Debat Capres: Menyingkap Fenomena Massa Mengambang di Pilkada

indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Debat capres merupakan ajang penting untuk memperebutkan dukungan dari massa mengambang (swing voters) dan yang belum menentukan pilihannya (undecided voters). Debat pertama pada tanggal 12 Desember 2023 dengan tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi, Peningkatan Pelayanan Publik, Penanganan Disinformasi, dan Kerukunan Warga. Debat kedua pada tanggal 22 Desember 2023 dengan tema Ekonomi (Kerakyatan dan Digital), Investasi, Perdagangan, Pajak (Digital), Keuangan, Pengelolaan APBN dan APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan. Debat ketiga pada tanggal 7 Januari 2024 dengan tema Pertahanan, Keamanan, Geopolitik, dan Hubungan Internasional. Dan, debat keempat pada tanggal 21 Januari 2024 dengan tema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa.

Menjadi Penentu

Massa mengambang diramalkan menjadi penentu kemenangan dalam Pilpres 2024. Dari beragam survei, capres Prabowo Subianto berada di posisi teratas, disusul Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Massa mengambang masih berpeluang bergabung ke kubu Amin, Ganjar, atau Prabowo Subianto. Masih adanya massa mengambang menunjukkan bahwa visi, misi, dan program kandidat yang berlaga belum mampu meyakinkan pemilih. Banyak pemilih mengambil keputusan menjelang hari pemilihan kecuali pemilih fanatik yang sudah memiliki keputusan jauh hari sesuai lembaga survei.

Massa mengambang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu mereka yang belum menentukan pilihan karena belum mendapat paparan informasi secara utuh mengenai capres-cawapres, dan mereka yang menunggu gerilya politik uang. Banyak yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) bukan karena hati nurani, melainkan karena mendapatkan uang atau sembako untuk mendukung pasangan tertentu.

Massa mengambang memilih berdasarkan kepentingan pragmatis, jangka pendek, dan kondisional, bukan berdasarkan ikatan ideologis. Hal ini didukung oleh konsultan politik, figur sentral yang berpengaruh, opini lembaga survei, relawan yang militan, dan kecanggihan tim sukses dalam mengemas isu, yang semua itu berdampak pada kenaikan popularitas dan elektabilitas calon.

READ  Prabowo Kecewa: Saya Terpinggirkan di ETAS dan Harus Menghadapi 2 Kekalahan Pilpres

Tantangan utama untuk para pasangan calon dalam debat adalah menarik massa mengambang. Pendekatan ke suara mengambang ini harus terus dilakukan terutama oleh pasangan Ganjar-Mahfud yang belakangan ini semakin menurun. Pemaparan kinerja dengan data dapat menguntungkan pasangan calon untuk menarik massa mengambang yang berpikiran rasional. Namun, beredarnya berita tidak benar alias hoax harus dihindari agar kepercayaan pada paslon tetap terjaga.

Kesimpulan

Debat capres menjadi ajang penting untuk memperebutkan dukungan dari massa mengambang dan yang belum menentukan pilihannya. Capres Prabowo Subianto berada di posisi teratas dalam survei, namun masih adanya massa mengambang menunjukkan bahwa visi, misi, dan program kandidat belum mampu meyakinkan pemilih. Massa mengambang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu mereka yang belum mendapat paparan informasi secara utuh dan mereka yang menunggu gerilya politik uang. Pendekatan ke suara mengambang harus terus dilakukan oleh pasangan calon untuk menarik perhatian mereka, dengan pemaparan kinerja yang didukung data yang akurat. Namun, perlu dihindari penyebaran berita hoax agar kepercayaan pada paslon tetap terjaga.