indotim.net (Jumat, 26 Januari 2024) – Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) meminta Co-Captain Timnas AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar), Tom Lembong atau Thomas Trikasih Lembong, untuk tidak merasa terlalu besar hati terkait memberikan saran selama tujuh tahun kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jubir Timnas AMIN, Mardani Ali Sera, memberikan tanggapan.
“Pertama, siapapun yang memberikan contekan harus membuktikan bahwa Presiden suka mencontek,” kata Mardani kepada wartawan, Kamis (25/1/2024).
Mardani mengusulkan agar Tom Lembong dan Luhut berdiskusi dalam sebuah podcast. Menurut Mardani, dengan adanya podcast ini, publik akan dapat memberikan penilaian mereka.
Usulan dari Mardani Ali Sera untuk Tom Lembong dan Luhut Pandjaitan terekam dalam sebuah podcast untuk membahas ‘Contekan Jokowi’ menuai perhatian publik. “Kedua, Tom kita minta aja podcast bareng LBP. Biar jelas siapa yang lebih dipercaya publik,” ujar Mardani.
Dalam kesempatan tersebut, Mardani memberikan dorongan kepada Tom Lembong untuk terus berjuang demi kemenangan Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden 2024.
“Selanjutnya, Tom dapat terus mendukung Mas Anies untuk menjadi presiden idaman pada tahun 2024,” ujar Mardani.
Luhut Minta Tom Lembong Tidak Gegabah
Menko Marvest (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengkritik Tom Lembong yang mempertanyakan kontroversi mengenai tujuh tahun yang lalu di mana Presiden Jokowi mendapat petunjuk dari seorang tokoh politik saat digoda oleh cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming, dalam debat. Luhut meminta Tom Lembong untuk tidak gegabah dalam menyampaikan pernyataan tersebut.
“Jangan hanya Tom Lembong saja yang dikatakan memberikan catatan kepada ayahnya Mas Gibran. Menlu Ibu Retno adalah yang paling sering memberikan catatan kepada presiden melalui pertemuan bilateral,” ujar Luhut di akun Instagramnya pada Rabu (24/1).
Luhut mengatakan hal itu tidak hanya terjadi pada Presiden Jokowi, tetapi juga pada semua kepala negara. Luhut mengungkapkan bahwa selalu ada pihak yang memberikan catatan atau saran.
“Itu bukan hanya terjadi pada Presiden Jokowi, semua kepala negara saat menjalin hubungan bilateral selalu ada pertukaran catatan di belakang layar,” ujarnya.
Luhut menyampaikan bahwa kehebatan Tom Lembong bukanlah alasan utama, tetapi memang menjadi tugas seorang pembantu presiden. Luhut kemudian meminta Tom Lembong untuk melakukan introspeksi diri.
“Apakah karena hebat melakukan? Tidak. Itu tugas Anda sebagai pembantu Presiden, Menteri Perdagangan waktu itu sebagai kepala BKPM, tapi Anda harus refleksi juga apa sih yang sudah Anda lakukan sebagai MenPer, coba tanya dirimu,” ucapnya.
“Waktu Anda masih menjadi BPKM, ada beberapa hal yang Anda lakukan. Misalnya, ketika Anda ditugaskan untuk mengurus Online Single Submission (OSS), saya ingat betul bagaimana Anda curhat kepada saya mengenai hal itu. Namun, sampai Anda meninggalkan kabinet, proyek OSS tersebut tidak pernah selesai. Padahal, dulu OSS digadang-gadang akan selesai,” ujar Mardani.
Kesimpulan
Kontroversi yang muncul antara Tom Lembong dan Luhut Binsar Pandjaitan mengenai konteks Presiden Jokowi menuai perhatian publik. Mardani Ali Sera, jubir Timnas AMIN, memberikan usulan agar Tom Lembong dan Luhut berdiskusi dalam sebuah podcast untuk memperjelas pandangan mereka. Publik dapat memberikan penilaian mereka dengan adanya podcast ini. Dalam kesempatan tersebut, Mardani juga memberikan dorongan kepada Tom Lembong untuk terus berjuang demi kemenangan Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden 2024. Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan meminta Tom Lembong untuk tidak gegabah dalam menyampaikan pernyataan tersebut dan menekankan bahwa memberikan catatan atau saran adalah tugas seorang pembantu presiden.