Cara Membuat Bibit Cabe Anti Gagal
Kali ini indotim.net akan membahas tutorial bagaimana cara mempersiapkan bibit cabe mulai dari persiapan benih hingga siap tanam. Pertanyaan ini sering muncul di kalangan petani cabe yang masih pemula dalam hal cara menanam cabe. Bagi yang sudah ‘pro’ bisa diskusi ya.
Media semai
Persiapan pertama adalah menyiapkan media semai. Basahi media tersebut dengan air secukupnya, jangan sampai menggenang. Kita berusaha membuat media yang lembab, jangan sampai sangat lembab karena akan berdampak pada daya kecambah. Akan menyebabkan terjadinya pembusukan benih pra kecambah dan gagal.
Penggunaan bahan aktif
Setelah melembabkan media, kita siapkan amunisi untuk mengantisipasi benih supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Siapkan 3 bahan kandungan berikut; asam humat, fosfat, dan sipermetrin. Takaran asam humat hanya ¼ sendok makan bercampur 7 liter air. Fungsi asam humat adalah untuk pembenahan tanah dan mempercepat cara kerja dari nutrisi yang diberikan. Kandungan fosfat salah satunya berfungsi merangsang akar. Penambahan asam humat akan memberikan manfaat akar yang dihasilkan tidak terlalu panjang tetapi memilki serabut atau bulu-bulu akar yang banyak. Banyaknya bulu-bulu akar ini berfungsi mempercepat penyerapan nutrisi dan tigor pun akan lebih kuat. Hal ini untuk mengantisipasi aktivitas anti rebah semai pada benih. Kemudian untuk nutrisi bisa menggunakan ‘Super Interfos’ yang lebih berfokus pada kandungan fosfatnya. Takarannya adalah setiap 1 sendok makan bercampur dengan 7 liter air. Kandungan fosfat ini memiliki banyak peran, di antaranya merangsang sistem perakaran, pertunasan, dan mempercepat proses perkecambahan sehingga bibit akan lebih kuat, pertunasan lebih cepat, dan akar menjadi lebih banyak. Selanjutnya, untuk mengatasi gangguan hama berupa semut, cacing, uret, dan sebagainya bisa menggunakan sipermetrin 6 – 7 tetes untuk 7 liter air. Dari 7 liter ini bisa dipakai untuk sekitar 2800 bibit. Kita ulang kembali, untuk penyiraman pertama hanya menggunakan air biasa. Tidak sampai menggenang. Setelah itu dengan air bercampur larutan yang telah dibuat tadi akan tetapi tidak terlalu basah, hanya sebagai pembasah saja.
Membuat lubang tanam
Setelah penyiraman, buat lubang tanam untuk benih menggunakan jari tangan dengan kedalaman sekitar 2 cm. Melubangi dengan jari dianggap lebih efektif ketimbang memakai alat bantu semacam pulpen, karena lubang menjadi lebih besar dan lebih mudah memasukkan benih ke dalamnya. Mengapa kedalaman lubang hanya sekitar 1 – 2 cm? Karena jika terlalu dalam, untuk penyemaian dengan media konvensional alias menutup dengan tanah, maka akan mempengaruhi proses perkecambahan.
Penyebaran benih
Varietas benih ini sesuai dengan keinginan pembudidaya. Pada dasarnya, semua varietas ini perlakuannya sama. Tidak ada yang berbeda, kecuali tanaman-tanaman yang memilki kulit atau cangkang agak tebal, seperti pare. Secara khusus, untuk tanaman cabe persemaiannya sama. Kali ini kita bisa menggunakan benih cabe ‘PAKEM 21’ sebagai contoh. Anda bisa mendapatkannya pada toko pertanian terdekat atau membeli secara online. Alasan pertama mengapa memakai ‘PAKEM 21’ adalah karena akan menghadapi musim hujan (panennya), walaupun waktu tanam pada musim kemarau. Alasan kedua ‘pakem 21’ yakni memiliki tipe buah ke atas untuk menghindari serangan-serangan jamur khususnya patek. Alasan-alasan ini pada dasarnya untuk mengurangi resiko-resiko kegagalan khususnya pada musim hujan. Setelah media siap, masukkan benih ke dalam yang telah dibuat. Satu biji benih untuk tiap satu lubangnya. Selanjutnya tutup lubang-lubang tersebut dengan mulsa hitam perak, tidak menggunakan tanah. Pemasangan tutup untuk warna perak mulsa pada bagian atas dan warna hitam bagian bawah. Tujuan menggunakan mulsa ini adalah warna perak mulsa yang memantulkan panas matahari, sedangkan warna hitam untuk menjaga kelembaban area tanah. Lama menutup lubang dengan mulsa adalah 8 hari. Setelah 8 hari, buka mulsa tersebut pada sore hari. Karena untuk mengatisipasi adanya benih yang belum optimal pertumbuhan kecambahnya, sehingga diharapkan sore hingga pagi hari bisa tumbuh optimal, terhindar dari terik panas matahari. Resiko kematian atau pengeringan bakal akar akan kecil jika membuka mulsa pada sore hari.
Pengocoran
Perlakuan selanjutnya adalah pengocoran. Pengocoran untuk tanaman berumur di bawah 1 minggu setelah pembukaan mulsa, yakni sekitar 15 hari intervalnya adalah 3 hari sekali. Gunakan air biasa dengan alat sarangan gemboran supaya air yang keluar lembut dan resiko kerusakan akar lebih sedikit. Setelah 15 hari, pengocoran dilakukan secara rutin tiap pagi hari sebelum jam 09.00. Perawatan tambahan untuk mencegah gangguan hama bisa menggunakan ‘sipermetrin, imidakloprid, dan abamektin’, sesuaikan dengan kebutuhan. Untuk mengatasi gangguan jamur, gunakan bahan aktif klorotalonil. Merangsang pertumbuhan akar bisa juga dengan morden-fol. Dosis normal untuk larutannya, tetapi setiap polybagnya sangat minim. Sifatnya hanya pengkabutan saja. 1 tangki 16 liter untuk puluhan ribu tanaman. Interval penyemprotan sekitar 7 hari sekali, sesuaikan dengan kebutuhan media tanaman. Akhirnya, pada umur 25 hari benih sudah siap pindah tanam ke media lebih besar. Indikator utama pindah tanam bukan berdasar umur tanaman, tetapi jumlah daun. Sebaiknya jumlah daun ada 6 – 7 helai. Karena jumlah daun sebanyak ini dinilai tanaman sudah tidak terlalu kecil, sehingga sudah bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Sedangkan pemupukan efektif setelahnya bisa membaca pada link kami yang lain. Akhir kata, mungkin sekian dulu yang bisa kami bagikan tentang ‘cara membuat bibit cabe rawit’, khususnya. Semoga bermanfaat.