Kabar Heboh Penemuan Ladang Gas Dalam di Andaman: Fenomena Energi Baru atau Ancaman Lingkungan?

indotim.net (Senin, 11 Maret 2024) – Terbaru, pada akhir tahun 2023, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy, perusahaan dari Uni Emirat Arab, mengumumkan penemuan besar ladang gas alam di Wilayah Kerja (WK) South Andaman. Cadangan gas bumi in place tersebut disebut memiliki potensi lebih dari 6 TCF (trillion cubic feet).

Temuan gas raksasa baru-baru ini menghebohkan Sumur Eksplorasi Layaran-1. Wilayah Kerja (WK) South Andaman tercatat sebagai WK migas yang dilelang pada tahun 2018. Kontrak pengelolaannya baru ditandatangani oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Mubadala Energy pada bulan Februari 2019, dengan menggunakan mekanisme kontrak gross split.

Pada bagian sebelumnya, kami telah membahas mengenai penemuan ladang gas raksasa di perairan Andaman. Kini, mari kita lihat perkembangan terbaru dari temuan tersebut.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatra Bagian Utara (Sumbagut), Rikky Rahmat Firdaus, menjelaskan bahwa kegiatan hulu migas di perairan Andaman masih berada dalam tahap eksplorasi. Proses eksplorasi ini menjadi langkah awal dalam memahami potensi ladang gas yang ditemukan.

KKKS Mubadala Energy dan Harbour Energy saat ini bloknya dalam tahap eksplorasi dan telah melakukan pemboran eksplorasi (exploration drilling),” ujar Rikky dalam keterangan tertulis SKK Migas pada hari Minggu (10/2/2024).

Sebelumnya, Rikky telah mengungkapkan harapannya terhadap hasil studi dari pemboran yang dilakukan di area tersebut. Dia berharap hasil studi tersebut memiliki nilai ekonomis yang baik agar dapat direalisasikan dalam pengembangan dan produksi. Hal ini sejalan dengan target lifting pemerintah pada tahun 2030, yaitu produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari (BPH) dan gas bumi sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

READ  KSAD Kembali Menguatkan Netralitas TNI dalam Pemilu: Tidak Ada Laporan Tertulis Berbukti

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Aceh, Mahdinur, menyatakan dukungan terhadap kegiatan eksplorasi yang sedang dilakukan oleh KKKS Mubadala Energy dan Harbour Energy di perairan Andaman.

“Dinas ESDM Provinsi Aceh akan terus memantau kegiatan yang dilakukan oleh KKKS yang melakukan ekplorasi,” kata Mahdinur.

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sumber daya total di wilayah Andaman diperkirakan mencapai 4.965 juta barel minyak ekuivalen (MMBOE). Di sana, terdapat dua konsorsium besar yang aktif, yakni Harbour Energy dan Mubadala Energy.

Saat ini, penemuan gas jumbo di South Andaman masih dalam tahap awal eksplorasi. Mubadala Energy tengah melakukan serangkaian tes, seperti core analysis, fluid analysis, dan post drill analysis.

Nantinya, dari sumur eksplorasi dan appraisal itu akan disusun Penentuan Status Eksplorasi (PSE) sebagai dasar rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) sesuai hasil kajian teknis, ekonomis, skenario pengembangan, hingga komersialisasi.

Kesimpulan

Penemuan ladang gas alam di Wilayah Kerja South Andaman oleh KKKS Mubadala Energy telah menciptakan gejolak di dunia energi. Dalam tahap eksplorasi, potensi cadangan gas bumi yang melimpah di area ini menjadi pertimbangan penting bagi pemerintah dan industri. Dukungan dari pihak terkait, seperti Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatra Bagian Utara dan Kepala Dinas ESDM Provinsi Aceh, menunjukkan perhatian terhadap potensi ekonomi dan ketersediaan energi baru. Namun, perlu diingat bahwa pengembangan ladang gas juga harus memperhatikan aspek lingkungan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem setempat.