Menjelajahi Sejarah Kesehatan Mental Remaja – 2 Maret: Fakta dan Tantangan

indotim.net (Sabtu, 02 Maret 2024) – Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Teen Mental Wellness diperingati setiap tahun pada tanggal 2 Maret. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh remaja.

Lantas, bagaimana asal-usul peringatan Hari Kesehatan Mental Remaja Sedunia? Berikut informasi selengkapnya.

Tentang Hari Kesehatan Mental Remaja Sedunia

Menurut situs National Today, 2 Maret adalah hari di mana Hari Kesehatan Mental Remaja Sedunia diperingati. Hari ini bertujuan menyebarkan informasi tentang masalah kesehatan mental remaja kepada masyarakat secara luas serta mengurangi stigma yang masih melekat terhadap hal tersebut.

Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong)

Sejarah Hari Kesehatan Mental Remaja Sedunia

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana individu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan bermanfaat, serta dapat membuat kemajuan. Meskipun asal-usul kesehatan mental sulit ditentukan, indikasi mengenainya telah ada sejak berabad-abad yang lalu.

Masalah kesehatan mental sebelumnya dianggap sebagai hal supernatural dan bahkan dianggap sebagai hukuman dalam masyarakat beragama. Namun, seiring berjalannya waktu, para ilmuwan mulai menyelidiki topik ini secara mendalam dan akhirnya mulai lebih memahami kompleksitas jiwa manusia.

Masalah kesehatan mental dipelajari dalam bidang psikologi tentang pemahaman kesehatan mental. Namun, masih banyak yang harus dilakukan dalam hal pembelajaran, seperti mendidik masyarakat secara luas dan mengakhiri stigma yang terkait dengan hal tersebut.

Seiring dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, peringatan Hari Kesehatan Mental Remaja Sedunia pada tanggal 2 Maret menjadi momentum untuk terus memperjuangkan upaya-upaya tersebut.

READ  Polisi Segera Panggil Pemilik Warung di Sekitar SMA Internasional

Kesehatan mental merupakan bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan. Fokus pada kesejahteraan emosional secara menyeluruh, kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup, dan adaptabilitas dalam menghadapi perubahan.

Permasalahan kesehatan mental sering terjadi pada remaja dan menjadi 16% dari penyakit pada orang berusia 10 hingga 19 tahun. Masalah kesehatan mental umumnya muncul saat usia sekitar 14 tahun dan seringkali tidak teridentifikasi serta tidak mendapat penanganan yang memadai.

Bunuh diri dan depresi merupakan beberapa penyebab utama kematian di kalangan remaja, dan bahkan dapat memicu permasalahan lain, seperti penyalahgunaan zat di kemudian hari.

Seringkali orang dewasa tidak sepenuhnya memahami apa yang dialami oleh remaja, dan stigma seputar penyakit mental dapat membuat remaja merasa enggan untuk mencari pertolongan. Melalui peringatan Hari Kesehatan Mental Remaja Sedunia, diharapkan kesadaran tentang kesehatan mental bisa semakin meningkat, serta mendorong terciptanya dialog terbuka yang memungkinkan bantuan bagi remaja.

Cara Memperingati Hari Kesehatan Mental Remaja Sedunia

Jika terdapat remaja di sekitar Anda, pastikan untuk memeriksanya. Seringkali, seseorang hanya membutuhkan teman untuk berbicara dan mengeluarkan isi hatinya.

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk mendukung kesehatan mental remaja:

Tanyakan apakah mereka baik-baik saja dan apakah ada sesuatu yang ada dalam pikiran mereka. Ciptakan ruang yang aman dan tidak menghakimi.

Jika terdapat situasi yang mengkhawatirkan, sebaiknya segera beritahu anggota keluarga Anda. Dalam keadaan darurat atau jika menghadapi ancaman apapun, segera hubungi nomor darurat 112 (di Indonesia) atau 911 (di Amerika).

Kesimpulan

Peringatan Hari Kesehatan Mental Remaja Sedunia pada tanggal 2 Maret merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh remaja. Dengan sejarah yang kompleks namun mengacu pada peningkatan pemahaman dan penghapusan stigma, upaya mendukung kesehatan mental remaja menjadi semakin krusial. Dengan angka masalah kesehatan mental yang cukup tinggi pada remaja, penting bagi kita sebagai masyarakat untuk aktif dalam mendukung dan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental remaja, serta melibatkan diri dalam dialog terbuka untuk membantu mereka yang membutuhkan.

READ  Mahfud Bicara Perubahan KPK Menjadi Badan, Nawawi Punya Tanggapan Menarik!