Banjir Muratara Sumsel Masih Menggenangi, Sekolah Diliburkan 5 Hari, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

indotim.net (Selasa, 16 Januari 2024) – Banjir terjadi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel). Akibat banjir ini, sekolah-sekolah di wilayah tersebut telah mengumumkan libur bagi para muridnya.

Dilaporkan oleh detikSumbagsel pada Selasa (16/1/2024), hujan deras terjadi di Muratara sejak Rabu (10/1) dan mengakibatkan banjir. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar di sekolah telah dihentikan selama 5 hari.

Jumlah siswa yang belum masuk sekolah akibat banjir ini mencapai 12 ribu anak dari 71 sekolah. Kami berharap agar hujan tidak turun lagi dan air sungai segera surut, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung segera,” ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan Muratara, Zazili.

Banjir yang melanda Muratara, Sumatera Selatan belum surut sepenuhnya. Akibatnya, para siswa di daerah tersebut sudah libur selama lima hari. Banjir ini juga membuat sejumlah sekolah terendam air di enam kecamatan, mulai dari TK hingga SMA.

Meskipun banjir di beberapa lokasi sudah mulai surut, namun ruangan-ruangan di sekolah tersebut masih belum dapat digunakan. Hal ini dikarenakan perlu dilakukan proses pembersihan terlebih dahulu.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) menyatakan sedang merencanakan bantuan untuk wilayah yang terdampak banjir. Pemprov akan melakukan perhitungan terhadap dampak kerusakan yang terjadi dan jenis bantuan yang akan diberikan.

“Bantuan sedang kami rumuskan, sedang kami hitung kerugian dari dampak banjir ini sebanyak apa bersama Kabupaten/kota. Kami sedang menyiapkan langkah-langkah yang akan dilakukan bersama Kabupaten/kota, termasuk untuk rumah-rumah yang rusak dan sebagainya,” kata Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni.

Peristiwa banjir yang melanda Kabupaten Muratara, Provinsi Sumatera Selatan, masih belum surut. Akibatnya, sekolah-sekolah di daerah tersebut sudah diliburkan selama 5 hari.

READ  Momentusnya PM India Modi Meresmikan Kuil Hindu yang Mengundang Kontroversi

Sejak beberapa hari terakhir, hujan deras yang terus menerus mengguyur wilayah Muratara telah menyebabkan banjir di beberapa desa dan kota. Air yang menggenangi jalan dan pemukiman warga membuat aktivitas sehari-hari terganggu.

Oleh karena itu, pemerintah daerah pun mengambil langkah untuk meliburkan sekolah-sekolah guna menjaga keselamatan para siswa dan guru. Selain itu, juga untuk memudahkan proses penanganan banjir dan membersihkan wilayah yang terdampak.

Sejumlah warga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi banjir yang masih berlangsung. Mereka berharap air segera surut sehingga kehidupan bisa kembali normal.

Tim SAR dan relawan terus melakukan evakuasi warga yang terisolir akibat banjir. Bantuan logistik dan pelayanan kesehatan juga terus diberikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah bencana ini.

Masyarakat setempat berharap agar banjir dapat segera surut dan normalisasi dapat segera dilakukan untuk memulihkan kehidupan. Pemerintah daerah juga diharapkan memberikan bantuan dan perlindungan maksimal bagi masyarakat yang terdampak.

Akibat bencana banjir ini, banyak kerugian materi dan lahan yang dialami oleh masyarakat. Pemerintah pun diharapkan dapat memberikan bantuan dan dukungan dalam proses pemulihan pascabanjir tersebut.

Kesimpulan

Banjir yang terjadi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan telah mengakibatkan sekolah-sekolah di daerah tersebut diliburkan selama 5 hari. Hujan deras yang terus menerus mengguyur wilayah tersebut menyebabkan banjir di beberapa desa dan kota, mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat. Meskipun banjir sudah mulai surut di beberapa lokasi, ruangan-ruangan di sekolah masih belum dapat digunakan karena perlu proses pembersihan terlebih dahulu. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sedang merencanakan bantuan untuk wilayah yang terdampak banjir, dengan melakukan perhitungan terhadap kerusakan yang terjadi dan jenis bantuan yang akan diberikan. Masyarakat setempat berharap agar banjir segera surut dan normalisasi dapat dilakukan, serta pemerintah memberikan bantuan dan perlindungan maksimal bagi masyarakat yang terdampak dalam proses pemulihan pascabanjir.

READ  Pintu Air Pulo Gadung Berstatus Siaga 3, Warga 6 Daerah Diminta Waspada Terhadap Potensi Banjir