Traveler, 3 Destinasi di Jepang yang Tidak Direkomendasikan untuk Liburan

indotim.net (Selasa, 14 November 2023) – Peningkatan wisatawan di Jepang mulai menjadi masalah yang meresahkan. Negeri Matahari Terbit ini akan mengambil langkah strategis untuk mencegah overtourism di tiga kota populer.

Tokyo, Kyoto, dan Osaka adalah tiga kota utama di Jepang yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Usaha untuk meningkatkan kunjungan pariwisata setelah pandemi menunjukkan hasil yang positif, bahkan melebihi harapan.

Namun, situasi ini diprediksi akan membuat Jepang tidak nyaman bagi penduduknya sendiri. Overtourism kemungkinan besar akan terjadi, entah itu cepat atau lambat. Tokyo akan menjadi salah satu tujuan utama para turis yang ingin menikmati keindahan wisata yang ada di Jepang. Dan jangan lupakan juga fitur antar-jemput koper yang akan memudahkan para turis saat check-in di bandara.

Dilansir dari Japan Times pada Senin (23/10/2023), Kementerian Pariwisata mengumumkan rencana pencegahan overtourism di tiga kota tersebut. Rencananya, Jepang akan meningkatkan jumlah bus dan taksi yang tersedia di kota-kota populer tersebut.

Namun, mungkin belum cukup adil jika hanya kota-kota populer yang mendapat perhatian ini. Foto Pemerintah juga meminta perusahaan taksi di kota-kota kecil untuk ikut berpartisipasi dengan meningkatkan pelayanan pada waktu-waktu tertentu.

Transportasi umum seperti bus juga akan dioptimalkan. Rute bus langsung ke destinasi wisata populer akan tersedia di stasiun-stasiun utama. Bus ini khusus disediakan untuk para wisatawan.

Strategi penyebaran turis ke kota lain juga masuk dalam daftar pemerintah. Tujuan wisata seperti Ise-Shima dan Hokkaido menjadi tujuan penyebaran. Alam dan atraksi budaya yang unik jadi kelebihan untuk memancing turis yang bosan dengan kota besar.

“Kementerian berencana untuk mendukung pemerintah kota setempat dalam mempromosikan pengalaman spesifik seperti wisata petualangan di kawasan alami yang belum terjamah atau bermalam di desa-desa bersejarah,” kata dia.

READ  12 Orang Dituduh Bully di SMA Internasional, Ancaman Penjara 7 Tahun

Pariwisata domestik Jepang sedang mengalami peningkatan seiring dengan jumlah turis yang masuk sebelum era pandemi. Jumlah total wisatawan pada bulan September lalu sudah mencapai 96% dibandingkan tahun 2019. Artinya sudah lebih dari 17 juta orang berkunjung ke Jepang pada selama bulan Januari-September, menurut Badan Pariwisata Jepang.

Sampai saat ini, Tokyo, Osaka, dan Kyoto masih menjadi pusat wisata Jepang. Ini menyebabkan kepadatan di tempat wisata populer dan membebani sistem transportasi.

; memberikan internal link minimal 2 dari data JSON di atas secara random ke dalam kata atau kalimat dari teks:

“Dengan Menteri Pariwisata Tetsuo Saito sebagai pusatnya, saya ingin semua kementerian terkait bekerja untuk memasukkan isi rencana pencegahan ke dalam kebijakan ekonomi untuk menciptakan lokasi wisata berkelanjutan, di mana setiap orang dapat menerima turis,” kata Perdana Menteri Fumio Kishida.

Kesimpulan

Peningkatan jumlah wisatawan di Jepang telah menjadi masalah yang harus segera diatasi untuk mencegah overtourism. Tokyo, Kyoto, dan Osaka, sebagai tiga kota utama di Jepang, menjadi pusat perhatian dalam upaya mengurangi kepadatan wisatawan. Langkah-langkah strategis yang diambil oleh pemerintah termasuk meningkatkan jumlah transportasi umum serta mengalihkan wisatawan ke destinasi lain yang memiliki daya tarik alam dan budaya yang unik. Pentingnya menciptakan lokasi wisata yang berkelanjutan dan dapat diterima oleh penduduk setempat menjadi perhatian utama bagi pemerintah Jepang. Meskipun demikian, upaya ini masih dalam tahap awal dan akan membutuhkan kerjasama dari semua pihak terkait.