Pengunggah Konten Dewasa Anak dengan Taktik Pemikat, Sulap Sasaran

indotim.net (Rabu, 28 Februari 2024) – Ribuan konten video dan foto porno anak Indonesia disebar dan diperjualbelikan oleh jaringan lintas negara. Polisi mengungkapkan, para pelaku menggunakan metode child grooming dalam menggaet korban.

“Pelaku selalu menggunakan pendekatan grooming dalam merekrut anak korban dengan berbagai cara,” ujar Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Roberto Pasaribu dalam pernyataannya kepada wartawan pada Rabu (28/2/2024).

Child grooming merupakan teknik yang digunakan untuk memanipulasi pikiran anak demi mencapai tujuan tertentu. Melalui metode ini, pelaku berupaya membuat korban merasa nyaman dalam interaksi dengan mereka.

“Akhirnya, anak korban pun terjerumus dan melaksanakan perbuatan asusila sesuai keinginan pelaku. Tidak hanya itu, aksi tersebut direkam dalam bentuk video dan foto kemudian disebarluaskan melalui berbagai platform media sosial atau aplikasi pesan, bahkan melibatkan pelaku lain di luar negeri,” ungkapnya.

“Seperti dalam kasus ini, dua pelaku ditangkap oleh FBI di Amerika Serikat, dan lima pelaku lainnya kami tangkap di Indonesia. Ditemukan ribuan dokumen elektronik yang tengah didalami untuk menemukan identitas para korban anak lainnya, termasuk aliran uang yang menggunakan metode pembayaran virtual,” kata Roberto yang merupakan alumni FBI National Academy.

Penurunan Konten Pornografi Anak

Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Reza Fahlevi, menyatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menindak ribuan konten pornografi anak yang tersebar luas di dunia maya.

“Kita juga terus melakukan patroli terkait dengan konten ini yang tadi saya sebutkan ribuan foto dan video dengan Kominfo untuk segera men-take down setiap bentuk penyebaran atau pun link internet yang digunakan untuk menyebarkan konten-konten ini,” kata Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Kompol Reza Fahlevi saat jumpa pers di kantornya, dikutip Minggu (25/2).

READ  Warga Medan Bertanya Soal Polemik Hukum Pinjol, Mahfud Mahfud Berikan Penjelasan yang Menarik dan Informatif

Reza menyampaikan bahwa kasus ini menyoroti pentingnya meningkatkan literasi terkait perlindungan anak-anak. Anak-anak dianggap sebagai generasi penerus bangsa Indonesia yang perlu dilindungi dengan baik.

Permintaan kerjasama ini bukanlah hal baru, sebelumnya kami telah mengharapkan dukungan dari awak media untuk menyebarkan pesan ini kepada masyarakat luas, terutama kepada pembaca. Tujuannya adalah agar kita semua dapat meningkatkan literasi tentang perlindungan anak-anak, yang mana mereka adalah generasi penerus bangsa Indonesia yang sangat berharga.

Kesimpulan

Penyebab dari penyebaran konten pornografi anak yang melibatkan taktik pemikat seperti child grooming telah diungkap oleh polisi, dengan penangkapan pelaku di dalam dan luar negeri. Langkah penindakan dan upaya kerjasama antara pihak kepolisian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan media sangat penting dalam menanggulangi fenomena ini. Meningkatkan literasi dan kesadaran akan perlindungan anak-anak juga menjadi kunci dalam melindungi generasi penerus bangsa dari ancaman yang merusak.