Soal Pertemuan Gibran dengan Raja di Maluku, TKN: Lebih dari Silaturahmi, Jangan Lewatkan Informasi Ini

indotim.net (Sabtu, 13 Januari 2024) – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid buka suara terkait dugaan pelanggaran Pemilu yang dilakukan Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka di Maluku. Hal ini menyusul pertemuan Gibran dengan raja-raja adat dan ketua latupati se-Maluku.

Nusron menegaskan bahwa kunjungan Gibran ke Maluku merupakan silaturahmi yang bertujuan untuk mendengarkan aspirasi dari tokoh-tokoh adat daerah. Dia juga mengimbau semua pihak untuk menghargai konteks adat istiadat yang ada.

“Ada petuah Jawa yang menyatakan ‘deso mowo coro, negoro mowo toto’. Artinya setiap wilayah memiliki cara dan adat istiadat-nya masing-masing. Ini harus dihargai,” jelas Nusron Wahid dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/1/2024).

“Yang namanya raja itu pemimpin adat. Dalam konteks silaturahmi di Maluku, para raja tersebut hadir sebagai pemimpin adat. Tolong, jangan dicampurkan dengan hal lain,” lanjutnya.

Menurut Nusron, adat istiadat merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat di wilayah Maluku.

“Sejak dulu, Maluku dikenal sebagai negeri Para Raja. Bahkan sebelum adanya pembagian wilayah menjadi desa-desa. Jika Raja hanya dianggap sebagai kepala desa, berarti tidak menghargai kearifan lokal, tidak menghargai adat istiadat setempat,” jelasnya.

Politisi dari Partai Golkar tersebut menekankan bahwa pertemuan yang terjadi di Swiss-Bell Hotel pada Senin (8/1) lalu adalah silaturahmi belaka, dan tidak membahas mengenai kebijakan atau dukungan terkait dengan desa.

“Para Raja juga bertemu dalam kapasitasnya sebagai raja adat. Bicara tentang kearifan lokal Maluku, tentang keterwakilan suku Maluku dalam pembangunan Indonesia, serta permasalahan hak adat. Itu yang dibicarakan,” jelasnya.

Mengenai dukungan dari para raja di seluruh Maluku, Gibran menyatakan bahwa ini masih dalam konteks adat Maluku.

READ  TKN Ungkap Strategi Canggih Prabowo-Gibran untuk Kemakmuran Petani Indonesia

“Sekali lagi tolong dihargai adat istiadat setempat, hargai adat istiadat di Maluku,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya Bawaslu Maluku menyatakan sedang menyelidiki dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Gibran Rakabuming Raka ketika bertemu dengan para raja/kepala desa selama melakukan kampanye di Maluku.

Kesimpulan

Kontroversi pertemuan antara Gibran Rakabuming Raka dengan para raja adat dan kepala desa di Maluku telah memicu perdebatan mengenai pelanggaran Pemilu. Namun, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid, menyatakan bahwa kunjungan tersebut sebenarnya hanya sebagai bentuk silaturahmi dan mendengarkan aspirasi masyarakat adat. Nusron menekankan pentingnya menghormati adat istiadat dan kearifan lokal dalam menjaga kebhinekaan Indonesia. Selain itu, dia juga menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak membahas tentang kebijakan atau dukungan terkait desa. Meskipun Bawaslu Maluku sedang menyelidiki dugaan pelanggaran, Gibran tetap meminta agar adat istiadat setempat dihargai dan dipertimbangkan dalam konteks adat Maluku.