Momen Ibu-ibu Grogi Saat Membacakan Pancasila di Hadapan Jokowi dalam Harlah Muslimat NU

indotim.net (Sabtu, 20 Januari 2024) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan hadiah sepeda saat menghadiri acara Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Tidak terlupakan salah satu momen menarik yang terjadi saat seorang ibu-ibu tampak grogi saat membacakan Pancasila di hadapan Jokowi.

Pada Sabtu (20/1/2024), terlihat Jokowi memanggil dua perempuan untuk naik ke panggung. Kedua perempuan tersebut diminta untuk membacakan Pancasila.

Perempuan pertama, bernama Rohana dari Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan lancar membaca sila pertama hingga sila kelima dari Pancasila. Dia pun mendapat sepeda dari Presiden Joko Widodo.

Namun, Fita asal Temanggung, merasa grogi saat ia membacakan Pancasila. Pada sila kedua, seharusnya ia menyebut ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.’

“Dua. Persatuan… Maaf grogi, Pak,” kata Fita kepada Jokowi.

Suasana pun menjadi riuh. Jokowi menyatakan bahwa rasa grogi saat berada di atas panggung adalah hal yang wajar.

“Kalau saat berada di sana memang mudah. Tapi begitu berada di panggung, rasa grogi dan hening,” ujar Jokowi.

“Saya soalnya kagum sama Pak Jokowi,” ucap Fita menjelaskan.

Pada kesempatan kedua, Fita dengan lancar membaca sila pertama hingga kelima Pancasila.

Jokowi menegaskan bahwa Muslimat atau Fatayat NU tidak diragukan lagi dalam memahami dan menerapkan Pancasila.

“Jadi sekali lagi, kalau namanya Pancasila. Saya tak ragukan Muslimat NU, Fatayat NU, saya tak Ragukan lagi,” ujar Presiden Joko Widodo.

Kesimpulan

Presiden Jokowi menghadiri acara Harlah ke-78 Muslimat NU di SUGBK dan membagikan hadiah sepeda. Salah satu momen menarik adalah ketika seorang ibu-ibu grogi saat membacakan Pancasila di hadapan Jokowi. Meski awalnya grogi, dengan dukungan dan dorongan, ibu tersebut berhasil membaca Pancasila dengan lancar. Jokowi pun menegaskan bahwa Muslimat atau Fatayat NU sangat memahami dan menerapkan Pancasila.

READ  Jokowi Ajak Warga dengan Batuk ke Puskesmas agar RS Tidak Segera Kepenuhan