Eskalator Stasiun Manggarai: Ada Apa?

indotim.net (Senin, 04 Maret 2024) – Eskalator Stasiun Manggarai yang menghubungkan peron 11-12, jalur Bogor-Kota, masih belum dapat digunakan hingga saat ini. Sejak tanggal Rabu, 21 Februari 2024, eskalator tersebut telah ditutup karena mengalami kerusakan teknis. Hingga hari ini, sudah mencapai 13 hari atau hampir dua minggu eskalator tersebut dalam kondisi tidak beroperasi sambil menjalani proses perbaikan.

Sebelumnya, pihak Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan sendiri menyatakan bahwa pengerjaan perbaikan eskalator akan memakan waktu seminggu saja. Namun, hingga saat ini telah melewati hampir 2 minggu dan eskalator tersebut masih belum bisa digunakan.

Terkait hal ini, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Jakarta DJKA Kemenhub, Ferdian Suryo, telah menjelaskan bahwa pihaknya telah menyelesaikan perbaikan eskalator pada hari Jumat sebelumnya.

“Sebenarnya pekerjaan perbaikan sudah selesai pada hari Jumat,” ungkap Ferdian ketika dihubungi.

Sebelumnya, Ferdian telah menjelaskan bahwa pihak stasiun meminta dilakukan uji coba untuk menguji keandalan eskalator pada hari Sabtu lalu. Hasilnya, terungkap bahwa masih ditemukan beberapa hal yang perlu diperbaiki.

Masalah eskalator yang belum berfungsi di Stasiun Manggarai menjadi sorotan publik. Kementerian Perhubungan akhirnya memberikan penjelasan terkait hal ini.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Perhubungan Kemenhub, Hengki Anggito, mengungkapkan bahwa perbaikan eskalator di Stasiun Manggarai akan dilanjutkan.

“Kami memahami kepentingan publik, oleh karena itu pihak kami harus melanjutkan perbaikan eskalator yang sudah berjalan,” kata Hengki di Jakarta, belum lama ini.

Saat ditanya mengenai estimasi waktu pasti kapan eskalator dapat kembali beroperasi, Hengki belum bisa memberikan informasi yang konklusif. “Kami masih terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini,” ujarnya.

READ  Jadwal Terbaru Turnamen Badminton All England 2024 Dimulai Pada Selasa 12 Maret

Sabtu lalu, kami meminta dilakukan uji coba eskalator di Stasiun Manggarai dan mendapatkan masukan yang perlu kami tindaklanjuti,” ungkap Ferdian.

Pada akhir Februari 2024, eskalator Stasiun Manggarai mengalami masalah yang cukup serius. Salah satu eskalator yang seharusnya beroperasi menuju ke atas peron justru malah bergerak ke arah bawah. Kejadian ini menimbulkan kepanikan di antara sejumlah penumpang yang akhirnya terjatuh.

Kejadian tersebut terjadi pada eskalator peron 11-12 yang melayani perjalanan lintas Bogor-Kota. Insiden terjadi pada Rabu, 21 Februari 2024, pukul 18.00 WIB, di waktu yang sama ketika stasiun sedang ramai oleh penumpang.

Setelah kejadian tersebut, eskalator di Stasiun Manggarai akhirnya harus ditutup untuk dilakukan perbaikan. Ferdian menyebutkan sebelumnya perbaikan diperkirakan hanya akan berlangsung selama seminggu. Salah satu komponen yang harus diperbaiki adalah switch break yang mengalami kerusakan dan menyebabkan eskalator mengalami gangguan.

“Rencananya dalam waktu 1 minggu akan dilakukan perbaikan. Namun, mungkin bisa lebih cepat. Mohon bersabar menunggu proses penyelesaian dari tim kami,” ungkap Ferdian kepada kami.

Kesimpulan

Eskalator Stasiun Manggarai yang menghubungkan peron 11-12, jalur Bogor-Kota, masih belum dapat digunakan hingga saat ini setelah ditutup sejak Rabu, 21 Februari 2024 karena mengalami kerusakan teknis. Meskipun pihak Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan menyatakan perbaikan akan memakan waktu seminggu, hingga saat ini eskalator masih dalam proses perbaikan setelah hampir dua minggu tidak beroperasi. Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Jakarta DJKA Kemenhub telah menyelesaikan perbaikan, namun hasil uji coba masih menemukan hal yang perlu diperbaiki. Meskipun estimasi waktu pasti pemulihan eskalator belum dikonfirmasi, Kementerian Perhubungan akan melanjutkan perbaikan eskalator untuk kembali beroperasi. Insiden serius pada akhir Februari 2024, di mana salah satu eskalator Stasiun Manggarai mengalami gangguan, menimbulkan kekhawatiran bagi penumpang yang harus terjatuh, dan komponen yang harus diperbaiki adalah switch break yang rusak.

READ  Kemenhub Investigasi Pilot dan Kopilot Batik Air yang Tertidur 28 Menit