indotim.net (Minggu, 21 Januari 2024) – Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, merespon sindiran yang dilontarkan oleh cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), terkait catatan. Timnas AMIN, dalam debat cawapres pertama, menyebut bahwa Gibran juga menggunakan catatan saat menjelaskan State of the Global Islamic Economy (SGIE).
“Dia bilang Cak Imin enak ya lihat catatan, lah dia (Gibran) kemarin (debat cawapres pertama) jawab SGIE pakai catatan, pas Cak Imin nanya, SGIE itu apa, lho bawa catatan,” ujar Jubir Timnas AMIN Usamah Abdul Aziz dalam acara Adu Perspektif Spesial Debat Pilpres 2024 yang disiarkan Total Politik berkolaborasi dengan, Minggu (21/1/2024).
Timnas AMIN memberikan tanggapan terhadap kritik yang dilontarkan oleh Gibran terkait tambang ilegal. Dalam keterangannya, Aziz, salah satu anggota Timnas AMIN, menyoroti masalah izin usaha pertambangan (IUP).
“Ini kan selama ini selalu berbeda pendapat, beliau terlihat aneh dengan pernyataannya tersebut, tentang bagaimana cara tambang ilegal, ya, kami mencabut IUP-nya, bos tambang ilegal tersebut tidak memiliki IUP,” ujar Aziz.
“Apa yang ingin ditarik? Putusan MK ditarik? Tidak mungkin, bagaimana ini dapat dilakukan dengan benar dan rasional,” katanya.
Menurut Timnas AMIN, pernyataan yang disampaikan oleh Gibran hanyalah lelucon belaka. Kemudian, Aziz juga mengomentari bahwa Gibran telah melakukan beberapa kesalahan dalam debat tersebut.
“Pada debat pertama, beliau melakukan kesalahan sebanyak tiga kali. Pertama, gerakan mengayunkan tangan ke arah penonton yang disalahkan oleh KPU. Kedua, meninggalkan podium. Ketiga, berkaitan dengan SGIE, ini adalah kesalahan yang sudah terjadi tiga kali tanpa adanya tindakan apapun. Kenapa? Karena Jokowi junior,” jelasnya.
Kesimpulan
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, merespon sindiran Cak Imin terkait penggunaan catatan dalam debat cawapres pertama. Timnas AMIN menanggapi kritik Gibran terkait tambang ilegal dan menyoroti masalah izin usaha pertambangan (IUP). Timnas AMIN juga menganggap pernyataan Gibran sebagai lelucon belaka dan memperhatikan beberapa kesalahan yang dilakukan oleh Gibran dalam debat.