indotim.net (Sabtu, 02 Maret 2024) – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima para investor dari China, Singapura, Malaysia, dan Amerika yang berencana membangun Cyber Park di Indonesia. Cyber Park ini akan mengusung konsep keberlanjutan dalam sektor pariwisata yang dilengkapi dengan beragam fasilitas. Proyek ini diharapkan menjadi yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Sebuah kesepakatan penting tercapai dalam pertemuan antara Bamsoet dan investor China-AS, di mana Bamsoet memberikan dukungan penuh bagi pembangunan Cyber Park di Indonesia.
Proyek ini diperkirakan memiliki nilai investasi mencapai triliunan rupiah. Selain itu, proyek ini diharapkan dapat membuka ratusan ribu lapangan kerja baru dan menjadi daya tarik bagi wisatawan dari dalam dan luar negeri.
“Pemerintah menargetkan perputaran uang pada sektor pariwisata mencapai Rp 3.000 triliun pada tahun 2024 dengan target kunjungan wisatawan mencapai 1,25-1,5 miliar orang. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pariwisata Indonesia sangat besar. Baik investor lokal maupun asing dapat membangun berbagai destinasi wisata yang menarik tanpa perlu merasa khawatir, karena pasti akan diminati,” ungkap Bamsoet dalam pernyataannya, pada Sabtu (2/3/2024).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan konsep sustainable tourism yang menitikberatkan pada pilar pengelolaan secara berkelanjutan, baik dari sisi sosial, ekonomi, budaya, maupun lingkungan.
Bamsoet menunjukkan dukungannya terhadap investor China-AS dan rencana pembangunan Cyber Park di Indonesia. Menurutnya, investor yang fokus pada sustainable tourism akan memiliki pangsa pasar yang luas di bidang pariwisata. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI memprediksi bahwa sektor pariwisata akan mengikuti lima tren terkait sustainable tourism di tahun-tahun mendatang.
“Pertama, tren culture immersion, yakni wisatawan datang ke tempat yang sangat berbeda dengan tempat tinggal mereka. Tujuan dari wisata ini adalah untuk menyerap, mengetahui, hingga mempelajari budaya masyarakat setempat. Kedua, wellness tourism atau wisata kebugaran untuk mempertahankan kesehatan serta keseimbangan dalam hidup,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bamsoet menyampaikan bahwa fenomena work from destination, di mana orang bekerja dari destinasi wisata, merupakan tren wisata yang akan terus berkembang. Hal ini karena sebagian besar pelaku industri kreatif dan teknologi memiliki kebiasaan untuk bekerja dari berbagai tempat dan destinasi secara remote.
Selain itu, perjalanan off grid dan olahraga pariwisata juga menjadi aktivitas yang paling diminati oleh wisatawan domestik.
Bamsoet menyatakan dukungannya terhadap pembangunan Cyber Park di Indonesia dalam pertemuan dengan investor China dan AS. Dia menyoroti potensi pariwisata Indonesia yang didukung oleh pasar domestik yang luas, seiring dengan kenaikan status Indonesia oleh Bank Dunia dari negara berpendapatan menengah bawah menjadi negara berpendapatan menengah atas. Perubahan ini mencerminkan kekuatan kelas menengah di Indonesia.
“Bank Dunia juga mencatat bahwa jumlah penduduk kelas menengah Indonesia saat ini mencapai 52 juta jiwa (20 persen dari total penduduk). Ditambah potensi 115 juta penduduk yang bisa naik menjadi kelas menengah. Semakin meningkatnya jumlah kelas menengah, semakin membuka potensi konsumen bagi industri pariwisata,” ungkap Bamsoet.
Kesimpulan
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo telah memberikan dukungan penuh bagi investor China-AS dalam pembangunan Cyber Park di Indonesia. Proyek ini diharapkan menjadi yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara dengan nilai investasi triliunan rupiah, ratusan ribu lapangan kerja baru, dan potensi sebagai daya tarik pariwisata yang berkelanjutan. Bamsoet juga menyoroti potensi pertumbuhan pariwisata Indonesia yang didukung oleh pasar domestik yang luas dan meningkatnya jumlah kelas menengah di negara ini.