Pengurangan Emisi CO2: Menciptakan Hari Aksi Bersama untuk Lingkungan Lebih Hijau

indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Tanggal 28 Januari diperingati sebagai Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional atau International Day for Reducing CO2 Emissions. Perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan penggunaan emisi yang berdampak pada penurunan kualitas udara.

Apa Itu Hari Pengurangan Emisi CO2?

Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional adalah peringatan yang bertujuan sebagai pengingat dan mendorong kesadaran setiap orang di seluruh dunia untuk mengurangi penggunaan emisi CO2 dan untuk mengendalikan efek dari penggunaannya secara global.

Untuk diketahui, emisi CO2 adalah emisi yang dihasilkan dari penggunaan energi panas dan listrik dalam suatu proses produksi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), emisi adalah kandungan gas mesin yang dibuang ke udara. Sementara CO2 atau karbon dioksida adalah senyawa karbon yang mengandung oksigen dalam bentuk gas tanpa warna, lebih berat dari udara, tidak terbakar, dan dapat larut dalam air.

Menurut laporan yang dikutip dari situs Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, emisi gas CO2 telah meningkat secara drastis sejak tahun 1950-an akibat kemajuan industri yang sejalan dengan tingginya konsumsi energi. Emisi tersebut dapat berasal dari penggunaan energi listrik, aktivitas penggunaan kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah.

Sejarah dan Tujuan Peringatannya

Latar belakangnya, menurut situs Days Of The Year, kesadaran akan perlunya mengurangi emisi gas rumah kaca atau CO2 telah menjadi perhatian para ilmuwan selama lebih dari 100 tahun. Pada tahun 1896, seorang ilmuwan dari Swedia, Svante Arrhenius, pertama kali memprediksi bahwa perubahan tingkat karbon dioksida di atmosfer berpotensi mengubah suhu permukaan bumi dengan efek rumah kaca.

READ  Kapolda Papua Ungkap Kendala Negosiasi Pembebasan Pilot Susi Air

Pada tahun 1938, seorang ilmuwan bernama Guy Callendar mengekspos hubungan antara peningkatan emisi CO2 dengan pemanasan global dan perubahan iklim. Selain itu, penelitian yang dilakukan pada tahun 1824 oleh Joseph Fourier juga relevan, dimana ia menghitung bahwa planet dengan ukuran yang sama dengan Bumi seharusnya jauh lebih dingin dalam kaitannya dengan Matahari, menunjukkan bahwa ada jenis isolasi atau “selimut” yang membuat Bumi tetap hangat.

Ketika para ilmuwan terus mempelajari dampak efek rumah kaca dan hilangnya lapisan ozon di planet ini, semakin banyak bukti yang terungkap tentang pemanasan global, termasuk naiknya permukaan air laut, meningkatnya kekeringan, kebakaran hutan yang parah, menurunnya pasokan air, dan banyak lagi.

Ketika Protokol Kyoto ditandatangani pada tahun 1997, hal ini menandai pergerakan yang positif dalam upaya mengurangi gas rumah kaca dari negara-negara industri. Kemudian, pada tahun 2015, Perjanjian Paris diadopsi sebagai perjanjian hukum yang mengikat 196 negara untuk membatasi pemanasan global dengan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Selanjutnya, peringatan Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional diadakan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong partisipasi semua lapisan masyarakat di seluruh dunia dalam menjaga lingkungan dan planet Bumi dengan mengurangi jejak karbon atau emisi CO2.

Lihat juga Video ‘Startup di California Optimalkan Batu Kapur untuk Serap CO2 Lebih Cepat’:

Hari Pengurangan Emisi CO2 pada 28 Januari adalah perayaan tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) dalam upaya mengatasi perubahan iklim.

Sejarah perayaan ini dapat ditelusuri kembali ke tahun 1988, ketika Perjanjian Perlindungan Ozon Pertama ditandatangani di Montreal, Kanada. Karena semakin meningkatnya kekhawatiran tentang perubahan iklim dan dampaknya yang merugikan, diadakanlah Hari Pengurangan Emisi CO2 sebagai upaya untuk mempromosikan langkah-langkah pengurangan emisi CO2 dan menciptakan kebiasaan hidup yang lebih berkelanjutan.

READ  Bill Gates Soroti Kontribusi Indonesia & Malaysia 1,4% pada Pencemar Bumi

Tujuan dari perayaan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengurangi emisi CO2. Hal ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti mengurangi penggunaan energi fosil, mengadopsi energi terbarukan, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dan mendukung kebijakan-kebijakan yang dapat mengurangi emisi CO2.

Meningkatnya kesadaran tentang pentingnya pengurangan emisi CO2 diharapkan dapat menginspirasi individu, komunitas, dan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah nyata dalam mengatasi perubahan iklim.

Kesimpulan

Peringatan Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional pada tanggal 28 Januari bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam mengurangi emisi CO2 yang berdampak pada penurunan kualitas udara. Emisi CO2 yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia telah meningkat secara drastis sejak tahun 1950-an, dan hal ini memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan perubahan iklim. Dengan adanya peringatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya mengurangi emisi CO2 semakin meningkat, dan individu, komunitas, serta pemerintah akan mengambil langkah-langkah nyata untuk mengatasi perubahan iklim dengan cara mengurangi penggunaan energi fosil, mengadopsi energi terbarukan, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dan mendukung kebijakan-kebijakan yang dapat mengurangi emisi CO2.