Teka-Teki Kasus Mayat Terikat Lakban: Rumah Terkunci di Dalamnya

indotim.net (Kamis, 18 Januari 2024) – Pria bernama Kemal (51) ditemukan tewas dalam rumah kontrakan di Desa Cikeas Udik, Gunungputri, Kabupaten Bogor. Penyebab kematian Kemal hingga kini masih misterius.

Pada Selasa (16/1) pagi, pemilik kontrakan menemukan jasad Kemal di dalam kamar mandi rumah kontrakan. Kemal adalah seorang pekerja di toko material yang ditemukan tewas.

Kemal ditemukan dalam kondisi ‘tak wajar’ di dalam kamar mandi. Jasadnya tertutup sarung dari atas kepala sampai mata kaki, sementara kepalanya diikat lakban di bagian luar.

Mulut dan hidung Kemal juga tertutup lakban. Yang menjadi tanda tanya, kamar kontrakan Kemal dalam keadaan terkunci dari luar.

Awal Mula Jasad Kemal Ditemukan

Jasad Kemal ditemukan pertama kali pada Selasa (16/1) sekitar pukul 08.45 WIB oleh pemilik kontrakan. Pemilik kontrakan terpaksa membobol jendela lantaran tidak mendapatkan jawaban saat dipanggil-panggil.

“Pada saat ditemukan oleh warga, yaitu pemilik kontrakan, ketika mereka menggedor pintu, tidak ada sahutan dari dalam,” ujar Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara kepada wartawan pada Selasa (16/1).

Ilustrasi penemuan mayat

Ditemukan Bersarung dan Terikat

Korban ditemukan tewas di dalam kamar mandi. Saat ditemukan, korban dalam kondisi meringkuk dan bersarung yang menutupi wajah hingga badan serta bagian kepala diikat dengan menggunakan lakban hitam.

“Pada saat kita menemukan mayat tersebut, celananya sudah terbuka, ia ditemukan dalam posisi jongkok, terjatuh dengan tubuh yang meringkuk, serta mengenakan sarung yang menutupi kepalanya dan terdapat lakban di sekitar kepalanya,” tambah Teguh.

READ  Investigasi Bullying di SMA Internasional: 5 Fakta Mengejutkan yang Melibatkan 12 Orang Tersangka

Keanehan semakin menyelimuti kasus mayat yang ditemukan terikat dengan lakban. Tidak hanya itu, rumah tempat kejadian juga terkunci dari dalam.

“Betul (Lakban menutup mulut dan hidung),” kata Teguh.

Pintu Rumah Terkunci dari Dalam

Polisi masih melakukan penyelidikan mengenai keberadaan orang lain di dalam kontrakan sebelum korban ditemukan meninggal. Namun, berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sementara, pintu kamar kontrakan tersebut terkunci dari dalam.

“Memang kunci pintu ada di dalam dan pintu dalam keadaan terkunci,” ucap Teguh.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya….

Temuan Kotoran di Lubang WC

Polisi menemukan adanya sisa kotoran yang belum disiram air di WC, tempat jasad Kemal ditemukan. Polisi menduga, korban tewas saat buang air.

“Kemungkinan, dimungkinkan (meninggal) pada saat buang air besar karena di situ masih dalam keadaan celana terbuka dan keadaan masih ada air besar yang belum dibersihkan atau belum disiram,” kata Teguh.

Barang Bukti Lakban hingga Tali

Polisi telah menyita beberapa barang bukti di lokasi kejadian, termasuk lakban, besi letter ‘S’, dan tali.

“Barang bukti yang kami amankan mencakup sampel lakban yang diduga digunakan untuk mengikat bagian kepala. Selain itu, kami juga menemukan satu utas tali dan besi bertuliskan huruf S yang berada di samping kasur,” ungkap Teguh.

