indotim.net (Senin, 26 Februari 2024) – Pasukan militer Israel melaporkan telah berhasil menewaskan puluhan pria Palestina yang diduga bersenjata di beberapa wilayah di Jalur Gaza. Menurut pernyataan militer Israel, lebih dari 30 pria bersenjata dilaporkan tewas dalam pertempuran yang terjadi di distrik Zeitoun, Gaza City, yang merupakan kota terbesar di Jalur Gaza.
Seperti yang dilaporkan oleh Reuters dan Al Arabiya pada Senin (26/2/2024), militer Israel dalam rangkuman operasi militer selama 24 jam terakhir di Jalur Gaza mengklaim bahwa pasukannya berhasil menewaskan 10 pria bersenjata dalam pertempuran di Jalur Gaza bagian tengah.
Sebuah insiden mematikan terjadi di Jalur Gaza ketika pasukan Israel berhasil menewaskan puluhan pria Palestina bersenjata dalam pertempuran sengit di kota Khan Younis, bagian selatan wilayah.
Media lokal Israel, The Times of Israel, melaporkan bahwa para pria bersenjata yang tewas dalam pertempuran dengan pasukan Israel di Jalur Gaza adalah anggota kelompok Hamas.
Menurut laporan The Times of Israel, lebih dari 30 anggota Hamas tewas di tangan pasukan Brigade Lapis Baja ke-401 dari Angkatan Bersenjata Israel (IDF) dalam operasi di Zeitoun. Dalam salah satu pertempuran, sebut IDF, brigade itu mengarahkan sebuah jet tempur untuk menyerang sebuah gedung yang menjadi tempat penembak jitu Hamas beroperasi.
Sebanyak 10 anggota Hamas lainnya tewas di tangan pasukan Brigade Infanteri Nahal dalam operasi di Jalur Gaza bagian tengah.
Dilaporkan oleh The Times of Israel, pasukan Israel berhasil mengeliminasi sejumlah anggota Hamas melalui penyergapan, penembakan dengan tank, tembakan dari penembak jitu, serta serangan udara di sepanjang Jalur Gaza.
Dilaporkan bahwa pasukan Israel telah menewaskan puluhan pria Palestina yang diduga bersenjata di wilayah Gaza. Insiden ini menimbulkan kecaman dari berbagai pihak internasional terhadap sikap kekerasan yang terus terjadi di wilayah konflik Israel-Palestina.
Selain menimbulkan korban jiwa, tindakan pasukan Israel ini juga meninggalkan dampak psikologis yang mendalam bagi masyarakat Palestina, terutama keluarga korban yang harus meratapi kepergian anggota keluarga mereka.
Kondisi ini semakin memperumit upaya perdamaian di kawasan tersebut, karena ketegangan antara Israel dan Palestina terus memuncak dan sulit untuk diredam. Upaya mediasi dan dialog antara kedua belah pihak nampaknya perlu diperkuat untuk mengakhiri spiral kekerasan yang terus berlangsung.
Tindakan pasukan Israel yang menewaskan puluhan pria Palestina bersenjata di Gaza telah menimbulkan reaksi keras di seluruh dunia. Kejadian tragis ini menjadi sorotan internasional yang memperlihatkan eskalasi konflik yang terus berlangsung di wilayah tersebut.
Situasi di Gaza semakin mencekam dengan pertempuran yang terus berlanjut, menimbulkan dampak besar bagi warga sipil, termasuk anak-anak yang menjadi korban dalam konflik yang berkepanjangan ini.
Saksikan Video ‘Anak-anak Gaza Idap Hepatitis Akibat Kekurangan Air Bersih’ untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kondisi kritis yang dihadapi oleh masyarakat Gaza akibat konflik berkepanjangan di sana.
Gaza City dikuasai pasukan Israel sejak awal-awal perang berkecamuk pada Oktober tahun lalu, dan baru-baru ini pertempuran sengit melawan Hamas kembali terjadi di kota tersebut.
Pada Selasa pagi, sekelompok tentara Israel berhasil memblokir ratusan militan Palestina yang mencoba menyerang pos pos militer di perbatasan timur Gaza. Kontak senjata terjadi, dan setidaknya puluhan militan tewas dalam baku tembak itu.
Menurut laporan Israeli TV, distrik Zeitoun, yang sebelumnya berada di bawah kendali penuh Israel, kini menjadi lokasi uji coba untuk pengelolaan Jalur Gaza pasca-perang.
Perang meluas di Jalur Gaza setelah Hamas melakukan serangan mendadak terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Tel Aviv mengklaim sekitar 1.200 orang tewas, sebagian besar adalah warga sipil. Lebih dari 250 orang telah diculik dan disandera di Jalur Gaza.
Puluhan orang termasuk pria bersenjata Palestina telah tewas dalam tindakan pasukan Israel di Jalur Gaza. Sebagian dari mereka sebelumnya telah dibebaskan saat gencatan senjata singkat pada November lalu. Saat ini, sekitar 130 sandera masih ditahan di Gaza, sementara Israel mengkonfirmasi bahwa sekitar 31 di antaranya dinyatakan meninggal.
Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza mencatat jumlah korban tewas akibat serangan Israel terus meningkat. Sekitar 30.000 warga Palestina, yang sebagian besar terdiri dari perempuan dan anak-anak, telah kehilangan nyawa akibat rentetan serangan mematikan selama beberapa bulan terakhir.
Kesimpulan
Pasukan militer Israel melaporkan berhasil menewaskan puluhan pria Palestina yang diduga bersenjata di berbagai wilayah Jalur Gaza, termasuk distrik Zeitoun dan kota Khan Younis. Insiden ini menimbulkan kecaman internasional terhadap kekerasan yang terus terjadi di wilayah konflik Israel-Palestina, yang juga meninggalkan dampak psikologis yang mendalam bagi masyarakat Palestina. Situasi ini semakin memperumit upaya perdamaian di kawasan tersebut, membutuhkan mediasi dan dialog yang kuat untuk mengakhiri spiral kekerasan yang terus berlangsung.