Sabtu, 09 Maret 2024) – Qonata Putri belum menyelesaikan pendidikan di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) ketika mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi S2 Kedokteran di Rusia. Video saat penerimaan beasiswa tersebut viral di platform media sosial TikTok dan menjadi inspirasi bagi banyak pelajar.
Qonata masih berkuliah di jurusan Keperawatan Unsoed dan merupakan mahasiswa angkatan 2020. Ia terkejut ketika video penerimaannya menjadi viral di media sosial pribadinya @QonataPutri.
Sebelumnya, Qonata berhasil menjalani program magang di Jepang yang membuka wawasannya tentang dunia kedokteran global. Kini, langkah berikutnya adalah melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di Rusia.
Dalam video yang diunggah pada Desember 2023, Qonata terlihat sedang membuka pengumuman seleksi beasiswa untuk melanjutkan studi kedokteran. Video tersebut telah mendapatkan apresiasi dengan jumlah 68,2 ribu likes dan ribuan komentar dari netizen yang memberikan dukungan.
Prestasi Qonata tidak berhenti di situ. Setelah sukses di Indonesia, ia melangkah lebih jauh dengan mengikuti magang di Jepang. Perjalanan Qonata dalam mengejar mimpi kedokteran terasa semakin menarik. Bagaimana kisah lengkapnya? Simak ceritanya di sini.
Raih Beasiswa S2 Kedokteran di Rusia
Qonata mengungkapkan bahwa impianya adalah melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana. Sejak awal kuliah, dia aktif mencari informasi tentang beasiswa untuk lanjut ke tingkat tersebut.
“Pertama, aku masih berusaha untuk mencari info beasiswa kuliah kedokteran di Indonesia. Karena memang aku merasa bahwa aku mampu kuliah kedokteran melalui beasiswa. Tapi, setelah mencari-cari, akhirnya aku merasa kecil hati karena tidak mendapatkan informasi tentang beasiswa kedokteran yang bisa aku apply saat itu,” cerita Qonata.
Tak patah semangat, Qonata mulai mencari informasi tentang beasiswa di luar negeri. Di situlah Qonata menemukan informasi mengenai beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Rusia yaitu Russian Government Scholarship.
“Akhirnya aku ngikutin dan aku persiapkan beasiswa ini tuh sebenarnya udah lebih dari dua tahun yang lalu. Aku mulai persiapan, dan tahun ini aku mendaftar, dan alhamdulillah lolos,” ujarnya.
Selang beberapa waktu setelah lolos, Qonata pun mulai mempersiapkan segala kebutuhan untuk melanjutkan studi S2 di Rusia. Menurutnya, tantangan yang dihadapi di Jepang tidak membuatnya berkecil hati, malah semakin termotivasi untuk terus berusaha.
Dari ribuan pendaftar, Qonata terpilih sebagai penerima beasiswa. Menurutnya, seleksi beasiswa tidak terlalu sulit. Ia cukup mengirimkan berkas dan mengikuti wawancara berbahasa Inggris.
Setelah dinyatakan diterima, Qonata belum mendapatkan universitas. Ia diminta mengajukan enam universitas pilihan Pemerintah Rusia yang akan memberikan penempatan universitas.
Qonata merasa sedikit tertekan dengan proses ini. Dia sibuk mencari informasi mengenai universitas di Rusia yang berkualitas. Dia ingin memastikan memilih universitas yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
“Nanti ketika kita sudah dinyatakan lolos dari enam universitas itu, kita akan ditempatkan,” ujarnya.
Magang di Jepang
Sembari menunggu waktu kelulusan dan bertolak ke Rusia, Qonata mengasah keterampilannya dengan magang. Tidak tanggung-tanggung, ia mengikuti magang di Negeri Sakura.
Di Jepang, Qonata banyak belajar tentang sistem kesehatan yang terkenal efisien dan teknologi medis mutakhir. Pengalaman magangnya membuka wawasan baru baginya dalam bidang kedokteran.
“Aku tuh sadar kalau semua bentuk beasiswa, walaupun itu beasiswa, pasti butuh modal. Jadi, aku tuh mulai cari-cari dari aku semester keempat kuliah di Keperawatan itu, aku cari-cari info tentang magang mahasiswa. Apa yang bisa aku ikutin supaya aku tuh bisa nabung, kayak gitu. Nah, ternyata aku dapat info bahwa jurusan aku itu dia ada kerjasama dengan nursing home di Jepang,” jelasnya yang juga menabung dengan menjadi asisten dosen dan coaching debat bahasa Indonesia.
Usai mendaftar, Qonata kembali mendapatkan hasil dari kerja kerasnya. Dia dipilih sebagai salah satu mahasiswa yang akan melakukan magang di Jepang.
Magang yang diikuti Qonata memberikan tunjangan hidup dan kelas pembelajaran bahasa Jepang. Qonata mengungkapkan bahwa ia mengalami kesulitan dalam beradaptasi pada awalnya sehingga sempat ingin kembali ke tanah air.
“Budaya di Jepang itu sangat ketat ya. Saat bekerja, harus fokus bekerja. Mereka tidak peduli apakah kamu seorang mahasiswa, tidak peduli apakah kamu memiliki kebutuhan untuk belajar. Jika kamu menjadi seorang intern di sini, kamu harus mengikuti alur kami, seperti itulah,” ucapnya.
Kesimpulan
Qonata Putri, mahasiswa yang sukses menjalani program magang di Jepang dan kemudian mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi S2 Kedokteran di Rusia, menginspirasi banyak orang dengan perjuangannya dalam mengejar mimpi kedokterannya. Dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat yang tinggi, Qonata berhasil melewati berbagai tantangan dan meraih kesuksesan yang diimpikan. Kisah perjalanan Qonata menunjukkan betapa pentingnya tekad dan keyakinan dalam menggapai cita-cita.