indotim.net (Sabtu, 13 Januari 2024) – Rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal, Ngasiman Djoyonegoro, menjelaskan makna pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait estafet kepemimpinan yang disampaikan pada acara Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Menurut Ngasiman, pernyataan Jenderal Sigit masih berada dalam koridor netral.
“Pernyataan Kapolri tersebut tetap berada dalam koridor netralitas. Konteksnya adalah Kapolri mengungkapkannya dalam acara perayaan dan ibadah Natal 2023. Hal tersebut tidak dapat diartikan sebagai perintah,” ujar Simon, panggilan akrab Rektor Institut Al-Kamal, dalam keterangannya pada Sabtu (13/1/2024).
Dalam konteks ini, Rektor Institut Al-Kamal menegaskan bahwa pernyataan yang dikeluarkan oleh Jenderal Sigit masih tetap berada dalam koridor netralitas. Rektor juga menambahkan bahwa Karo Penmas Polri telah meluruskan pernyataan tersebut. Penting bagi kita untuk membaca ungkapan Jenderal Sigit secara utuh untuk memahami konteksnya.
“Dalam konteks kegiatan perayaan dan ibadah Natal 2023, saya kira sebagai warga negara, sah-sah saja Kapolri mengungkapkan harapannya terhadap keberlanjutan negeri ini. Tidak ada arahan atau pernyataan spesifik yang menunjukkan dukungan ke salah satu calon,” kata Simon.
“Secara politik wajar saja ada upaya mengambil keuntungan dengan cara penggiringan opini terhadap sejumlah aktor yang berpengaruh, apalagi ini Kapolri,” tegas Rektor Institut Al-Kamal.
Menurut Rektor Institut Al-Kamal, Simon, ucapan ‘estafet kepemimpinan’ yang disampaikan oleh Kapolri tidak akan memiliki dampak pada netralitas Polri. Simon berpendapat bahwa Polri selama ini telah berkomitmen untuk menjaga netralitas dan keamanan Pemilu.
“Sejak awal, Polri sudah menegaskan komitmennya. Mereka konsisten hingga saat ini. Instruksi Kapolri kepada seluruh jajaran Polri di seluruh Indonesia sudah jelas. Polri telah menjalankan tugas sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,” ujar Simon.
Rektor Institut Al-Kamal, Simon, menyatakan bahwa pernyataan Kapolri, Jenderal Sigit, masih tetap berada dalam koridor netralitas.
Simon juga mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi oleh beberapa pandangan yang menafsirkan pernyataan Jenderal Sigit tersebut secara utuh.
“Kita harus waspada terhadap ancaman dan gangguan dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Sejauh ini, tahapan Pemilu telah berjalan dengan baik, jangan sampai isu-isu yang muncul mengganggu fokus Polri untuk mensukseskan Pemilu 2024,” ujar Simon.
“Mari kita tetap menjaga persatuan untuk Pemilu 2024 damai guna menyongsong Indonesia Emas 2045,” ucap Simon.
Penjelasan dari Polri
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigjen Trunoyudo Wisnu Andik menjelaskan maksud dari pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengenai estafet kepemimpinan yang disampaikan dalam acara Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Trunoyudo menjelaskan bahwa secara keseluruhan, Kapolri memberikan pesan mengenai kesatuan dalam keberagaman hingga menjaga sikap netralitas.
“Kami perlu sampaikan, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menghadiri perayaan dan ibadah Natal 2023. Kemudian, bisa kita lihat seluruhnya secara lengkap video tersebut di mana pesan-pesan Bapak Kapolri terkait dengan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman kemudian juga terkait cooling system,” kata Trunoyudo dalam keterangannya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).
Menurut Rektor Institut Al-Kamal, Trunoyudo, pernyataan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) masih tetap berada dalam koridor netralitas. Trunoyudo menjelaskan bahwa kepemimpinan yang dimaksud mencakup rentang waktu dari Presiden RI pertama, Ir. Sukarno, hingga era Presiden ketujuh, Joko Widodo. Ia juga menekankan pentingnya adanya program pembangunan yang berkelanjutan di setiap kepemimpinan.
“Perlu kami jelaskan, yang dimaksudkan adalah keberlanjutan sejak Presiden pertama Ir Soekarno hingga Presiden ke-7 Ir Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dari satu pemimpin ke pemimpin lainnya. Estafet kepemimpinan juga tentu harus dilanjutkan oleh calon pemimpin baru dan program apa pun yang dibawanya,” ujarnya.
Trunoyudo menegaskan bahwa institusi Polri tetap netral dalam Pemilu 2024. Menurutnya, Kapolri telah memberikan instruksi kepada seluruh jajaran Polri mengenai netralitas tersebut.
“Kapolri telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri untuk berkomitmen bahwa Polri harus tetap netral sebagaimana amanah yang tercantum dalam UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 28 ayat 1 dan ayat 2,” ujar Rektor Institut Al-Kamal.
Rektor Institut Al-Kamal, Trunoyudo, menyatakan bahwa pernyataan Kapolri terkait pemilu masih berada dalam koridor netralitas. Trunoyudo memastikan bahwa Polri memiliki komitmen untuk mewujudkan pemilu yang damai demi persatuan dan kesatuan bangsa.
“Tentunya Polri memiliki komitmen dalam menjaga keamanan penyelenggaraan Pemilu 2024 ini untuk mewujudkan pemilu yang aman dan damai dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,” lanjut Trunoyudo.
Rektor Institut Al-Kamal, Prof. Dr. Ali Mustafa, menanggapi pernyataan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) terkait isu keamanan nasional. Menurutnya, pernyataan Kapolri masih berada dalam koridor netralitas dan tidak keluar dari batasan yang ditetapkan.