indotim.net (Senin, 15 Januari 2024) – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkit luka lama yang menyebabkan Partai Demokrat keluar dari koalisi yang mendukung Anies Baswedan. Meskipun demikian, PKS tetap menganggap Partai Demokrat sebagai sahabat.
AHY awalnya membicarakan tentang Demokrat yang akan terus memperjuangkan agenda perubahan dan perbaikan, meskipun sekarang mereka berada dalam koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
“Setelah kami menjelaskan bahwa agenda kesinambungan, perubahan, dan perbaikan masih bisa dilakukan dengan posisi Partai Demokrat dalam Koalisi Indonesia Maju saat ini, kami berharap masyarakat Indonesia dapat melihat konsistensi Partai Demokrat dalam memperjuangkan kehidupan yang lebih baik bagi rakyat,” ujar AHY dalam pidato politiknya pada Sabtu (13/1) malam.
AHY kemudian menjelaskan alasan mengapa Demokrat tidak lagi berada di dalam Koalisi Perubahan. Dia menyinggung perilaku yang tidak beretika dan tidak bermoral.
“Terkait dengan hal ini, saya juga yakin bahwa masyarakat mengetahui alasan mengapa Demokrat tidak lagi berada dalam koalisi lama. Hal ini terjadi karena perlakuan terhadap Partai Demokrat yang sangat tidak mengindahkan nilai-nilai moral dan etika yang seharusnya,” ucapnya.
Lebih lanjut, AHY menyampaikan bahwa pihaknya mengalami situasi yang tidak mudah pada waktu itu. Namun, ia tidak ingin melihat ke belakang lagi dan memilih fokus untuk memperjuangkan agenda perubahan dan perbaikan di dalam koalisi yang baru.
“Kami memohon masyarakat, dapat memahami situasi Partai Demokrat yang sangat tidak mudah waktu itu. Tetapi, saya tidak ingin melihat ke belakang. Kami ingin melihat ke depan, karena agenda perjuangan kami, Perubahan dan Perbaikan, serta melanjutkan hal-hal yang sudah baik, tetap dapat kami lakukan di tempat kami yang baru,” ujar dia.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menanggapi kembali cerita lama yang mencuat terkait luka-luka di koalisi dengan Partai Demokrat. Meskipun luka koalisi tersebut kembali diungkit, PKS memastikan bahwa mereka tetap menjaga persahabatan dengan Partai Demokrat.
PKS menegaskan bahwa hubungan antara kedua partai tidak akan terpengaruh oleh peristiwa masa lalu. Meski ada perbedaan dan perselisihan, PKS menganggap Partai Demokrat masih merupakan sahabat politik yang penting.
PKS menyatakan siap untuk berkolaborasi dan bekerja sama dengan Partai Demokrat dalam upaya membangun bangsa dan masyarakat. PKS berharap hubungan baik antara kedua partai dapat terus terjalin dan tidak terganggu oleh isu luka koalisi yang kembali mencuat.
Melalui pernyataan ini, PKS ingin menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga kerukunan dan stabilitas politik di Indonesia. PKS mengajak semua pihak untuk fokus pada pembangunan dan menjaga persatuan, serta tidak terjebak dalam polemik luka koalisi yang terjadi di masa lalu.
PKS Menganggap Demokrat Tetap Sahabat
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merespons pernyataan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengungkit luka lama Partai Demokrat. PKS berpendapat bahwa sebagai seorang pemimpin muda, AHY seharusnya tidak lagi terbawa perasaan masa lalu.
“Harusnya cerita lama jangan diulang, sebagai anak muda kita songsong masa depan, jangan lagi menengok ke belakang,” kata Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal kepada wartawan, Minggu (14/1).
Pada bagian sebelumnya, kami telah membahas tentang pernyataan dari Partai Demokrat yang mengungkit-ungkit luka masa lalu dengan PKS. Namun, meskipun demikian, PKS menyatakan bahwa mereka masih menjaga hubungan baik dengan Partai Demokrat. Bahkan, PKS optimis bahwa nantinya Demokrat akan kembali bergabung dengan mereka.
“Demokrat dan PKS sangat dekat, meskipun pada pemilu ini belum berjodoh, tapi mungkin suatu hari nanti kita akan bersama,” ucap Iqbal.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengungkapkan sikapnya terkait luka yang menyakitkan dalam koalisi yang pernah terjadi dengan Partai Demokrat. Meski Demokrat memutuskan untuk mengusung pasangan calon yang berbeda, PKS tetap menghargai keputusan tersebut dan menjaga agar kedekatan sebagai sahabat terus terjalin.
“Bagi kami, Demokrat tetap sahabat meskipun kami memiliki pilihan yang berbeda pada kali ini,” ujar perwakilan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kesimpulan
PKS menegaskan bahwa meski luka lama dalam koalisi dengan Partai Demokrat diungkit, mereka tetap memandang Partai Demokrat sebagai sahabat politik yang penting. PKS berkomitmen untuk menjaga persahabatan dengan Partai Demokrat dan siap untuk berkolaborasi dalam upaya membangun bangsa dan masyarakat. PKS mengajak semua pihak untuk fokus pada pembangunan dan menjaga persatuan, serta tidak terjebak dalam polemik luka koalisi masa lalu. PKS optimis bahwa hubungan baik antara kedua partai akan terus terjalin dan tidak terganggu oleh isu luka koalisi yang mencuat.