Jelang Ramadan, Kementan Gelar Gerakan Promosi Cabai Asli Langsung dari Petani

indotim.net (Selasa, 05 Maret 2024) – Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Sekjen Kementan) Prihasto Setyanto secara resmi telah melepas truk pengangkut Aksi Promosi Cabai Harga Petani, di Pasar Mitra Tani Hortikultura (PMTH), Senin (4/3). Kegiatan ini merupakan bentuk upaya Kementan untuk menstabilkan harga komoditas cabai menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

“Ini adalah langkah yang diambil pemerintah untuk membantu masyarakat ketika harga cabai sedang tinggi,” ungkap Prihasto dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (05/3/2024).

Lebih lanjut dijelaskan bahwa kegiatan Aksi Promosi Cabai Harga Petani ini akan dilaksanakan selama sepuluh hari menjelang tanggal 1-10 Maret 2024. Program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif tahun 2023 di mana Kementan menjual stok lapangan dengan harga terjangkau. Pada tahun 2023, stok lapangan mencapai 2.700 ton dan akan terus ditingkatkan pada tahun 2024 untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Tahun 2024 ini kita tingkatkan lagi (stok lapangan) yang sewaktu-waktu dibutuhkan untuk dijual dengan harga lebih murah dari harga di pasar. Hari ini adalah bagian dari kegiatan tersebut. Saat ini kita melakukan sebanyak delapan titik dan ini kita harapkan bisa dilakukan terus-menerus,” tambah Prihasto.

Selain di Jakarta, aksi promosi ini juga dilaksanakan di 7 provinsi dan tersebar di 18 Kabupaten yang menjadi juara dalam produksi cabai. Di antaranya seperti Magelang, Temanggung, Semarang, Kebumen, Banjarnegara, Wonosobo, Cianjur, Bandung, Sumedang, Garut, Sukabumi, Malang, Banyuwangi, Sleman, Kulon Progo, Solok, Enrekang, dan Lombok Timur.

Saat ini, lanjut Prihasto, harga cabai rawit merah di pasaran berada di kisaran Rp 60-70 ribu, sementara cabai keriting di angka Rp 80-90 ribu per kg. Dalam pelaksanaan aksi promosi ini, harga jual ditentukan lebih murah Rp 5.000 dari harga pasar.

READ  Program Subsidi Harga Cabai oleh Pemkab Aceh Barat

“Di aksi promosi ini, harga jual untuk cabai rawit merah dijual dalam bentuk kemasan per 0,5 kilogram seharga Rp 20 ribu atau Rp 40 ribu per kilogram. Sementara cabai keriting merah dijual dalam kemasan 0,5 kg per kemasan dengan harga Rp 25 ribu atau Rp 50 ribu per kilogram yang jauh di bawah harga pasar. Kerja sama dengan para champion cabai telah membuat hal ini menjadi kenyataan. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut,” ungkap Prihasto.

Prihasto menambahkan berdasarkan data 2023, produksi cabai rawit mencapai 1.503.518 ton dengan kebutuhan total 977.566 ton. Terdapat surplus cabai rawit sebesar 525.951 ton. Demikian pula, untuk cabai besar, produksi tahun 2023 mencapai 1.543.945 ton, dengan kebutuhan 961.449 ton dan surplus 582.496 ton. Namun, cuaca El Nino yang panjang menyebabkan penundaan musim tanam.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dengan tegas mendorong jajarannya untuk meningkatkan produksi cabai guna menjaga inflasi nasional tetap terkendali. Sejak tahun 2016 hingga saat ini, Indonesia tidak pernah lagi mengimpor cabai segar. Prihasto menilai hal ini sebagai hasil kerja keras Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura demi ketersediaan cabai yang terjamin.

“Direktorat Jenderal Hortikultura memiliki fasilitas nursery yang berfungsi untuk penyediaan benih siap tanam yang tersebar di 37 titik di 31 provinsi. Satu unit nursery bisa menghasilkan 2 juta benih. Pada tahun 2023, sejumlah 37 nursery tersebut ditargetkan mencapai 6600 ton,” jelasnya.

Selain nursery, Kementan juga memiliki program pengembangan kawasan penyangga di sentra-sentra cabai, fasilitasi greenhouse, kegiatan pekarangan pangan Lestari (P2L), alokasi benih untuk petani, dan berbagai inisiatif lainnya.

“Tentunya peran Kementerian atau Lembaga lain, pemerintah daerah, BUMD dan Bank Indonesia sangat dibutuhkan dalam stabilisasi pasokan dan harga cabai. Kita harus perkuat kembali sistem kerja kolektif, kerja kolaboratif, kerja cerdas, kerja keras dan kerja ikhlas dari segenap stakeholder, agar ancaman dan tantangan anomali iklim bisa kita lalui dengan baik dan selamat,” tutupnya.

READ  Jalan Lingkar Sorong Papua Barat Bakal Selesai Lima Tahun Lagi

Sebagai informasi, dalam acara ini turut hadir Asdep Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian Yuli Sri Wilanti, Asisten Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Monitor Bank Indonesia Lesli Djuranovik, berikut perwakilan Badan Pangan Nasional, Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia dan Guyup Rukun PIKJ.

Kesimpulan

Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian melepas truk pengangkut Aksi Promosi Cabai Harga Petani untuk menstabilkan harga cabai menjelang bulan Ramadan. Program ini dilakukan untuk membantu masyarakat dengan menjual cabai lebih murah dari harga pasar. Dengan adanya kerja sama dengan petani cabai, Kementan berhasil meningkatkan produksi cabai dan menjaga inflasi terkendali, serta memberikan solusi dalam menghadapi tantangan iklim. Semua pihak, termasuk pemerintah daerah, BUMD, Bank Indonesia, dan stakeholders lainnya sangat dibutuhkan dalam upaya stabilisasi pasar cabai untuk kesejahteraan masyarakat.