Tak Ada Barang yang Hilang

Polisi masih belum dapat memastikan apakah korban tersebut dibunuh atau dirampok. Sampai saat ini, tidak ada tanda-tanda adanya barang milik korban yang hilang.

“Kalau barang yang hilang, sementara dari saudaranya, kakak kandung tadi hadir di sini tidak ada barang yang hilang. Bahkan handphone, dompet masih ada di sini,” ujar Teguh.

Baca selanjutnya: saksi-saksi diperiksa….

READ  TKN Prabowo Tancap Gas di Putaran Pertama di Tengah Isu Koalisi Anies-Ganjar

Tiga Orang Saksi Diperiksa

Polisi terus melakukan penyelidikan terkait kematian seorang pria bernama K (40) yang ditemukan tewas dengan sarung dan terlilit lakban di kamar mandi kontrakan di Gunungputri, Bogor, Jawa Barat. Dalam perkembangan terbaru, polisi telah memeriksa tiga orang saksi terkait kasus ini.

“Sampai saat ini kami terus intens melakukan penyelidikan mendalam, klarifikasi saksi-saksi, dan menyimpulkan bukti-bukti lainnya,” ujar Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Komara saat dihubungi pada Rabu (17/1/2024).

“Kami sudah mengambil keterangan sebanyak 3 saksi, hari ini rencananya akan mengambil keterangan dari saksi-saksi lainnya,” tambahnya.

Sementara polisi juga masih menunggu hasil visum RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk mengetahui penyebab kematian korban.

“Belum, penyebab kematian belum bisa dipastikan, kami sedang menunggu hasil dari RS Kramat Jati dan sampai saat ini kami terus intens melakukan penyelidikan mendalam, klarifikasi saksi-saksi, dan menyimpulkan bukti-bukti lainnya,” kata Teguh.

Lokasi penemuan mayat pria bersarung dan terlilit lakban di Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Kesaksian Ketua RT

Ketua RT setempat, Abdul Rosid atau Rosid, mengungkap detik-detik penemuan mayat Kemal. Mayat Kemal ditemukan di dalam kamar mandi dengan dililitkan sarung dan terikat lakban di bagian kepala, mulut, dan hidungnya.

Ilustrasi police line

“Pas saya cek lokasi langsung, belum ramai juga, posisi jenazah sudah di kamar mandi, berselimutkan sarung, posisi miring, kondisi mulut sama hidung terlakban,” kata Rosid kepada wartawan, Selasa (16/1).

Rosid pertama kali mendapat kabar dari pemilik kontrakan yang juga kerabat korban. Menurut pemilik kontrakan, kematian Kemal terlihat tidak wajar.

“Pihak yang memiliki rumah kontrakan datang ke rumah, melaporkan, minta tolong ‘Pak RT, di tempat saya ada yang meninggal, meninggalnya tidak wajar. Saya meminta bantuan’, saya melaporkan kepada Pak RW di kantor desa dan juga kepada kepolisian,” kata Rosid.

READ  Bos KTM: Strategi Marc Marquez dan Kemungkinan Pindah Tim

Rosid menjelaskan bahwa K adalah kerabat dari pemilik kontrakan. K bekerja di toko bangunan serta bertugas sebagai penjaga keamanan kontrakan.

“Korban ini bekerja di toko material dan menjaga toko tersebut. Jenazah (K) ini terikat dengan ikatan baraya, yang merupakan saudara dari pemilik kontrakan. Di sini dia tinggal sendirian. Dia tinggal dan juga bekerja sebagai penjaga kontrakan,” ujar Rosid.

Kemal tinggal sendirian di kontrakan tersebut. Rosid mengaku jarang melihat ada tamu datang ke kontrakan Kemal.

“Untuk kesehariannya, jenazah (K) jarang di rumah. Karena bekerja, dia pergi pagi dan baru pulang sore, sekitar jam 17.00. Meskipun sudah berkeluarga, namun dia tinggal sendirian di sini. Jarang ada tamu yang datang juga,” tambahnya.