Keberatan Hasto mengenai ‘Ketidaknyamanan di Kabinet’ Diabaikan oleh Istana

indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengemukakan isu mengenai suasana ketidaknyamanan yang saat ini terjadi di kabinet. Namun, isu tersebut langsung ditanggapi dan ditepis oleh pihak Istana.

Hasto mengungkapkan hal tersebut usai membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Sulawesi Utara di Kota Manado pada Sabtu (20/1/2024). Ia mengaku mendengar adanya ketidaknyamanan dalam kabinet saat ini akibat persaingan politik menjelang Pemilu 2024.

“Kita melihat memang terdapat ketidaknyamanan dalam kabinet saat ini,” ujar Hasto seperti yang dikutip dalam keterangannya yang ditulis, Sabtu (20/1/2024).

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2024)

Meskipun demikian, Hasto menegaskan bahwa para menteri yang berasal dari kader PDI Perjuangan bekerja dengan maksimal dan memberikan yang terbaik untuk rakyat. Hasto meyakini bahwa rakyat akan memilih pemimpin terbaik.

“Seluruh menteri dari PDIP harus membedakan mana tanggung jawab bagi negara, bagi rakyat, itu jauh dikedepankan daripada sekadar kontestasi. Karena kami percaya rakyat akan memilih pemimpin terbaik,” ujar Hasto.

Hasto menjelaskan bahwa para menteri dari PDIP tetap menjalankan tugas mereka dengan baik dan sekaligus mengawal pemerintahan. Tujuan keberadaan menteri PDIP di dalam kabinet juga adalah untuk memastikan jalannya pemilu yang demokratis.

“Untuk mencegah adanya intimidasi dan memastikan pelaksanaan pemilu yang lebih demokratis, meskipun praktik intimidasi di lapangan sangat kuat. Kepala desa dan kelompok pergerakan sosial-mahasiswa seringkali menjadi sasaran intimidasi. Oleh karena itu, para menteri bertanggung jawab untuk tetap menjaga kepentingan bangsa dan negara di tengah tenggat waktu kontestasi ini,” ungkap Hasto.

Istana Menepis

Menanggapi isu yang diungkap oleh Hasto, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menepis kabar tersebut. Ari menyampaikan bahwa seluruh menteri tengah fokus dalam menjalankan tugasnya.

READ  Heboh Emosi Mensos Risma di Acara Pendamping PKH

“Iya sekarang semua menteri di Kabinet Indonesia Maju ini fokus bekerja, untuk membantu bapak Presiden dalam penyelenggaraan pemerintahan,” ujar Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (22/1/2024).

Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana

Ari mengatakan suasana dalam sidang kabinet paripurna dan rapat terbatas adalah suasana kerja. Meskipun para menteri Jokowi berasal dari latar belakang partai politik yang berbeda, mereka tetap bekerja bersama.

“Ini penting untuk kita soroti karena saat bekerja kita dapat mengesampingkan perbedaan politik. Kita tahu bahwa para menteri berasal dari berbagai latar belakang partai politik. Dan suasana dalam bekerja sama sekali tidak mencerminkan suasana pemilu,” jelas Ari.

“Perbedaan politik sama sekali tidak dibahas, tidak menjadi hal yang mengganggu suasana kerja yang terjadi, nyaman-nyaman saja, bahkan bisa berkomunikasi bersilaturahmi satu sama lain,” lanjutnya.

Presiden Jokowi membantah isu bahwa 15 menterinya siap mundur. Isu ini dibantah langsung oleh Presiden dalam sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Istana.

Pernyataan tersebut memanggil publik untuk tidak mempercayai kabar yang tidak benar. Presiden Jokowi juga menekankan bahwa kerja sama antar menteri di Kabinet merupakan hal yang sangat penting dan tidak ada ketidaknyamanan yang signifikan.

Istana yang berwenang memberikan klarifikasi ini bertujuan agar tidak ada kegaduhan dan spekulasi yang merugikan stabilitas politik dan kinerja pemerintah. Presiden Jokowi mengharapkan dukungan dan kepercayaan publik untuk terus melanjutkan program-program pembangunan yang telah direncanakan.

Isu mengenai mundurnya 15 menteri ini seharusnya tidak perlu diperdebatkan lebih lanjut karena sudah jelas bahwa isu ini tidak memiliki dasar yang kuat.

Isu yang diungkap oleh Hasto terkait ‘ketidaknyamanan di dalam Kabinet’ mendapat respons yang berbeda dari pihak Istana. Sebelumnya, isu serupa juga pernah diungkapkan oleh seorang ekonom senior, Faisal Basri. Bahkan, Faisal menyebut bahwa ada 15 menteri dalam kabinet yang siap mundur karena adanya faktor Presiden Jokowi yang dianggap lebih memihak pada salah satu pasangan calon.

READ  Debat Sengit Prabowo-Gibran saat Mengunjungi Sri Sultan HB X dalam Satu Jam

Isu mengenai ‘ketidaknyamanan di Kabinet’ yang dikemukakan oleh Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, mendapat tanggapan dari Istana. Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pihaknya selalu menggelar rapat dengan para menteri setiap harinya.

“Menteri setiap hari kita bertemu, setiap hari kita mengadakan rapat terbatas, setiap hari kita mengadakan rapat internal dengan semua menteri atau sebagian menteri,” ujar Jokowi setelah menghadiri harlah Muslimat NU di Gelora Bung Karno, Sabtu (20/1/2024).

Jokowi menekankan tidak ada masalah di dalam kabinet. “Ya kabarnya dari siapa, kita tiap hari dari pagi sampai sore, pagi siang malam, rapat paripurna, rapat internal, rapat terbatas, selalu nggak pernah ada jedanya, setiap jam, setiap dua jam, gonta-ganti rapat, gonta-ganti menteri juga, nggak ada masalah,” ucapnya.