Kekayaan Kalimat: Definisi, Ragam, dan Ilustrasinya

indotim.net (Selasa, 05 Maret 2024) – Kalimat dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan bentuknya, yaitu kalimat tunggal dan majemuk. Kalimat tunggal merupakan kalimat yang terdiri dari satu inti kalimat atau klausa tunggal.

Nah, bagaimana dengan kalimat majemuk?

Kalimat majemuk adalah jenis kalimat yang terdiri dari dua struktur klausa. Menurut Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia yang ditulis oleh Indri Anatya Permatasari, kalimat majemuk didefinisikan sebagai gabungan dari beberapa kalimat tunggal.

Klausa yang membentuk kalimat majemuk dapat mengandung dua atau lebih unsur SPOK dan pelengkap.

Berdasarkan hubungan antar klausanya, kalimat majemuk memiliki 5 jenis, berikut penjelasannya.

Jenis-jenis Kalimat Majemuk

1. Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah jenis kalimat yang memiliki unsur-unsur dengan hubungan setara atau sederajat. Kalimat ini dapat dikenali melalui penggunaan kata hubung seperti lalu, dan, kemudian, tetapi, melainkan, atau, dan sebagainya.

Kalimat majemuk setara juga ditandai dengan setiap klausa memiliki makna tersendiri dan tidak saling tergantung.

Kalimat majemuk setara memiliki pembagiannya lagi, yaitu setara menggabungkan, setara memilih, dan setara mempertentangkan.

Dalam kalimat majemuk setara, terdapat tiga jenis hubungan antara unsur kalimat. Pertama, adalah setara menggabungkan yang mencirikan hubungan antara dua kalimat yang disatukan menjadi satu kalimat majemuk oleh kata penghubung dan pemisah seperti “dan” atau “sertu”.

Contoh Kalimat Majemuk Setara

– Anak-anak makan ubi bakar kemudian bermain sepak bola.

READ  Kampanye Seru di Parung Bogor, Anies Bacakan Pantun Asam Sulfat yang Menggelitik

Sebelumnya, kita telah membahas mengenai kalimat majemuk dan strukturnya. Sekarang, mari kita perlu memahami contoh kalimat majemuk agar pemahaman kita semakin jelas.

Satu contoh sederhana kalimat majemuk adalah, “Anak-anak (S), makan (P), ubi bakar (O), kemudian (konjungsi), bermain (P), sepak bola (O).” Kalimat ini menggambarkan sebuah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh subjek, yakni anak-anak, dari makan hingga bermain sepak bola.

– Diana tidak suka matematika, tetapi dia lebih memilih belajar logaritma.

Diana (S), tidak membenci (P), matematika (O), melainkan (konjungsi), logaritma saja (P).

2. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah jenis kalimat yang memiliki unsur-unsur yang tidak sama kedudukannya. Dalam kalimat ini, terdapat unsur yang bisa berperan sebagai kalimat utama (induk kalimat) serta unsur lain yang berperan sebagai kalimat anak.

Ciri-ciri kalimat majemuk bertingkat adalah penggunaan konjungsi seperti meskipun, walaupun, sedangkan, daripada, demi, seandainya, yang, dengan, sehingga, karena, untuk, dan masih banyak lagi.

Kalimat majemuk bertingkat juga memiliki ciri bahwa klausanya memberikan informasi tambahan atau rincian terhadap klausa utama. Hubungan antara klausa utama dan klausa anak ditandai oleh kata penghubung subordinatif.

Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat

– Ibu mengurus rumah, sedangkan ayah bekerja di kantor.

Bagian sebelumnya membahas tentang kalimat majemuk dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Kalimat majemuk terdiri dari klausa-klausa yang saling terkait. Pemahaman yang baik terhadap jenis-jenis kalimat majemuk dapat membantu dalam menyusun kalimat secara efektif dan jelas.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih jauh tentang jenis-jenis kalimat majemuk beserta contoh-contohnya sehingga pembaca memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai struktur kalimat ini.

Ketika mencoba memahami kalimat majemuk, penting untuk memperhatikan hubungan antara subjek, predikat, dan keterangan yang terdapat dalam setiap klausa. Hal ini akan memudahkan dalam mengidentifikasi jenis-jenis kalimat majemuk yang ada.

READ  20 Soal Ujian PAI Kelas 9 SMP Semester 2, Siapkan dirimu dengan Belajar dan Hafalan!

Karena cuaca sedang panas, petani harus bijaksana dalam mengambil keputusan terkait tanaman padi mereka.

Karena (konjungsi), cuaca panas (pelengkap), para petani (S) memutuskan (P), untuk menunda tanam padi (O).

3. Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan ialah kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal yang digabungkan untuk membentuk kalimat utuh. Biasanya, kalimat majemuk rapatan ini menggunakan tanda baca koma (,) untuk memisahkan atau menggabungkan bagian-bagian kalimatnya.

Kalimat majemuk merujuk pada kalimat yang terdiri dari dua atau lebih klausa yang saling terkait dan dihubungkan oleh konjungsi-konjungsi seperti dan, juga, serta, dan lain-lain.

Contoh Kalimat Majemuk Rapatan

– Dia gemar membaca novel, juga sering menulis cerita pendek.

Dia (S), suka membaca (P), novel (O), juga (konjungsi), sering menulis (P), cerita pendek (O.

– Mereka belajar fisika, serta mempersiapkan diri untuk ujian besok.

Mereka (S), belajar (P), matematika (O), serta (konjungsi), mempersiapkan diri (P), untuk ujian besok (O).

4. Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran merupakan gabungan antara kalimat majemuk setara dan bertingkat. Kalimat ini terdiri dari minimal 3 klausa.

Contoh Kalimat Majemuk Campuran

– Setelah menyelesaikan esai, Shafa pergi ke pasar karena cuaca cerah.

Setelah (konjungsi), menyelesaikan (P), esai (O), Shafa (S), pergi (P), ke pasar (K), karena (konjungsi), cuaca cerah (pelengkap).

– Kakak tertidur pulas sementara adik riang bermain di sisinya.

Kakak (S), tidur (P), nyenyak (pelengkap), sementara (konjungsi), adik (S), bermain (P), di sampingnya (K).